Responsive Ad Slot

Cara Bijak Mengatasi Perselisihan Dengan Saudara

Tidak ada komentar

Rabu, 05 Juli 2023




- Beberapa orang merasa saudara-saudarinya adalah sahabat dan anugerah. Namun beberapa lagi mengalami kesulitan untuk bisa sejalan dengan saudara mereka. Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan.

Meski begitu ketika sudah dewasa, orang tua tak selalu bisa mengatasinya. Pada akhirnya kita sudah cukup dewasa untuk menyadari bahwa kita bisa melakukan kesalahan dan saudara kita juga tidak sempurna. Namun, ego membuat kita selalu ingin menang atau mengalami gesekan dengan mereka.

Apa Masalah Anda? 

Sebagian orang bisa kepikiran hingga tak bisa tidur tiap kali mengingat mereka punya masalah dengan saudara sendiri. Tapi, coba sadari problema yang Anda alami dengan kakak atau adik di rumah.
Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Hanya saja kadang kita yang enggan menyelesaikannya. Namun setidaknya sampai di sini Anda tahu masalah itu prinsipil atau layak diabaikan.

Kenali Karakternya

Kalau Anda sudah paham dengan sifat dan kebiasaan mereka, tentu Anda tahu apakah hal ini bisa ditanggulangi atau tidak. Apakah Anda berdua cukup demokratis untuk saling mendengarkan dan menyelesaikan masalah?
Kalau sulit, Anda bisa menggunakan dua cara. Mengikuti alurnya dan melakukan pendekatan untuk bisa bicara secara baik-baik atau yang kedua adalah menghindari pemicu masalah. Dalam hal ini, Anda bisa sampai ke tahap untuk menjaga jarak. Namun, jangan kurangi kualitas persaudaraan Anda.

Menjaga Kualitas Dalam Perbedaan

Berbeda dan sering berdebat boleh. Tapi, jangan lupa untuk tetap saling memperhatikan. Anda dan dia bukan orang asing yang akan saling berprasangka. Menjaga kebaikan tetap ada bisa mengimbangi kondisi hubungan Anda dengan kakak atau adik.

Anda juga bisa meleburkan nilai persaudaraan Anda dalam kekeluargaan. Misalnya dengan menyadari bahwa Anda sudah sama-sama besar dan tak mungkin merepotkan orang tua dengan perselisihan ini.

Hubungan baik pasti bisa dipupuk, meski butuh proses untuk bisa membuat benih-benih kebaikan itu mengakar menjadi kebiasaan baik. Saat Anda melihat perihal penting yang terbelah, pikirkanlah apa memang hal itu lebih baik dibelah atau lebih indah saat menjadi satu kesatuan.

Last but not least, jangan lupa bahwa keluarga adalah rumah tempat Anda pulang.



Hanya Satu Yang Kupinta Darimu, Maukah Kamu Hidup Menua Bersamaku ?

Tidak ada komentar



- Sebagai dua orang yang sudah tidak membutuhkan approval untuk melakoni apapun yang disuka, kita bisa melakukan segalanya. Saya bisa mengajakmu memasak tumpeng, membangun istana pasir — atau membuat liburan avant garde versi kemping.

Sesekali kamu pun bisa menarik tangan saya saat dunia sedang gila-gilanya. Kebun teh yang hijau di mata atau Mie Jawa yang mengepul jadi pelarian kita. Selepasnya, kamu menatap lama dan mencium kening saya. Kita cicipi surga dunia tanpa perlu bercinta.

Namun baru kamu yang membuat saya berani melawan kebosanan. Tegar menghadang gempuran persoalan.

Kamu, nampaknya bisa jadi rekan menua yang menyenangkan.

Saya ingin belajar menghapal berapa sendok gula yang paling pas untuk kopimu. Jadi penikmat tunggal sesapmu yang syahdu

Berbeda dari ikatan sebelumnya, kamu tak pernah merasa kurang dengan apa adanya saya. Kamu bilang tak masalah kalau saya tak bisa memasak. Keberatan juga tak kamu utarakan saat saya bilang paling tak suka menggosok pakaian. Katamu, “Masih ada laundry dan restoran.” Toh kamu bukan mencari pasangan, bukannya pelayan.

Jelas saya bahagia melihatmu begitu menerima. Tapi kali ini ada gelegak berbeda dalam dada. Biarpun tak masalah bagimu untuk makan dan mencucikan baju di luar rumah, kali ini saya ingin belajar berpayah. Meski tak rapi, celana dan bajumu akan saya gosok sepenuh hati. Saban pagi saya pun berjanji akan membuatkanmu kopi. Momen syahdu saat kamu dan kopi bercumbu tak boleh ditengahi oleh tangan Mbak-mbak warung di sebelah rumah itu.

Saat tak bisa mengubah dunia dan hanya bersantai di sofa, nampaknya kita akan bahagia-bahagia saja. Bukankah dosa melepas kemewahan yang langka?

Kamu tidak harus selalu tampak kuat di depan saya. Meringkuklah seperti bayi kucing saat kelelahan sepulang kerja. Tak perlu bercerita soal klienmu yang tuntutannya harus selalu dituruti macam agama. Kamu bisa memeluk saya, membenamkan kepalamu di punggung saya lama. Saya berjanji akan menahan kesemutan dan rasa kebas selama kamu merasa nyaman di sana.

Hubungan kita bukan trampolin yang selalu butuh sentakan agar bertahan. Hari-hari kita tak harus selalu dipenuhi kejutan. Sesekali kita akan mengangkat keril dan menjajal berbagai petualangan. Namun di lain waktu kita bisa jadi dua kentang besar di atas sofa, yang terlalu malas membuat gerakan.

Bersama kamu, alih-alih melulu diciptakan, bahagia malah membersamai perjalanan. Bukankah kemewahan macam ini tak harusnya dilepaskan?
 

Rambut warna tembaga di kepala akan kita hitung dengan sabarnya. Berdua, ‘selamanya’ tak lagi terasa absurd di telinga

Jelas ini berbeda dari cerita Edward dan Bella yang benar-benar punya waktu “selamanya.” Lagipula ogah sekali jika cinta harus melibatkan gigi taring yang tajam dan peminum darah. Masih banyak cara lain untuk mengukir kisah yang lebih indah.

Saat kelak kamu menua lebih dulu, saya akan jadi orang paling teliti yang menghapal jumlah rambut warna tembaga di kepalamu. Memprediksi berapa banyak rambut putih yang muncul setelah itu.

Waktu nanti perut saya mulai tak rata dan kehilangan lekuk tubuh yang selama ini ada — kamu akan tetap jadi pengecup seluruh inci kulit dengan ketelatenan yang sama. Rasa ini tak akan mudah pudar karena kemunduran fisik wajar yang amat ‘manusia.’

Kita jelas tak punya seluruh waktu yang ada di dunia. Tapi selama kita bersama, akan saya berikan seluruh yang saya punya. ‘Selamanya’ tak lagi terasa absurd di telinga.
Jadi.., bagaimana? Sepakatkah kamu jika kali ini saya minta sesuatu yang berbeda? Maukah kamu kita menua bersama?


Petunjuk Arah Kepemimpinan

Tidak ada komentar



- Saudaraku, dalam menjalankan kepemimpinan sebagai ikhtiar mentransformasikan kehidupan bangsa dan negara menuju pencapaian kebahagian, keadilan dan kesejahteraan hidup bersama, para pekerja politik dan penyelenggara negara perlu memahami landasan-landasan normatif yang bersifat umum dan khusus.

Hanya dengan penghormatan terhadap prosedur-prosedur perdebatan publik (public deliberation) seperti itulah, peraturan dan keputusan yang diambil memiliki legitimasi demokratis yang mengikat semua warga, dan pemerintah bisa melaksanakannya secara benar (right) dan tanpa ragu (strong).

Landasan umum dalam pengelolaan politik-kenegaraan meliputi beberapa segi. Pertama, setiap pekerja politik dan penyelenggara negara perlu memahami hakikat politik sebagai seni mengelola kebaikan dan kemaslahatan  hidup bersama lewat jalan-jalan deliberatif (permusyawaratan) yang damai; bukan seni memperjuang-kan kepentingan pribadi lewat jalan-jalan kekerasan, pemaksaan dan kerakusan.

Kedua, pekerja politik dan penyelenggara negara harus memiliki ‘Modal Moral’ (Moral Capital). Moral di sini adalah kekuatan dan kualitas komitmen pemimpin dalam memperjuangkan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan amanat penderitaan rakyat. Kapital di sini bukan hanya potensi kebajikan seseorang, melainkan potensi yang secara aktual menggerakkan roda politik.


Alhasil, bukan sekedar kualitas moral individual, namun juga kemampuan politik untuk menginvestasikan potensi kebajikan perseorangan ini ke dalam mekanisme politik yang bisa mempengaruhi perilaku masyarakat (Kane, 2001).

Ada empat sumber utama bagi seorang pemimpin untuk mengembangkan, menjaga, dan memobilisasi ”moral capital” secara politik:

-Basis moralitas; menyangkut nilai-nilai, tujuan serta orientasi politik yang menjadi komitmen dan dijanjikan pemimpin politik kepada konstituennya.

-Tindakan politik; menyangkut kinerja pemimpin politik dalam menerjemahkan nilai-nilai moralitasnya ke dalam ukuran-ukuran perilaku, kebijakan, dan keputusan politiknya.

-Keteladanan; menyangkut contoh perilaku moral yang konkret dan efektif, yang menularkan kesan otentik dan kepercayaan kepada komunitas politik.

-Komunikasi politik; kemampuan seorang pemimpin untuk mengkomunikasikan gagasan serta nilai-nilai moralitas dalam bentuk bahasa politik yang efektif, yang mampu memperkuat solidaritas dan moralitas masyarakat.

Ketiga, pekerja politik dan penyelenggara negara harus memiliki komitmen pelayanan. Komitmen pelayanan ini berjejak pada basis legitimasi negara pelayan yang bersumber pada empat jenis responsibilitas: perlindungan, kesejahteraan, pengetahuan, serta keadilan-perdamaian. Para pendiri bangsa secara visioner menempatkan keempat basis legitimasi negara pelayan itu pada misi (tujuan) negara sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

Keempat, pembuatan kebijakan publik harus memenuhi setidaknya empat prinsip utama:

-Kemasukakalan, efisiensi, keadilan, dan kebebasan. Kebijakan publik harus mempertimbangkan rasionalitas publik tanpa kesemena-menaan mengambil kebijakan; adaptabilitas kebijakan dan institusi politik terhadap keadaan; senasib sepenanggungan dalam keuntungan dan beban; serta persetujuan rakyat pada pemerintah.

Kelima, kebijakan publik harus berpihak pada tiga pokok kemaslahatan publik (public goods): legitimasi demokrasi, kesejahteraan ekonomi, dan identitas kolektif.

Basis legitimasi dari institusi-institusi demokrasi berangkat dari asumsi bahwa institusi-institusi tersebut merepresentasikan kepentingan dan aspirasi seluruh rakyat secara imparsial. Klaim ini bisa dipenuhi jika segala keputusan politik yang diambil secara prinsip terbuka bagi proses-proses perdebatan publik (public deliberation), yang bersifat: bebas, imparsial, setara, rasional dan berwawasan jauh ke depan.

Hanya dengan penghormatan terhadap prosedur-prosedur public deliberation seperti itulah, peraturan dan keputusan yang diambil memiliki legitimasi demokratis yang mengikat semua warga, dan pemerintah bisa melaksanakannya secara benar (right) dan tanpa ragu (strong).

Demokrasi politik tak bisa berjalan baik tanpa demokratisasi di bidang ekonomi. Pancasila sendiri mengisyaratkan, bahwa ujung pencapaian nilai-nilai ideal kebangsaan harus bermuara pada ”keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Negara kesejahteraan yang berkeadilan dan berkemakmuran menjadi pertaruhan dari kesaktian Pancasila.

Kebijakan publik harus memperkuat dan menyandarkan diri pada nilai-nilai identitas kolektif, sebagai landasan normatif yang bersifat khusus yang berlaku di suatu negara. Dalam konteks Indonesia, identitas kolektif ini tersimpul dalam Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara dan kepribadian nasional. [  ]


Oleh : Yudi Latief


Gibran Rakabuming, Bukan Sembarang Anak Ingusan

Tidak ada komentar



- MAKA, kita tunggu saja bagaimana anak ingusan ini mendapatkan keistimewaan berikutnya, dan itu dimungkinkan jika kekuasaan masih ada dalam genggaman sang bapak.

Anak ingusan lebih dimaknai sebagai anak kemarin sore. Bukan anak kecil yang meler keluar ingus dari hidungnya. Anak ingusan tidak serupa dengan anak bawang. Anak ingusan punya derajat lebih baik dari anak bawang, meski makna harfiahnya lebih jorok.
 
Anak ingusan bisa muncul dari mana saja. Bisa ada di setiap tempat dan waktu. Sedangkan anak bawang lebih sebagai anak dalam lingkup satu perkawanan dalam satu komunitas, yang kehadirannya tidak diperhitungkan.

Mari kita bincangkan anak ingusan, yang kebetulan bermukim di Solo. Anak ingusan yang satu ini bukan seperti anak ingusan lainnya, yang seperti sering kita dengar. Tapi ini adalah Gibran Rakabuming Raka, yang dilabeli sebagai anak ingusan. Hari-hari ini jadi perbincangan hangat dan "menampar" wajah klan Jokowi.
 
Adalah Panda Nababan politisi senior PDIP yang menyebut-menjuluki Gibran sebagai anak ingusan. Padahal Gibran itu Walikota Solo, yang juga anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya, punya privilege tak pantas disebut anak ingusan.
 
Semua dibuat ternganga, bagaimana saat Gibran ingin menjadi Walikota Solo, semua ketidakmungkinan bisa disingkirkan, dan ia terpilih sebagai Walikota Solo. Mengikuti jalur bapaknya dulu saat memulai langkah politiknya, yang juga dari kota Solo.

Menyebut Gibran anak ingusan, tentu tidak muncul begitu saja. Panda tidak asal ngomong. Sejatinya itu juga dirasakan banyak orang tentang Gibran, meski itu tidak dihitung bagian dari yang ikut meramaikan diskursus anak ingusan. Cukup Panda mampu mewakili suara publik yang merasakan perasaan serupa dengannya.
 
Panda Nababan pastilah punya dasar kuat menyebut Gibran sebagai "anak ingusan". Tentu itu bukan sikap ketidaksukaannya pada Gibran, dan atau pada Jokowi. Panda punya kedekatan dengan Jokowi teramat dekat. Panda itu bisa disebut pendukung Jokowi garis keras. Tapi kali ini Panda terpaksa mesti mengeluarkan kata yang suka tidak suka mengecilkan Gibran.
 
Panda seolah tak mengerti, atau pura-pura tidak mengerti, bahwa ketidakmungkinan bisa menjadi mungkin jika itu menyangkut keinginan Gibran. Bahkan pasal konstitusi apa pun bisa diubah jika itu untuk kepentingannya. Mahkamah Konstitusi (MK) jadi tempat menguji, atau lebih tepat memuluskan keinginan yang menyangkut syarat menjadi presiden/wakil presiden, yang tadinya minimal 40 tahun, dibuat menjadi 35 tahun. Dibuat seolah menyesuaikan dengan usia Gibran yang baru 35 tahun.
 
MK memang lalu mengabulkan syarat minimal itu menjadi 35 tahun. Jangan coba-coba bertanya "nakal" tentang putusan MK tadi dengan misal, jika saat ini usia Gibran masih 30 tahun, apa MK juga akan memutuskan hal yang sama, dan itu lagi-lagi demi Gibran. Jika pertanyaan nakal itu pun mesti muncul, ya itu sah-sah saja ditanyakan. Keistimewaan (menjadi) seperti diberikan pada anak-anak Jokowi.
 
Bukan cuma Gibran, tapi juga anak menantunya di Medan yang juga jadi Walikota. Sepertinya juga akan bersambung dengan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang juga siap-siap maju sebagai Walikota Depok. Jika sudah demikian, apa yang bisa dilakukan kelompok oposan. Paling-paling cuma nesu, atau umpat caci maki di ruang hampa. Itu saja yang bisa dilakukan. Tapi setidaknya itu menjadi catatan untuk pada saatnya dimunculkan jadi akumulasi kekecewaan demi kekecewaan, dan itu sulit bisa digambarkan.
 

Kita lihat saja nanti apakah Gibran "anak ingusan" satu ini akan melompat lebih tinggi dari yang dilakukan bapaknya, Jokowi. Keduanya boleh diibaratkan adu prestasi antara anak dan bapak, cepat-cepatan menaiki tangga dengan cara tidak biasa. Jokowi setelah 2 periode sebagai Walikota Solo, lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang dicukupkan sekitar 2,5 tahun saja. Selanjutnya mengadu peruntungan sebagai Capres bersanding dengan Jusuf Kalla. Jalan takdir membawa Jokowi jadi presiden hingga 2 periode.
 
Jika MK sudah memberi jalan lempang pada Gibran, dan jika rumor yang beredar, bahwa ia akan bersanding sebagai Cawapresnya Prabowo Subianto, maka lompatan Gibran bisa dinilai lebih dahsyat dari bapaknya. Gibran tidak perlu berlama-lama sebagai Walikota Solo, apalagi sampai 2 periode. Tidak perlu pula mesti memasuki pintu sebagai Gubernur DKI Jakarta. Gibran bablas saja melompat menjadi orang nomor dua di republik ini. Dahsyat.
 
Patut diakui Presiden Jokowi berhasil mendidik putra-putranya, setidaknya anak dan anak menantunya mau mengikuti jalannya, jalan mulus yang diberikan selagi ia masih menjabat sebagai presiden. Dan, sang anak pun tidak merasa jengah dengan keistimewaan yang diberikan. Merasa itu hal yang wajar sebagai anak presiden. Klop.
 
Kaum oposan pastilah tidak sepakat dengan "pendidikan" ala Jokowi ini. Ketidaksepakatan yang bisa dipahami, bagaimana mungkin keistimewaan tak sepantasnya itu bisa terjadi di negara yang telah menetapkan sistem demokrasi, itu bisa disulap seperti layaknya negara dengan sistem monarki.
 
Di era Jokowi ketidakmungkinan bisa dibuat mungkin, bahkan apa yang tadinya terlarang tapi pada saat dibutuhkan itu bisa diperbolehkan. Soal ini banyak contoh bisa diberikan. Tapi baiklah kita fokus saja pada "anak ingusan" yang disematkan pada Gibran.
 
Banyak pihak lalu menyebutnya sebagai aji mumpung. Mumpung sang bapak sedang berkuasa, maka keinginan apa pun dimungkinkan bisa didapatnya. Setidaknya kesan itu yang muncul dan jadi rasan-rasan massal munculnya nepotisme baru, setelah '98 lalu coba ditumbangkan oleh gerakan reformasi.
 
Tidak ada yang salah dari apa yang disampaikan Panda Nababan, yang sampai memunculkan penyematan anak ingusan pada Gibran, yang mulai digadang-gadang sebagai Cawapres bersama Prabowo Subianto. Panda menangkap diloloskannya oleh MK usia 35 tahun sebagai syarat minimal calon presiden/wakil presiden, itu upaya memuluskan langkah Gibran menjadi Cawapres. Itu pula yang dirasakan publik luas.
 
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih (mesti) belajar dululah," itu komen Panda Nababan yang disampaikan tanpa tedeng aling-aling, seperti tidak berperasaan.

Panda pun perlu menegaskan, bahwa ia tak setuju jika Gibran mesti maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo. Menurutnya, ide itu diusulkan semata agar Prabowo dapat dukungan Jokowi. Jika benar demikian, itu masuk kategori taktik jitu Prabowo memuluskan langkahnya. Maka, kita tunggu saja bagaimana anak ingusan ini mendapatkan keistimewaan berikutnya, dan itu dimungkinkan jika kekuasaan masih ada dalam genggaman sang bapak... Wallahu a'lam. *** [Ady A]




Dalam Sidang Eksepsi, Kuasa Hukum Johnny G Plate Seret Nama Presiden

Tidak ada komentar



- Nota keberatan atau eksepsi terdakwa kasus korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Johnny G Plate turut menyeret nama Presiden RI Joko Widodo.

Dalam eksepsinya, Johnny G Plate mengaku berinisiatif meningkatkan target pembangunan BTS 4G sebanyak 7.904 BTS dalam periode 2021-2022.

Penambahan target tersebut dilakukan untuk mengeksekusi arahan Presiden Joko Widodo.

"Peningkatan target pembangunan jumlah BTS 4G (disebut) tanpa melalui kajian. Padahal faktanya program pembangunan BTS 4G 2021-2022 adalah penjabaran arahan Presiden RI yang disampaikan dalam berbagai rapat terbatas dan rapat intern kabinet," ujar kuasa hukum Johnny G Plate, Dion membacakan nota keberatan di ruang sidang Prof Muhammad Hatta Ali, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Selasa (4/6).

Ia menjabarkan, Presiden Jokowi pernah memberi arahan di rapat terbatas kabinet pada Selasa, 12 Mei 2020 pukul 11.09 WIB melalui video conference yang didalamnya membahas tentang percepatan transformasi digital bagi UMKM.

Selain itu, perencanaan anggaran proyek BTS juga diklaim sudah sesuai dengan Kementerian Keuangan.

"Seluruh persyaratan untuk kegiatan pengadaan atau pembangunan BTS 4G telah terpenuhi, tercantum dalam rencana kerja anggaran (RKH-KL Kemenkominfo) dan telah di-review oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu RI," ucap Dion.

Itu sebabnya, Dion menyebut kliennya tidak ada niatan untuk bertindak koruptif atau memperkaya diri sendiri dari proyek ini.***


Pose Bugil Cara Delevingne untuk Pemotretan Majalah, Bikin Heboh

Tidak ada komentar

Di tengah maraknya pemberitaan soal foto bugil para selebriti Hollywood yang tersebar di Internet, Cara Delevingne malah dengan senang hati mempertontonkan tubuhnya pada publik. Lagi-lagi, sang model berpose bugil untuk pemotretan majalah.

Didapuk sebagai model sampul depan majalah Allure, Cara tampil cantik untuk mengisi isu tahunan bertajuk 'Best of Beauty'. Model asal Inggris tersebut bekerjasama dengan fotografer handal, Mario Testino.

Pada foto tersebut, Cara sama sekali tak mengenakan pakaian sehelaipun. Ia menutupi bagian tubuh intim dengan kedua tanggannya.

Dalam wawancara untuk majalah tersebut, Cara mengungkapkan beberapa hal favoritnya. Salah satunya, tato yang dimiliki sahabatnya, Rihanna.

Berbicara soal tato, Cara juga sempat mengungkapkan soal tato uniknya. Atas kecintaannya terhadap bacon, model berusia 22 tahun tersebut memiliki sebuah tato bertuliskan 'bacon' di kakinya. Wow!

Ini Dia Penjahat Terseksi di Dunia !

Tidak ada komentar
Stephanie Beaudoin

Ottawa - Seorang gadis asal Kanada menjadi pembahasan media global karena dijuluki sebagai penjahat terseksi dunia. Gadis berusia 21 tahun ini dijerat 114 dakwaan perampokan.

Stephanie Beaudoin didakwa mendalangi 42 tindak pidana penyusupan dan perampokan di sejumlah rumah. Tidak hanya itu, dia juga didakwa mencuri sembilan buah senjata api.

Dalam aksinya, Beaudoin memanfaatkan tiga orang kaki tangannya yang semuanya masih remaja, yakni berusia 13 tahun, 15 tahun dan 17 tahun. Demikian seperti dilansir TIME.

Nama Beaudoin menjadi semakin terkenal semenjak foto-fotonya berbikini beredar di media sosial dan dipublikasikan oleh media Kanada, Montreal Journal. Dalam foto tersebut, terlihat Beaudoin mengenakan bikini warna hitam.

Sejumlah foto-foto Beaudoin lainnya yang ada di media sosial juga menunjukkan keseksiannya. Berbagai gelar dimunculkan oleh media massa setempat dan internasional.

Media Inggris, The Mirror menyebutnya sebagai "Pencuri Paling Hot di Planet". Sedangkan media Inggris lainnya, UK News Today menyebutnya sebagai "Penjahat Terseksi Dunia".

Dijadwalkan, Beaudoin akan menjalani persidangannya pada November mendatang.

Aryanto Misel Penemu Nikuba Hidrogen Dari Cirebon Diundang Ducati dan Ferrari ke Italia

Tidak ada komentar



- Aryanto Misel sempat menggegerkan publik Tanah Air. Pria berusia 67 tahun itu berhasil menciptakan inovasi bahan bakar air bernama Nikuba atau Niku Banyu.

Temuan Aryanto Misel sempat digunakan oleh para personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dari Komando Resor Militer 063/Sunan Jati, Cirebon, dan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung.

Terbaru, hasil karya pria yang dijuluki profesor tanpa gelar itu dilirik oleh produsen supercar asal Italia, Ferrari dan Ducati. Mereka penasaran dengan hasil ciptaannya. Aryanto pun sempat melakukan diskusi dengan perusahaan tersebut terkait kemungkinan adanya kerjasama internasional antar kedua belah pihak.

Pria asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tersebut diminta mengembangkan Nikuba sebagai bahan bakar mobil Ferrari dan sepeda motor Ducati. Aryanto mendapat undangan langsung untuk berkunjung ke Milan, Italia, pada 16 Juni 2023.

Bersama dua orang petinggi PT Octagon yang menggerakkan bidang motor tempel kapal listrik, Sumardi dan Imanuel Hutapea, mereka diminta menguji coba Nikuba di mobil Ferarri dan motor Ducati.

Jika berhasil, nantinya bahan bakar nikuba akan dipakai oleh motor Ducati di ajang MotoGP dan menjadi satu-satunya sepeda motor yang menggunakan bahan bakar air.

Minim Perhatian Pemerintah, Dihargai Luar Negeri



Nikuba diketahui memiliki hak paten yang resmi terdaftar dengan nomor DID2022054964 kode kelas 9. Namun sayang, karya tersebut kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Malahan hasil temuannya itu menarik perhatian perusahaan otomotif raksasa Eropa untuk mengembangkan temuannya.

Meski sempat dipandang sebelah mata, temuannya tersebut berpeluang dipasarkan di Afrika hingga Brazil dan menjadi bagian dari komponen mobil supercar.

Sempat Dipakai Motor Dinas Babinsa TNI

Nikuba karya Aryanto aktif dipamerkan di berbagai event berkat inisiasi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arif Wibowo.

Mayjen Kunto sangat tertarik dan mengapresiasi penuh temuan tersebut terlebih dalam rangka penyempurnaan sebagai sebuah karya teknologi yang dimungkinkan dapat dikembangkan untuk energi masa depan.

Temuan Aryanto juga aktif diterapkan di motor dinas para personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dari Komando Resor Militer 063/Sunan Jati, Cirebon dan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung.

Pria lulusan SMP tersebut juga diketahui memiliki laboratorium pribadi untuk mengembangkan berbagai temuan lainnya.

Cara Kerja Bahan Bakar Nikuba


Ide mesin Nikuba ini tercetus karena keprihatinan Aryanto terhadap para tukang ojek yang harus mengeluarkan uang banyak untuk membeli bensin.

Nikuba berasal dari singkatan " niku banyu" atau yang berarti dalam bahasa Indonesia " itu air" .

Sistem kerja mesin Nikuba ini dengan mengubah atau konverter dari air ke hidrogen. Sehingga bisa digunakan untuk menjalankan sepeda motor, tanpa bensin.

Berdasarkan hasil uji cobanya, dengan bahan bakar 1 liter air, nikuba bisa menempuh jarak 450 kilometer.




Viral ! Istri Kabur Sehari Setelah Akad Nikah

Tidak ada komentar



- Seorang wanita di Ranca Bungur, Kabupaten Bogor bernama Anggi Angraeni (21), dilaporkan hilang oleh suaminya, Fahmi, sehari setelah melangsungkan akad nikah ada 25 Juni 2023. Sang suami melaporkan istrinya hilang setelah pamit beli ayam geprek COD pada 26 Juni lalu.

Fahmi menceritakan, awalnya sang istri meminta izin untuk membeli ayam geprek dengan sistem COD di depan gang rumah pada sore hari. Namun keesokan harinya, Anggi tak kunjung kembali ke rumahnya.

Anggi terakhir menggunakan pakaian lengan panjang berwana cokelat, celana warna ungu, kerudung berwarna hitam, membawa sebuah handphone merek Samsung hitam dan dompet berwarna cream.

Dari tempat Anggi melakukan COD ayam geprek, ditemukan STNK motor yang seharusnya ada di dalam dompetnya.


STNK Ditemukan di Lokasi

Dari tempat Anggi melakukan COD ayam geprek ditemukan STNK motor yang seharusnya tersimpan di dalam dompetnya. Hingga kini, petugas masih melakukan pencarian terhadap pengantin baru itu.

Fahmi mengungkapkan, pihak keluaranya sudah melangsungkan akad nikah di rumah mempelai wanita dan akan menggelar resepsi pernikahan di rumah orangtua Fahmi pada 15 Juli 2023.

Menurut Fahmi, kejadian itu bermula ketika sang istri meminta izin untuk mengambil barang belanja online berupa ayam geprek di sebuah gang masjid. Rencananya, menu makan itu akan dihidangkan untuk makan malam bersama keluarga. 

Nasib Resepsi Tak Jelas


Dari komunikasi dengan sang istri, Fahmi mengatakan jika pengantar barang datang cukup lama hingga diputuskan untuk kembali pulang karena baterai Ponsel yang mulai habis. Namun niat pulang diurungkan karena sang istri mendapat kabar jika pengantar pesanan sudah hampir tiba di lokasi.

Usai komunikasi tersebut, Fahmi memutuskan untuk menjemput istrinya. Namun saat tiba di lokasi, dia sudah tak lagi menemukan istrinya. Upaya pencarian juga dilakukan Fahmi dengan mendatangi kantor sang istri yang berada di Jakarta.

" Saat didatangi ke tempat, tidak ada warga yang tahu dan lihat," ujarnya.

Menurut Fahmi, segala kebutuhan untuk resepsi pernikahan pada 15 Juli 2023 sudah dipersiapkan. Selain menyebar undangan lebih dari 1.000 tamu, Fahmi juga sudah membayar uang muka untuk tenda, rias pengantin, hiburan, katering, dan souvenir.

" Kejadiannya sudah seperti ini, saya tidak harus seperti apa. mental saya syok. Kenapa terjadi kepada saya." tanya Fahmi yang sudah mengenal sang istri selama lma bulan sebelum menikah.

Hasil Pemeriksaan Polisi

Istri Kabur Sehari Setelah Akad Nikah, Seribu Undangan Resepsi Sudah Disebar.


Kapolsek Rancabungur Iptu Hartono membenarkan adanya laporan orang hilang yang awalnya hendak membeli ayam geprek dengan COD.

“ Sampai sekarang belum kembali kerumahnya, dan keluarganya sudah melaporkan ke Polsek Rancabungur,” kata Hartono, dilansir dari radarbogor.id, Selasa 4 Juli 2023. Sejumlah orang telah diperiksa terkait hilangnya Anggi. Salah satunya AL, selaku mantan kekasih Anggi.

" Kemarin tim penyidik telah memeriksa keterangan dari pelapor dan beberapa kerabat si korban. Polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada Saudara AL, yang merupakan mantan kekasih korban," ungkapnya.

Santer rumor bahwa Anggi dibawa kabur oleh mantan kekasihnya itu dengan motif asmara. Namun polisi belum menemukan unsur keterlibatan AL dalam hilangnya Anggi.

" Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi atas kasus hilangnya korban. Apalagi menyebarkan informasi yang tidak valid di media sosial," tuturnya.



Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde