The Jogja Notify - Pernahkah Anda merasa kekasih yang dulu periang kini mendadak murung dan pendiam? Atau kekasih yang tiba-tiba menjadi sensitif dan mudah marah? Jika hal ini terjadi hanya sesekali, Anda mungkin masih bisa memakluminya dengan tidak mengganggunya dan menanyakan penyebabnya terus menerus.
Namun jika kegalauan sering terjadi, tentunya dapat membingungkan pasangan. Seperti yang dipaparkan oleh psikolog Nunki Suwardi, menjalin hubungan dengan pria yang mudah galau tentunya dibutuhkan energi yang lebih besar. Pasangannya harus memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapinya.
Sama seperti wanita, para pria juga tidak suka jika dirinya diatur-atur dan pasangannya mencoba untuk mengubahnya. Jika kita salah memberikan masukan atau pendapat, maka konflik yang ada bisa semakin meletup dan 'pecah'.
"Sebagai kekasihnya, Anda harus pandai-pandai tarik ulur dan memenangkan hatinya. Jadi kalau menurut Anda memperjuangkan hubungan itu tidak sebanding dengan risiko yang didapat, sebaiknya pikirkan kembali baik-baik," ujar psikolog tiga anak ini saat diwawancarai.
Lebih lanjut psikolog yang juga berprofesi sebagai ahli grafologi ini menyarankan untuk mengetahui ciri-ciri pria yang susah 'move on' dari rasa galaunya. Misalnya, ia lebih sering begadang untuk main games, lebih sensitif, pendiam, membuat status sedih di sosial media, atau mendengarkan lagu-lagu bernada sendu.
Jika ciri-ciri ini ada pada kekasih Anda, sebaiknya pertimbangkan kembali seberapa kuat Anda mendampinginya. Apa saja hal-hal yang membuat Anda betah untuk bersamanya dan tetapi ingin menjalin hubungan dengannya.
Namun jika kegalauan sering terjadi, tentunya dapat membingungkan pasangan. Seperti yang dipaparkan oleh psikolog Nunki Suwardi, menjalin hubungan dengan pria yang mudah galau tentunya dibutuhkan energi yang lebih besar. Pasangannya harus memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapinya.
Sama seperti wanita, para pria juga tidak suka jika dirinya diatur-atur dan pasangannya mencoba untuk mengubahnya. Jika kita salah memberikan masukan atau pendapat, maka konflik yang ada bisa semakin meletup dan 'pecah'.
"Sebagai kekasihnya, Anda harus pandai-pandai tarik ulur dan memenangkan hatinya. Jadi kalau menurut Anda memperjuangkan hubungan itu tidak sebanding dengan risiko yang didapat, sebaiknya pikirkan kembali baik-baik," ujar psikolog tiga anak ini saat diwawancarai.
Lebih lanjut psikolog yang juga berprofesi sebagai ahli grafologi ini menyarankan untuk mengetahui ciri-ciri pria yang susah 'move on' dari rasa galaunya. Misalnya, ia lebih sering begadang untuk main games, lebih sensitif, pendiam, membuat status sedih di sosial media, atau mendengarkan lagu-lagu bernada sendu.
Jika ciri-ciri ini ada pada kekasih Anda, sebaiknya pertimbangkan kembali seberapa kuat Anda mendampinginya. Apa saja hal-hal yang membuat Anda betah untuk bersamanya dan tetapi ingin menjalin hubungan dengannya.