Responsive Ad Slot

Ada Dalang Sedang Memainkan Skenario Kontroversi Jakarta International Stadium

Tidak ada komentar

Jumat, 07 Juli 2023




- Polemik Jakarta international Stadium (JIS) seperti sebuah sandiwara, di mana ada sutradara yang secara khusus memainkan skenario dalam kontroversi tersebut.

Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai, jika memang JIS hendak digunakan venue Piala Dunia U-17 2023, maka tidak perlu berbelit-belit dalam penunjukannya.

“Jangan kemudian rumputnya (dinilai tak sesuai standar FIFA). Terlalu banyak sandiwara. Saya sih melihatnya seolah-olah ada sutradara,” tegas Herman kepada wartawan di ruangannya, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/7).

Lebih aneh lagi, sambungnya, kontroversi yang muncul terkesan hanya menyudutkan satu pihak saja, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kini menjadi bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Ada sutradara yang membuat skenario supaya kredibilitas lawannya turun. Ya arahnya kalau tidak situ ke mana lagi?” kata anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat ini. 


PM Trudeau Minta Taylor Swift Tambah Konser 'The Eras Tour' di Kanada

Tidak ada komentar



- Euforia menyambut tur Taylor Swift bukan hanya dirasakan oleh publik, namun juga politisi tingkat tinggi seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Sayangnya, Kanada tidak menjadi salah satu destinasi untuk Eras Tour penyanyi pop Amerika itu.

Alhasil di Twitter, Trudeau meminta Swift untuk menambah Kanada dalam pemberhentian di Eras Tour-nya.

"Hai, ini saya. Saya tahu tempat-tempat di Kanada yang akan senang melihatmu. Jadi jangan membuat musim panas kejam (Cruel Summer) lagi. Kami berharap bisa bertemu denganmu segera," kata Trudeau membalas cuitan Swift pada Kamis (6/7).

Trudeau juga menggunakan "Cruel Summer", lagu Swift yang dirilis pada 2019 dan menjadi hit besar.

Selain Trudeau, bulan lalu, anggota parlemen Konservatif Matt Jeneroux juga menyayangkan tidak adanya Kanada dalam pemberhentian konser Swift.

Dengan banyaknya antusiasme, Taylor Swift telah menambah 14 tanggal baru untuk konsernya.


Taylor Swift: The Eras Tour sendiri dimulai pada Maret di Arizona, mencakup lebih dari 100 konser hingga musim panas 2024 di Amerika Serikat, Meksiko, Eropa, Asia, dan Australia, tetapi tidak ada di Kanada.

Di Asia, Indonesia juga tidak menjadi salah satu destinasi Eras Tour.*** Sarah Meiliana G


Jokowi Berjuta Kali Berkunjung ke Papua pun Tak Ada Manfaatnya

Tidak ada komentar



- Indonesia itu sebenarnya negara dengan praktik pelaksanaan pemerintahan atau sistem pemerintahannya dikenal dengan presidensial. Sehingga, pelaksanaan pemerintahan bisa berjalan baik atau tidak, diukur dari kemampuan seorang presiden.

Jika kemampuan presiden tidak memenuhi standar, sudah dipastikan pelaksanaan pemerintahannya juga bermasalah. Bahkan tujuan dari bernegara tidak akan terjadi. Sementara sistem dan dinamika politik nasional berpihak mayoritas.

Dalam menutupi kegagalan, para pendukung fanatik seorang presiden atau bahkan kelompok minus pengetahuan biasanya akan mencari dalil dengan menyebutkan bahwa tidak gampang urus rakyat jutaan orang seperti Indonesia.

Lalu candaan iseng, “Apakah karena luas dan banyak terus harus dikedepankan yang namanya pemekaran negara baru agar rakyatnya gampang dibangun karena sistem presidensial? Atau ubah federal?”

Dalam sebuah dialog bersama Akbar Faizal, Prof Jimly menyebutkan bahwa China dalam 50 tahun bisa berkembang pesat dan maju. Tentu pernyataan yang menjelaskan berbanding terbalik dengan di Indonesia.

Pernyataan tersebut menggugurkan berbagai argumen pembelaan dari pendukung fanatik tersebut. Belum lagi, dari aspek SDA, justru mestinya Indonesia bisa jauh lebih maju dari China. Sekali lagi, ini presidensial.

Dalam memaknai presidensial tersebut, saat Gus Dur menjadi presiden, dalam perspektif Papua, Gus Dur mampu menggunakan kewenangannya dengan menjadi daerah yang aman dan damai. Padahal, saat itu Gus Dur hanya sekali ke Papua.

Karena dalam perspektif konstitusi, bukan soal presiden jalan-jalan, tapi soal kebijakan yang melindungi dan menyelamatkan warga negara. Itu juga salah-satu tujuan dalam bernegara.

Jokowi sudah belasan kali ke Papua, “Di mana Papua yang damai dan aman itu? Apakah ini memberikan gambaran bahwa berjuta kali ke Papua pun, Papua begitu-begitu saja dan masalah terus ada? Kenapa Jokowi tidak bisa meniru Gus Dur? Apakah karena soal kemampuan, soal nurani, soal rasa, soal keberpihakan, atau soal motif?”

Jokowi ke Papua Tidak Menyelesaikan Masalah

Apa saja sebenarnya masalah-masalah yang terjadi walau Jokowi ke Papua berkali-kali? Tentu ini pertanyaan menarik untuk membandingkan Jokowi dan Gus Dur.

Masalahnya adalah (1) Pelanggaran HAM; (2) Pendudukan; (3) Perubahan UU Otonomi Khusus yang isinya sentralistik; (4) Pasukan dikirim terus (pendekatan militer); (5) Masih terus ada pengungsian; (6) Masyarakat adat makin kehilangan tanah adat dan lainnya.

Tentu itu berbanding terbalik dengan Gus Dur. Saat Gus Dur jadi presiden, pelanggaran HAM kemudian terhenti, demokrasi dibuka, masyarakat adat mendapatkan ruang dan hak-hak mereka.

Gus Dur mengedepankan pendekatan kebudayaan dan kemanusiaan, bukan pendekatan militer, bukan pendudukan dan pemekaran. Bahkan lebih parah, UU otonomi khusus dibuat sentralistik, padahal itu kebencian warga negara maka lahir-lah “reformasi 1998”.

Dalam semangat Pancasila dan konstitusional, “musyawarah untuk mufakat” dikenal. Karenanya, di masa Presiden SBY, perundingan Aceh dan Jakarta (Pemerintah Pusat) dilakukan.

Sayangnya untuk Papua, SBY terkesan mempraktikkan pendekatan rasialisme karena di Aceh bisa, sementara di Papua tidak dilakukan. Sementara Jokowi, niat sedikitpun untuk mendorong dialog/perundingan Jakarta-Papua tidak sama sekali.

Sesungguhnya, jika benar negara ini adalah negara hukum, sebenarnya Jokowi patut diduga melanggar Pancasila dan konstitusi dalam hal tidak mau mewujudkan Papua tanah damai yang sudah, mestinya dilakukan melalui dialog/perundingan tersebut.

Pertanyaannya, apakah Komnas HAM berani mengumumkan adanya tindakan pelanggaran HAM? Karena jika Komnas HAM menentukan hal itu pun, apakah Kejagung berani dan objektif secara hukum untuk melanjutkan?

Sekalipun presiden berjuta kali ke Papua, tapi jika tidak mengedepankan pentingnya penyelesaian masalah di Papua melalui dialog/perundingan, masalah di Papua akan tetap terus ada.

Riset LIPI (sebelum jadi BRIN) merumuskan 4 akar masalah di Papua. Masalah itu masih tetap sama dan terus terjadi. Negara masih mempraktikkan rasialisme terhadap rumpun melanesia. Menteri saja, tidak ada rumpun melanesia. Dari dulu sampai saat ini, presiden dan wakil presiden selalu satu rumpun.

Jokowi Jika Peduli Papua, Ukuran atau Bentuknya “Gelar Perundingan/Dialog”

Cara membuktikan atau mengukur apakah benar Jokowi peduli terhadap Papua, dapat dilihat dengan pertanyaan, “Benarkah presiden akan gelar perundingan untuk mewujudkan Papua tanah damai atau tidak?”.

Selain itu, kita juga pernah melihat janji-janji selesaikan masalah HAM, tapi sampai saat ini hasilnya tidak ada wujud. Bahkan kasus Paniai berdarah saja, pelakunya bebas. Kejagung hanya menentukan satu pelaku, yang tentu menggugurkan aspek HAM berat dari segi unsur.

Atau, terhadap pembebasan Pilot Mark Marthens yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional dan Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM). TPN/OPM mendesak gelar perundingan, sementara presiden mengabaikannya hingga berbulan-bulan.

Banyak sekali oknum-oknum di nasional menyebut “Tidak ada dialog dengan separatis”. Padahal, tidak ada perdamaian yang terjadi tanpa perundingan/dialog.

Praktik dungu oleh oknum-oknum di publik, sementara Pancasila dan konstitusi mensyaratkan itu, dan Aceh bisa terwujud.

Jadi, Jokowi berjuta kali ke Papua pun tidak ada manfaat sama sekali bagi orang Papua. Dan tentu lebih bermanfaat saat Gus Dur jadi presiden. Hanya sekali ke Papua, kebijakan Gus Dur memberikan manfaat langsung selama kepemimpinannya.

Saat Gus Dur, satu tujuan negara terpenuhi, yakni melindungi segenap warga negara. Tidak ada yang dapat diharapkan dari aspek kemanusiaan sebagai prinsip bernegara dari Jokowi, kecuali “perundingan/dialog digelar”. ***



Oleh: Marthen Goo
*Penulis adalah Aktivis Kemanusiaan



Soal Karir Politik Anak-anak Jokowi Dijamin Prabowo, Jokowi Berkhianat ke PDIP ?

Tidak ada komentar



- Ketersinggungan politik dianggap sebagai penyebab PDI Perjuangan menuding Presiden Joko Widodo membangun dinasti politik sendiri.

Founder Citra Institute Yusak Farchan mengamati, pernyataan politisi senior PDIP Putra Nababan menandakan ada ketersinggungan politik elite partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

"Dari awal, political endorsement Jokowi diberikan bukan hanya kepada Ganjar tapi juga Prabowo," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/7).

Dari sikap politik dua kaki tersebut, Yusak menilai, Jokowi telah mengkhianati PDIP yang membangun karir politiknya sejak menjadi Walikota Solo Jawa Tengah hingga orang nomor satu di Indonesia.

"Habitat politik Jokowi memang di PDIP. Apalagi PDIP sudah memberi jalan tol bagi Jokowi dari Walikota hingga menjadi Presiden," tuturnya.

Namun, Dekan FISIP Universitas Sutomo itu memandang, Jokowi lebih cenderung mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Salah satu penyebabnya, dia mengamati Jokowi sudah mulai mengarahkan putra-putranya berkarir melalui Partai Gerindra pada Pilkada 2024 mendatang.

"Jokowi sedang bekerja menyiapkan parpol mana yang bisa menggaransi masa depan politik anak-anaknya," tuturnya.

"Sejauh ini Gerindra yang paling siap menggaransinya; ada Kaesang di Depok dan Gibran di DKI atau Jawa Tengah," demikian Yusak menambahkan.***


Jika Golkar Ingin Merapat, Koalisi Perubahan Tetap Terbuka

Tidak ada komentar



- Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) membuka ruang bagi semua parpol untuk bergabung dan memenangkan kontestasi Pemilu 2024. Tak terkecuali Partai Golkar yang akan menentukan sikap politiknya sebelum 17 Agustus 2023 mendatang.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/7).

“Tentu terbuka kepada partai-partai siapapun, lebih banyak yang gabung lebih baik,” kata Herman.

Meskipun, kata Herman, inisiator KPP sejak awal dideklarasikan adalah Partai Demokrat, Nasdem dan PKS.

Oleh karena itu, Herman menyatakan pihaknya terbuka dengan Golkar apabila ingin bergabung dengan KPP. Tidak hanya Golkar, apabila parpol lain ingin bergabung pun KPP masih terbuka.

“Saya kira koalisi harus inklusif gitu ya terbuka untuk siapapun. Ya tidak menutup kemungkinan kalau PKB gabung juga bagus begitu,” tandasnya.

Sebelumnya, Partai Golkar memastikan akan mengumumkan sikap politiknya pada bulan Agustus 2023 mendatang, tepatnya sebelum perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu (5/7).

"Semoga sebelum 17-an nanti. Diperkirakan Agustus sudah ada (sikap politik)," ungkap Dave. ***


Cawe-Cawe IKN untuk Siapa?

Tidak ada komentar



- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menjadi tujuan kita bernegara. Berbagai aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, dan politik, tidak terlepas dari bagaimana kita sebagai bangsa merealisasikan sila ini. Indikatornya jelas, pembangunan inklusif, kesenjangan sangat kecil, zero poverty dan unemployment, semakin berkurang dan mengecil.

Salah satu proyek mercusuar yang saat ini sedang digarap pemerintah adalah Ibu Kota Nusantara. Disebut proyek mercusuar karena sedemikian lamanya durasi waktu yang dibutuhkan, hampir 22 tahun, dari 2023 hingga 2045. Bahkan jika menggunakan masa waktu HGU dan HGB, waktunya bisa sampai tahun 2.118. Bukan lagi cucu tapi cicit kita yang merasakan lamanya proyek mercusuar IKN ini. Disebut proyek mercusuar karena adanya berbagai super insentif yang diberikan kepada para investor global agar mereka mau menanamkan uangnya senilai Rp 500 triliun.

Memang Indonesia masih sangat membutuhkan suntikan modal melalui investasi untuk memompa pertumbuhan ekonomi. Tapi, pertanyaannya kemudian untuk siapakah IKN dibangun? Apakah demi investasi Rp 500 triliun, kita sampai memberikan super insentif beraneka rupa mulai dari hak guna usaha hingga 95 tahun, masa tinggal tenaga kerja asing (TKA) 10 tahun, tax holiday dengan besaran 50-100% selama 10-30 tahun, super tax deduction 250-350%, PPh 21 Final DTP hingga 2035, pajak UMKM dibebaskan, Hak Guna Bangunan selama 80 tahun, hak pakai 80 tahun, PPN tak dipungut, PPh pengalihan tanah 100%, PPnBM dikecualikan, dan bea masuk dan PDRI dibebaskan.

Apakah dengan super insentif ini, potential loss penerimaaan pajak akan lebih kecil dari realisasi investasi Rp 500 triliun yang ingin dicapai? Lantas untuk siapakah IKN dibangun? Apakah akan dinikmati oleh rakyat Indonesia? Apakah sebagian besar rakyat Indonesia bisa tinggal di IKN ataukah IKN hanya menjadi Ibu Kota yang eksklusif alias Ibu Kota Ningrat? Pertanyaan-pertanyaan gugatan tersebut hanya terjawab dan diketahui melalui serangkaian kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.

Rumah untuk Rakyat

Dari luas IKN seluas 256.142 hektare (ha), sebanyak 199.962 hektare digunakan untuk pengembangan. Kawasan pengembangan ini kemudian dibagi menjadi 2 kluster. Kluster pertama adalah kawasan IKN seluas 56.180 ha yang terbagi menjadi kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seluas 6.596 ha yang dialokasikan antara lain 100 ha khusus untuk Istana Kepresidenan, lalu Istana Wapres seluas 14,58 ha, Gedung DPR/MPR seluas 41,1 ha, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial masing-masing seluas 16,51 hektare dan gedung kementerian masing-masing berkisar 1-5 hektare. Lalu ada kawasan pemerintahan seluas 46 ribu hektare.

Kluster kedua adalah kawasan pengembangan seluas 199.962 hektare yang diperuntukkan untuk investor di berbagai sektor ekonomi, perumahan, tempat pembuangan sampah, pengolahan limbah, dan lain sebagainya.

Dengan luas 199.962 ha, IKN menjadi 4x lebih luas dari Balikpapan dan DKI Jakarta, 3,5 kali lebih luas dari Samarinda. IKN memang ingin diwujudkan menjadi green forest city, dengan target penduduk 1,7  sampai 1,9 juta pada tahun 2045 atau 100 jiwa per hektare. Tentu kembali menjadi pertanyaan, IKN dibangun untuk siapa? Apalagi dari 1,7 sampai 1,9 juta jiwa, sebanyak 970 ribu jiwa akan dihuni oleh aparatur sipil negara.

Menjadi pertanyaan besar, IKN kira-kira akan dihuni oleh kalangan siapakah? Apalagi pemerintah telah mengizinkan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di IKN untuk tinggal selama 10 tahun. Tentu, para TKA tersebut akan menjadi power-horse buying untuk properti-properti mewah yang dibangun di IKN. Namun, hal ini jika tidak dicermati, akan menjadi persoalan dimana kesenjangan sosial
 
Belum lagi pemerintah menargetkan dengan berbagai insentif, IKN dapat menyerap 4.811.000 juta lapangan kerja pada tahun 2045. Gambaran angka-angka di atas menunjukkan beberapa indikasi persoalan keberpihakan pembangunan IKN yang cenderung eksklusif. Daya tampung hunian IKN dengan 1,9 juta jiwa tidak sebanding dengan daya serap pekerjaan sebanyak 4,8 juta. Otomatis, masalah sosial di Jabodetabek akan terulang lagi. Pekerja “dipaksa ngelaju” untuk tinggal di Balikpapan dan Samarinda, yang memang diarahkan menjadi kota penyangga, dengan jarak tempuh 30-40 menit jika akses jalan tol Balikpapan-Samarinda selesai dibangun.

Persoalan IKN untuk siapa dibangun juga menjadi krusial mengingat masih ada backlog perumahan yang mencapai 12,71 juta. Ini artinya masih ada 12,71 juta kepala keluarga atau 50,8 juta jiwa dengan asumsi 1 keluarga beranggotakan empat jiwa. Kenapa pemerintah tidak menjawab persoalan krusial ini dengan menyediakan rumah-rumah rakyat layak huni di IKN?

Memang pemerintah sudah mengatur konsep hunian di IKN dengan rumusan 1:3:6, yang artinya 1 rumah mewah dibangun, 3 rumah kelas menengah dan 6 rumah sederhana juga harus dibangun bersamaan. Apalagi penegakan hukum atas hal ini di banyak kota telah gagal ditegakkan. Hal yang sama terlihat indikasinya di IKN, apalagi tidak ada fasilitas pajak bagi pengembang untuk membangun rumah sederhana.

Apalagi pelaksanaan pemenuhan hunian berimbang oleh pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui permohonan kepada Kepala Otorita dengan opsi: a. melaksanakan pembangunan hunian berimbang di wilayah Ibu Kota Nusantara; atau b. membayar dana konversi pemenuhan hunian berimbang. Adanya opsi membayar dana konversi pemenuhan hunian berimbang kepada otorita IKN menunjukkan nantinya IKN akan menjadi kawasan hunian yang eksklusif.

Kenapa pemerintah tidak menugaskan Perumnas dengan memberikan PMN agar dapat membangun rumah-rumah rakyat rakyat huni di IKN? Kenapa pemerintah tidak memberikan super-insentif khusus kepada para pengembang atau Perumnas yang mampu membangun rumah untuk rakyat?

Jika pemerintah tidak berhasil menyediakan rumah-rumah rakyat di IKN, menjadi mustahil impian menciptakan nol kemiskinan di ibukota pada tahun 2035. Menjadi mustahil juga visi pemindahan Ibukota, yakni pemerataan penduduk, mengingat IKN hanya ditargetkan untuk 1,9 juta jiwa yang terpilih, yakni kalangan Ningrat. Apakah seperti itu? 


Oleh Hendro Satrio
Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik/Founder Lembaga Survei KedaiKOPI.


Polling Iwan Fals, Netizen: Mau Berapa Putaran pun Anies Tetap Unggul

Tidak ada komentar



- Baru baru ini artis kenamaan Iwan Fals dan sekaligus pendukung Jokowi + Ganjar, mengadakan polling pemilihan presiden 2024 dan hasilnya membuat kecewa sang artis tersebut. Pada polling pertama Anies unggul jauh dari pesaingnya, Anies Baswedan mendapat suara 43 %, Ganjar Pranowo 23 %, Rocky Gerung 20% serta Prabowo Subianto 15%. Setelah tidak puas dengan hasil itu Iwan Fals membuat polling lagi dan hasilnya tetap Anies juaranya.



Setelah membuat polling terkait pemilihan presiden dengan empat pilihan calon, penyanyi legendaris Iwan Fals kembali menggelar jajak pendapat di akun Twitter-nya @iwanfals.

Kini pria bernama lengkap Virgiawan Liestanto yang memiliki 1,8 juga pengikut tersebut memunculkan dua nama calon: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang masing-masing bakal calon presiden dari koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS serta dari koalisi PDIP, PPP, dan Hanura.

“Putaran berikutnya,” tulis Iwan Fals sebagai pengantar polling yang disertai emoji wajah berkacamata besar yang diartikan kutu buku atau berwawasan luas.

Seperti polling putaran pertama, Anies Baswedan kembali unggul saat head to head melawan Ganjar Pranowo. Dalam survei yang berlangsung selama 24 jam dan berakhir pukul 22.20 Wib Rabu malam, 5 Juli 2023, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meraih 57 persen dari 33.975 suara atau votes dari pengguna Twitter.

Sementara Ganjar yang masih menjabat Gubernur Jawa Tengah mendapat 43 persen dukungan dari netizen yang mengikuti jajak pendapat Iwan Fals tersebut.


Para netizen pun riuh menanggapi kemenangan Anies Baswedan ini. Bagi mereka hasil polling tersebut tidak mengejutkan.

“Mau diputar 10x juga tetap [Ganjar] kalah, beda kelas bro,” kicau pemilik @LazellnetID.

“mo berapa putaran juga tetap yang unggul @aniesbaswedan wan @iwanfals,” timpal akun @wahono_agus menguatkan.

Karena Anies pasti menang di survei yang digelar di media sosial, Iwan Fals pun disarakan meminta pendapat warga secara langsung dengan membawa sesuatu. Hanya dengan cara demikian Anies akan kalah.

“Coba Mbah dicoba ditempat bagi-bagi sembako Mbah,” cicit akun @lobaKaheureui memberi saran yang ditutup dengan emoji tangan menutup mulut sebagai tanda malu.

Sebagaimana telah diberitakan, sehari sebelumnya Iwan Fals membuat polling dengan empat calon. Yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan bacapres Gerindra Prabowo Subianto. Calon keempat dia menyertakan nama Rocky Gerung, pakar filsafat yang juga kerap disebut sebagai presiden akal sehat.

Hasilnya Anies meraih 43 persen, Ganjar 23 persen, Prabowo 15 persen, dan Rocky 20 persen.



Aku Tergoda Cinta Yang Lain

Tidak ada komentar



- Namaku Ayu, aku punya cerita yang ingin kubagi ke semua pembaca The Jogja Notify, semoga ceritaku ini bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya

Sebelumnya, aku adalah seorang wanita yang sangat beruntung. Aku berasal dari keluarga yang berkecukupan, karir yang memuaskan dan punya kekasih yang sangat mencintaiku.. mau melakukan semuanya untukku. Namanya Dean, dia adalah calon suamiku.

Bersama Dean, kekasihku itu, aku selalu merasa menjadi seorang wanita yang paling sempurna, aku diperlakukannya bagai seorang puteri. Namun satu hal dari Dean yang sangat membebaniku selama 2 tahun bersamanya, dia amat sangat pencemburu. Awalnya aku anggap biasa saja, wajar jika dia cemburu itu artinya dia sayang padaku. Tapi sekarang sikap cemburunya itu yang menjadi masalah besar dalam hidupku.

Di kantorku, aku mendapatkan karir yang lumayan bagus dan mendapatkan kepercayaan yang penuh dari bos untuk menyelesaikan proyek besar perusahaan. Bos ku sangat baik dan professional, tapi Dean sangat membencinya dan tidak menyukai pekerjaanku itu, alasannya karena aku sering kontak dengan bos ku.

Berkali-kali dia meminta ku untuk keluar dari perusahaan tempatku bekerja, dan sebagai gantinya aku akan di rekomendasikan ke perusahaannya. Aku menerimanya, meskipun keluarga tidak mendukung aku tetap menuruti saran kekasihku.

Seminggu, dua minggu, ku tunggu hingga sebulan belum ada kabar juga dari perusahaan tempat Dean bekerja. Aku mulai putus asa dan selalu disalahkan oleh pihak keluarga. Aku mengalah dan mencoba mencari pekerjaan di perusahaan lain. Dan alhamdulillah aku diterima disebuah perusahaan asing.

Di kantor baru ini aku mendapatkan suasana baru yang menyenangkan. Semua orang memperlakukanku dengan baik. Aku merasa nyaman berada disini. Terlebih saat aku menjadi bawahan seorang leader yang sangat ku kagumi sebelumnya. Dia sendiri yang mengajukan diri untuk menjadi leaderku. Seperti sedang bermimpi. Cowok yang sangat ganteng, keren, dewasa, dan smart seperti dia mau menjadi leader ku.

Namanya Evan, awalnya aku canggung terhadapnya, tapi seiring waktu kami mulai dekat. Mengobrol kesana kemari mengenai pribadi dan keluarga masing-masing. Evan berasal dari Bali, semakin menggoda ku, karena dulu aku pernah punya impian mendapat suami yang asli dari Bali tapi beragama Islam sama sepertiku.

Hari pertama bekerja rasanya sangat indah bersama Evan. Dia memperlakukan ku dengan sangat baik, seperti kekasihnya sendiri yang sudah lama tidak aku rasakan saat aku bersama dengan Dean. Perhatiannya membuat hatiku luluh, bahkan untuk duduk saja dia menyiapkan kursinya untukku, ke kamar mandi pun di antar dan di jaga dari luar olehnya. Perlakuannya sangat membuat hatiku jadi galau dan melupakan segala sesuatu tentang Dean, kekasihku.

Terlalu asik menikmati waktu berdua dengannya di kantor, aku telambat pulang. Tak ku sangka Dean ternyata menungguku di luar kantor, belum sempat pamit, Dean menarik paksa aku untuk segera pulang. Hal itu membuatku sangat malu dan kami bertengkar di sepanjang perjalanan pulang. Perasaanku begitu cepat hilang untuknya entah karena emosi atau sudah terpengaruh perasaanku pada Revan.

Aku memutuskan untuk berpisah dengan Dean. Tapi dia menangis sejadi-jadinya dan berlutut padaku meminta hubungan kami untuk tetap berlanjut, tak tega maka kuterima tawarannya. Keesokan harinya karena malu aku tak mau lagi berangkat ke kantor. 

Aku mengundurkan diri, entah kenapa aku jadi pendiam dan sering menangis, hatiku tertinggal disana, aku sering membayangkan saat-saat bersama Evan, tak bisa terlupakan hingga kini, aku terlanjur memendam perasan pada Evan yang sangat lembut padaku. 

Sedangkan pada Dean, perasaanku sudah sangat berbeda, setiap hari aku selalu memarahinya, selalu mencari alasan untuk menyalahkannya, tapi Dean tetap teguh pada pendiriannya untuk mempertahankan cintanya padaku.

Hari-hari aku lalui seperti itu. Hingga akhirnya aku menemukan sebuah album foto yang jatuh di bawah rak buku. Ternyata itu adalah album fotoku bersama Dean saat kami masih sama-sama duduk di bangku sekolah. Air mataku menetes saat menatap wajahnya di foto yang terlihat lembut dan bahkan sebenarnya lebih tampan dari Evan.

Entah apa yang membuatku begitu tega menyia-nyiakan lelaki yang sangat mencintaiku yang selalu ada di sampingku hanya untuk lelaki yang baru saja aku kenal. Kini aku mengerti semuanya, aku adalah wanita terbodoh di dunia jika meninggalkan laki-laki yang sangat istimewa ini. 

Lelaki yang bersedia ku maki setiap hari dan mau menuruti semua mau ku termasuk berlutut di kakiku untuk meminta hatiku saat masih duduk di bangku sekolah dulu. Tak akan pernah bisa kudapatkan laki-laki seperti dia.

Jadi, Alhamdulillah ada hikmah yang bisa kudapat setidaknya bagi diriku sendiri dan untuk pembaca, bahwa menghargai apa yang sudah kita miliki dan menjaganya itu lebih baik di bandingkan mengejar yang tidak pasti. ***

Seperti dikisahkan kawan Ayu ke redaksi TJN.



Ajaran Budi Pekerti Dalam Suluk Sujinah

Tidak ada komentar



- Salah satu kitab suluk yang mengajarkan pendidikan budi pekerti adalah Suluk Sujinah. Seperti layimnya jenis kitab-kitab suluk, Suluk sujinah dituangkan dalam bentuk dialog, antara Syekh Purwaduksina dengan istrinya Dyah Ayu Sujinah mengenai asal asal mula, kewajiban, tujuan, dan hakikat hidup menurut agama Islam, khususnya ajaran tasawuf. 

Diterangkan juga tahap-tahap yang harus dilalui manusia dalam upayanya agar bisa luluh kembali kepada Tuhan. Tidak mudah untuk menemukan pendidikan budi pekerti dalam Suluk Sujinah yang sebagaian besar isinya membentangkan masalah jati diri manusia, apa saja yang akan dialami anak manusia menjelang dan sesudah mati, Dzat Yang Kekal dan lain-lain, hal yang tidak mudah dipahami, karena dituangkan dalam bahasa yang sarat lambang. 

Di bawah ini ungkapan beberapa bait yang berisi pendidikan budi pekerti dalam Suluk Sujinah sebagai berikut :

Sifat Perbuatan Lahiriyah

Agampang janma sembayang, nora angel wong angaji, pakewuhe wong agesang, angadu sukma lan jisim, salang surup urip, akeh wong bisa celathu, sajatine tan wikan, lir wong dagang madu gendhis, iya iku wong kandheng ahli sarengat.

Terjemahan :
Adalah mudah manusia sembahyang, tidaklah sesulit orang memuji, rintangan hidup adalah mengadu sukma dan tubuh, salah paham kehidupan, banyak orang bisa bicara, nyatanya tidak mengetahui, sperti orang berdagang madu gula, orang yang terhenti sebagai ahli syariat.

Sang Dyah kasmaran ing ngelmi, tan nyipta pinundhut garwa, amaguru ing batine, kalangkung bekti ing priya.

Terjemahan :
Si cantih gemar belajar ilmu, tidak mengira akan diperistri, dalam hati ia berguru dan sangat berbakti kepada suami.

Mung tuwan panutan ulun, pangeran dunya ngakerat.

Terjemahan :
Hanya tuan yang kuanut, pujaan di dunia dan akhirat.

Ping tiga ran bayuara, ya tapaning estri ingkang utami, lire bangkit nyaring tutur, rembuge pawong sanak, tan ………, kang tinekadken ing driya, pituturing guru laki.

Terjemahan :
Ketiga disebut banyuara, yakni tapa istri utama, artinya mampu menyaring kata, tutur kata sanak saudara, tidak mudah mematuhi dan meiru, dalam hati hanya bertekad mematuhi nasehat suami.

Dyah Ayu Sujinah lon aturnya, adhuh tuwan nyuwun sihnya sang yogi, tan darbe guru lyanipun, kajawi mung paduka, dunya ngakir tuwan guru laki ulun.

Terjemahan :
Dyah Ayu Sujinah berkata perlahan, “aduhai, aku mohan belas kasihan, aku tidak mempunyai guru lain, kecuali hanya paduka, di dunia dan akhirat, tuanlah guruku”.

Dyah Ayu Sujinah umatur ngabekti, langkung nuwun pangandika tuwan, kapundhi ing jro kalbune, dados panancang emut, karumatan sajroning budi.

Terjemahan :
Dyah Ayu Sujinah berkata dengan hormat, “sangat berterimakasih atas penjelasanmu, kuingat dalam hati baik-baik, dan kulakukan”.

Seseorang yang hanya terhenti pada tahap syariat diibaratkan sebagai berdagang madu gula. Dalam mengarungi samudera kehidupan, manusia pasti akan mengalami berbagai rintangan yang tidak cukup diatasi dengan banyak bicara saja tanpa disertai laku amal.

Dalam hubungan suami istri, dilukiskan bahwa keutamaan seorang istri ialah wajib setia bakti patuh kepada suami. Suami diibaratkan sebagai guru yang harus dianut tanpa kecuali, dan sebagai pujaan di dunia dan akhirat.istri yang dipandang utama ialah istri yang mampu menyaring tutur kata orang lain, tidak mudah terpengaruh siapapun, hanya patuh dan tunduk kepada nasihat suami.

Mati Dalam hidup

Laku ahli tarikat, ibarat mati di dalam hidup, semata-mata hanya mematuhi kehendak Tuhan. Kemudia dijelaskan tentang empat macam tapa, yaitu tapa ngeli : “berserah diri dan mematuhi sembarang kehendak Tuhan, tapa geniara : “tidak sakit hati apabila dipercakapkan orang”, tapa banyuara : “mampu menyaring kata dan tutur kata sanak saudara, tidak terpengaruh orang lain, hanya mematuhi nasehat suami”, dan tapa Ngluwat : “tidak membanggakan kebaikan, jasa maupun amalanya”. 

Terhadap sesama selalu bersikap rendah hati dan tidak gemar cekcok, lagi pula ia menyadari bahwa setiap harinya manusia selalu harus pandai-pandai memerangi gejolak hawa nafsu yang akan menjerumuskan dalam kesesatan. Mempunyai pengertian yang mendalam bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk Tuhan, adalah sama, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Lakune ahli tarikat, atapa pucuking wukir, mungguh Hyang Suksma parenga, amati sajroning urip, angenytaken ragi, suwung tan ana kadulu, mulane amartapa, mrih punjul samining janmi, wus mangkana kang kandheg aneng tarekat.

Terjemahan :
Laku ahli tirakat adalah bertapa di puncak gunung, sekiranya Tuhan meridhoi mati di dalam hidup, menghanyutkan diri, kosong tidak ada yang terlihat, oleh karena itu bertapa agar melebihi sesamayan, demikianlah barang siapa yang terhenti pada tarikat.

Dhihing ingkang aran tapa, iya ngeli lire pasrah ing Widi, apa karsane Hyang Agung, iya manut kewala, kadya sarah kang aneng tengahing laut, apa karsaning Pangeran, manungsa darma nglakoni.

Terjemahan :
Pertama, yang disebut tapa ngeli yakni, mengahayutkang diri, artinya berserah diri kepada Tuhan, sebarang kehendak-Nya patuhi sajalah, ibarat sampah di tengah laut, sebarang kehendak Tuhan manusia hanya pelaksana semata.

Ping kalih kang aran tapa , geniara adadi laku ugi, ana dene artinipun, malebu dahana, lire lamun kabrangas ing ujar …. den ucap ing tangga, apan ta nora sak serik.

Terjemahan :
Kedua, yang disebut tapa geniara menjadi laku juga, adapun artinya ialah masuk kedlam api, maksudnya jika terbakar oleh kata-kata dan dipercakapkan tetangga tidak sakit hati.

Ping tiga ran bayuara, ya tapaning estri ingkang utami, lire bangkit nyaring tutur, rembuge pawong sanak, tan gumampang anggugu, kang tinekadken ing driya, pituturing guru laki.

Terjemahan :
Ketiga, disebut banyuara, yakni tapanya istri utama, artinya mampu menyaring kata-kata  atau tutur kata sanak saudara, tidak mudah mengikuti dan meniru orang lain, dalam hati bertekad mematuhi nasehat suami.

Tapa kang kaping sekawan, tapa ngluwat mendhem sajroning bumi, mengkene ing tegesipun, aja ngatonken uga, marang kabecikane dhewe puniku, miwah marang ngamalira, pendhemen dipun arumit.

Terjemahan :
Tapa yang keempat adalah tapa ngluwat, memendam diri di dalam tanah, beginilah maksudnya ; jangan memperlihatkan juga kebaikan diri sendiri, demikian pula amalmu pemdamlah dalam-dalam.

Lawan malih yayi sira, dipun andhap asor marang sasami, nyingkirana para padu, utamane kang lampah, tarlen amung wong bekti marang Hyang Agung, iku lakuning manungsa, kang menang perang lan iblis.

Terjemahan :
Lagi pula dinda, bersikaplah rendah hati terhadap sesama, jauhilah sifat gemar cekcok, seyogyanya laku itu tiada lain hanya hanya berbakti kepada Tuhan Yang Maha Agung, itulah laku manusia yang menang berperang dengan iblis.

Iku benjang pinaringan, ganjaran gung kang menang lawan iblis, langkung dening adiluhung, suwargane ing benjang, wus mangkono karsane Hyang Mahaluhur, perang lan iblis punika, sajatining perang sabil.

Terjemahan :
Kelak akan mendapat annugerah besar, barang siap menang melawan iblis, sangat indah mulia surga firdausnya kelak, memang demikianlah kehendak Tuhan yang Mahaluhur, perang melawan iblis itu nyata-nyata perang sabil.

Yayi perang sabil punika, nora lawan si kopar lawan si kapir, sajroning dhadha punika, ana prang bratayudha, langkung rame aganti pupuh-pinupuh, iya lawan dhewekira, iku latining prang sabil.

Terjemahan :
Dinda, perang sabil itu bakan melawan kafir saja, di dalam dada itu ada perang baratayuda, ramai sekali saling pukul-memukul yaitu perang melawan dirinya nafsu, itulah sesungguhnya perang sabil.

Kutipan diatas bermakna bahwa sebagai hamba Tuhan sikapnya hendaklah selalu sadar percaya, dan taat kepada-Nya. Dalam mengarungi samudra kehidupan, agar tidak sesat. Kecuali itu, karena menurut kodratnya manusia bukan makhluk soliter, yang dapat hidup sendiri, memenuhi segala kebutuhan sendiri, melainkan adalah makhluk sosial. 

Dalam tata pergaulan hidup bermasyarakat hendaklah mematuhi nilai-nilai hidup dan mempunyai watak terpuji, ialah sabar penuh pengertian, berbudi luhur, rendah hati, tidak cenderung mencela dan mencampuri urusan orang lain, jujur, tulus ikhlas, tidak angkuh maupun congkak, tidak iri maupun dengki dan bersyukur atas barang apa yang telah dicapai berkat ridla Tuhan. Di samping itu hendaklah sadar bahwa manusia itu bersifat lemah, ibarat wayang yang hanya dapat bergerak atas kuasa dalang.

Sifat Ahli Hakikat

Lakune ahli hakekat, sabar lila ing donyeki, laku sirik tan kanggonan, wus elok melok kaeksi, rarasan dadi jati, ingkang jati dadi suwung, swuh sirna dadi iya, janma mulya kang sejati, pun pinasthi donya ngakir manggih beja.

Terjemahan :
Laku ahli ahli hakikat adalah, sabar ikhlas di dunia, tidak musrik, nyata-nyata telah tampak jelas,pembicaraan menjadi kesejatian, yang sejati menjadi kosong, hilang lenyap menjadi ada, manusia mulia yang sejati, telah dipastikan ia didunia akhirat mendapat kebahagian.

Sang wiku dhawuh ing garwa, ingkang aran bumi pitung prakawis, kang aneng manungsa iku, pan wajib kaniwruhan, iku yayi minangka  pepaking kawruh, yen sira nora weruha, cacad jenenge wong urip.

Terjemahan :
Sang pertapa berkata kepada istrinya, yang dinamai tujuh lapis bumi, yang ada pada diri manusiaitu, wajib diketahui, dinda itu sebagai kelengkapan ilmu, jika kau tidak mengetahuinya, cacad namanya bagi orang hidup.

Bumi iku kawruhana, ingkang aneng badan manungsa iki, sapisan bumi ranipun, ingaranan bumi retna, kapindho ingkang aran bumi kalbu, bumi jantung kaping tiga, kaping catur bumi budi.

Terjemahan :
Katahuilah bumi, yang ada pada tubuh manusia itu, pertama namanya bumi retna, yang kedua bernama bumi kalbu, ketiga bumi jantung, keempat bumi budi.

Ingkang kaping lima ika, bumi jinem arane iku yayi, kaping nenem puniku, ingaranan bumi suksma, ping pitune bumi rahmat aranipun, dhuh yayi pupujan ingwang, tegese ingsun jarwani.

Terjemahan :
Yang kelima, bumi jinem namanya, yang keenam dinda, dinamai bumi sukma, ketujuh bumi rahmat namanya, aduhai dinda pujaanku, artinya ku jelaskan begini.

Ingkang aran bumi retna, sajatine dhadhanira maskwari, bumine manungsa tuhu, iku gedhong kang mulya, iya iku astanane islamipun, dene kaping kalihira, bumi kalbu iku yayi.

Terjemahan :
Yang dinamai bumi retna, sesungguhnya dadamu dinda, benar-benar bumu manusia, itu gedung mulia, menurut islam itu istana, adapun yang kedua, itu bumi kalbu dinda.

Iku yayi tegesira, astanane iman iknag sejati kaping tiga bumi jantung, yaiku ingaranan, astanane anenggih sakehing kawruh, lan malih kaping patira, kang ingaranan bumi budi.

Terjemahan :
Adapun artinya, istana iman sejati ketiga bumi jantung, yaitu dinamai istana semua ilmu, dan lagi yang keempat, yang dinamai bumi budi.

Iku yayi, tegesira, astanane puji kalawan dzikir, dene kaping gangsalipun, bumi jenem puniku, iya iku astane saih satuhu, nulya kang kaping nemira, bumi suksma sun wastani.

Terjemahan :
Dinda, itu artinya istana puji dan dzikir, adapun yang kelima , bumi jinem itu, istana kasih sejati, kemudian yang keenam, kunamai bumi sukma.

Ana pun tegesira, astananing sabar sukur ing Widi, anenggih kang kaping pitu, ingaranan bumi rahmat, kawruhana emas mirah tegesipun, astananing rasa mulya, gantya pipitu kang langit.

Terjemahan :
Adapun artinya, istana kesabaran dan rasa syukur kepada Tuhan, adapun yang ketujuh, dinamai bumu rahmat, dinda sayang, ketahuilah artinya, istana rasa mulia, kemudian berganti tujuh langit.

Kang aneng jroning manungsa, kang kaping pisan ingaranan roh jasmani, dene kaping kalihipun, roh rabani ping tiga, roh rahmani nenggih ingkang kaping catur roh rohani aranira, kaping gangsal ingkang langit.

Terjemahan :
Yang ada dalam diri manusia, yang pertama disebur roh jasmani, adapun yang kedua roh rohani, ketiga roh rahmani, yang keempat roh rohani namanya, langit yang kelima.

Roh nurani aranira, ingkang kaping nenem arane yayi, iya roh nabati iku, langit kang kaping sapta, eroh kapi iku yayi aranipun, tegese sira weruha, langit roh satunggil-tunggil.

Terjemahan :
Roh nurani namanya, yang keenam dinda, ialah roh nabati, langit yang ketujuh, roh kapi itu dinda namanya, ketahuilah artinya langit roh masing-masing.

Tegese langit kapisan, roh jasmani mepeki ing ngaurip, aneng jasad manggonipun, langit roh rabaninya, amepeki uripe badan sakojur, roh rahmani manggonira, mepeki karsanireki.

Terjemahan :
Arti langit pertama, roh jasmani memenuhi kehidupan, di tubuh tempatnya, langitroh rabani, memenuhi hidup sekujur tubuh, roh rahmani tempatnya, memenuhi pada kehendakmu.

Langit roh rohani ika, amepeki ing ngelminira yayi, langit roh nurani iku, mepeki cahya badan, roh nabati amepeki idhepipun, iya ing badan sedaya, langit roh kapi winilis.

Terjemahan :
Langit roh rohani itu, memenuhi dalam dirimu, langit roh nurani itu, memenuhi cahaya tubuh, roh nabati memenuhi pikiranmu, dan seluruh tubuh, langit roh kapi disebut-sebut.

Mepeki wijiling sabda, pan wus jangkep cacahing pitung langit, eling-elingen ing kalbu, apa kang wus kawedhar, amuwuhi kandeling iman, ……….

Terjemahan :
Memenuhi terbabarnya sabda, telah lengkaplah jumlah tujuh langit, ingat-ingatlah dalam hati, apa yang telah terungkap, menambah tebalnya iman.

Laku ahli hakikat adalah sabar, tawakal, tulus iklas. Pada tahap ini manusia telah mengenal jati dirinya, yang dilambangkan terdiri dari atas tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit sebagai kelengkapan ilmu. Kesemuanya berasal dari Tuhan, dan semua itu menambah tebalnya iman. Wujudnya sebagai wadah ilmu, dan ilmunya ada pada Tuhan. 

Manusia yang telah memahami ilmu Tuhan, tidak berpikiran sempit, kerdil atau fanatik, dan tidak pula takabur. Ia justru bersikap toleran, tenggang rasa, hormat-menghormati keyakinan orang lain, karena tahu bahwa ilmu sejati, yang nyata-nyata bersember satu itu, hakikatnya sama. Ibarat sungai-sungai dari gunung manapun mata airnya, pasti akan bermuara ke laut juga. 

Sebaliknya jikalau ia memperdebatkan kulit luarnya, berarti beranggapan benar sendiri, dan belum sampai pada inti ajaran yang dicari. Orang yang telah sampai tahap hakikat, tidak munafik dan tidak mempersekutukan Tuhan.

Inkang ana jroning badan kabeh, pan punika saking Hyang Widi, wujud ingkang pasthi, wawadhahing ngelmu.

Terjemahan :
Semua yang ada di dalam tubuh, itu dari Tuhan, wujud yang pasti, sebagai tempat ilmu.

Iya ngelmu ingkang denwadhahi, ana ing Hyang Manon, poma iku weling ingsun angger, den agemi lawan den nastiti, tegese wong gemi, ywa kongsi kawetu.

Terjemahan :
Ilmu yang diwadahi, ada pada Tuhan, teristimewa sekali pesanku nak, hemat dan telitilah, arti orang hemat, jangan sampai keluar.

Dene ta tegese wong nastiti, saprentah Hyang Manon, den waspada sabarang ngelmune, terusana lahir tekeng batin, ywa padudon ngelmu, lan wong liya iku.

Terjemahan :
Adapun arti orang teliti, akan semua perentah Tuhan, hendaknya waspada terhadap sabarang ilmu, seyogyanya teruskanlah lahir sampai batin, jangan bercekcok tentang ilmu, dengan orang lain.

Yen tan weruh ngelmune Hyang Widi, tuna jenenging wong, upamane kaya kali akeh, ana kali gedhe kali cilik, karsanira sami, anjog samudra gung.

Terjemahan :
Jika tidak mengetahui ilmu Tuhan, berarti rugi sebagai manusia, ibarat seperti sungai banyak, ada sungai besar ada sungai kecil, kehendaknya sama, bermuara di samudra raya.

Sasenengan nggennya budhal margi, ngetan ana ngulon, ngalor ngidul saparan-parane, suprandene samyanjog jaladri, ywa maido ngelmi, tan ana kang luput.

Terjemahan :
Sesuka hati orang mencari jalan, ada yang ketimur, kebarat ke utara ke selatan dan kemana saja perginya, tetapi semua bermuara di laut, jangan mempercayai ilmu, tak ada yang keliru.

Lir kowangan kang cupet ing budi, sok pradondi kawruh, sisih sapa ingkang nisihake, bener sapa kang mbeneraken yayi, densarwea pasthi, amung ngajak gelut.

Terjemahan :
Ibarat kumbang air yang berbudi picik, kadang bertengkar ilmu, bila salah siapakah yang menyalahkan, bila benar siapa yang membenarkan dinda, jika singgung pasti, hanya mengajak bergelut.

Papindhane wong sumuci suci, iku kaya endhog, wujud putih amung jaba bae, njero kuning pangrasane suci, iku saking warih, warna cilam-cilum.

Terjemahan :
Ibarat orang yang mengaku suci, seperti telur, berwujud putih hanya luarnya saja, dalamnya kuning menurut perasaannya suci, itu dari air, berubah-ubah.

Wong mangkana tan patut tiniru, yayah kayu growong, isinira tan liyan mung telek, nadyan bisa tokak-tokek muni, tan pisan mangerti,  ucape puniku.

Terjemahan :
Orang seperti itu tidak patut dicontoh, seperti kayu berlubang, isinya tidak lain hanya tokek, sekalipun bisa berbunyi tekek-tekek, sama sekali tidak mengerti, apa ucapanya itu.

Poma yayi den angati-ati, ujar kang mangkono, den karasa punika rasane, rinasakna sucine wong ngelmi, kang kasebut ngarsi, lir sucining kontul.

Terjemahan :
Teristemewa sekali dinda berhati-hatilah, kata seperti itu, rasakanlah hahekatnya, rasakanlah kesucian orang berilmu, yang tersebut didepan, seperti kesucian burung bagau.

Kicah-kicih anggung saba wirih, angupaya kodhok, lamun oleh pinangan ing enggen, wus mangkono watak kontul peksi, sandhange putih, panganane rusuh.

Terjemahan :
Berulangkali selalu pergi di tempat berair, mencari katak, jika telah dapat dimakan ditempat, memang demikian perangai burung bagau, pakaiannya putih, makanannya kotor.

Ywa mangkono yayi wong ngaurip, poma wekas ingong, den prayitna rumeksa badane, aywa kadi watak kontul peksi, mundhak niniwasi, dadi tanpa dunung.

Terjemahan :
Dinda, janganlah demikian orang hidup, teristemewa sekali pesan ku, berhati-hatilah menjaga tubuh, jangan seperti perangai burung bangau, karena memyebabkan celaka, sehingga tanpa tujuan.

Mituhua pitutur kang becik, yayi den kalakon, nyingkir ana jubriya kibire, lan sumungah aja anglakoni.

Terjemahan :
Patuhilah nasihat utama dinda, semoga terlaksana, singkirkan watak congkak dan takabur, dan jangan pula angkuh.


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde