Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Kelompok Tani Kampung Bayam Madani mendatangi venue Desak Anies di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Mereka ingin bertemu dengan Capres 01 Anies Baswedan.
Dari pantauan kumparan, mereka terlihat membawa spanduk bertuliskan “Kelompok tani Kampung Bayam Madani, kami rindu kepemimpinanmu Pak Anies,” demikian tertulis dalam spanduk yang mereka bawa.
Mereka menunggu kedatangan Anies di sebelah food truck kiriman para Kpopers pendukung Anies.
Anies pun langsung menghampiri salah satu warga dan memeluknya. Sambil menangis, warga itu mengeluhkan nasibnya.
“Pak, nasib kami gimana, belum ada kepastian tempat tinggal,” kata warga tersebut.“Yaudah, nanti kita beresin bersama, bismillah ya, sabar dulu ya, beberapa bulan lagi,” kata Anies menenangkan.
Polemik antara warga Kampung Bayam, Pemerintah DKI Jakarta dan Jakarta Propertindo soal hak tinggal di Kampung Susun Bayam sudah terjadi sejak Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun Anies mengeklaim, seluruh persoalan Kampung Susun Bayam sudah rampung saat ia meninggalkan kepemimpinan DKI Jakarta.
“Di Kampung Bayam itu semuanya sudah tuntas, tinggal diberi izin dan itu soal kewenangan aja mau diberikan atau tidak. Dan menurut saya harusnya diberikan," kata Anies dalam keterangan tertulis.
Hingga saat ini masih ada eks warga Kampung Bayam belum mendapatkan haknya. Sebagian bahkan nekat menghuni Kampung Susun Bayam (KSB) yang berada di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, tanpa izin.
Ada 35 kepala keluarga Kelompok Tani Kampung Bayam yang sebelumnya menempati hunian sementara di Kompleks Pergudangan di Jalan Tongkol, mulai pindah ke rusun KSB sekitar awal Desember 2023.
PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) selaku pengelola menegaskan saat ini KSB merupakan rusun HPPO (Hunian Pekerja Pendukung Operasional). Pihaknya belum memberikan izin bagi eks warga Kampung Bayam untuk menempati KSB dan meminta warga tak memaksakan kehendak.