Responsive Ad Slot

Jogja : Perkembangan Wisata Belum Merata di Indonesia

Tidak ada komentar

Sabtu, 18 Oktober 2014


Distribusi pariwisata di Indonesia masih belum merata. Penyebab tidak meratanya distribusi wisata tersebut dikarenakan konsentrasi wisatawan juga tidak menyebar, khususnya untuk wisatawan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan peneliti pariwisata, Ani Wijayanti dalam diskusi ‘Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata di Indonesia’ yang digelar di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) di kampus setempat, Jumat (17/10/2014).

“Distribusi perkembangan pariwisata tidak merata ada di tingkat provinsi, sebagaimana penelitian yang dilakukan. Secara geografis konsentrasi wisatawan tetap berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali,” ungkapnya.
Data dari penelitian yang dilakukannya, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak 5.033 juta orang (2002) dan naik menjadi 8.044 juta orang (2012). Tren tersebut juga diikuti oleh jumlah devisa negara yang naik dari 4.305 milyar dolar pada 2002 menjadi 9.120 milyar dolar di 2012.

Ani berharap agar perkembangan potensi pariwisata tersebut akhirnya bisa berdampak pada pemetaan di semua daerah. “Perencana di tingkat provinsi dan pusat sebaiknya menggunakan realitas siklus hidup setiap destinasi, sebagai basis perumusan kebijakan pengembangan destinasi, agar perkembangan pariwisata bisa lebih merata,” katanya. 

Pantai Lembupurwo Mulai Dipasarkan

Tidak ada komentar

Jumat, 03 Oktober 2014


Dijadikannya Pantai Lembupurwo di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen sebagai obyek survei biro-biro jasa wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta setahun terakhir ini berdampak positif bagi arus kunjungan wisatawan ke kawasan ini. Semula pantai ini hanya dikunjungi wisatawan asal wilayah Kebumen bagian timur saja, namun kini kawasan berpasir bersih berlaguna indah ini kian sering dikunjungi wisatawan luar kota.

Selain menyusuri gumuk pasir sepanjang 3 kilometer, pengunjung juga bisa melihat debur  ombak Samudera Indonesia dari tepi pantainya yang berupa hutan tanaman payau serta cemara udang.

"Dampak mulai dipasarkannya pantai ini, selain wisatawan biasa juga pada hari-hari tertentu banyak warga yang akan menikah berfoto di sini," ungkap Ketua Kelompok Tani (Klomtan) Cemara, Cokroaminoto di Pantai Lembupurwo, Jumat (03/10/2014).

Klomtan Cemara bersama dengan Pemerintah Desa Lembupurwo saat ini giat mengelola kawasan pantai di bagian timur Kebumen ini sebagai obyek kunjungan wisatawan. Selain menjaga kebersihan pantai, melakukan penanaman serta perawatan aneka tanaman para anggota klomtan ini juga membuat beberapa fasilitas seperti jamban dan jembatan bambu sepanjang 30 meter sebagai sarana pengunjung melewati hutan bakau. Adapun Pemerintah Desa Lembupurwo membangun gapura masuk ke obyek wisata dan mengatur pedagang-pedagang makanan di kawasan gumuk pasir.
Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde