- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol menyerukan untuk memperketat pengamanan usai dua kejadian penusukan di negaranya. Ia memerintahkan mobilisasi semua kekuatan yang mungkin dilakukan untuk menjaga negara itu tetap aman.
Bahkan, Yoon mengumumkan, agar polisi tidak perlu ragu dalam menggunakan senjata api mereka.
Penikaman massal kedua dalam dua minggu terjadi Kamis di Bundang, sekitar 20 kilometer tenggara Seoul. Seorang penyerang mengendarai mobil ke jalur pejalan kaki sebelum menyerang orang-orang di pusat belanja.
Tercatat dua orang dalam kondisi kritis. Sementara itu, ancama tiruan diunggah secara daring beberapa jam setelah kejadian.
"Serangan menggunakan pisau tanpa pandang bulu di Stasiun Seohyeon adalah tindakan terorisme terhadap warga yang tidak bersalah," kata Yoon dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dilansir dari AFP, Jumat, 4 Agustus 2023.
“Pemerintah harus mengerahkan seluruh aparat kepolisian agar masyarakat tidak resah,” katanya seraya menambahkan pesan ancaman juga muncul di media sosial.
Beberapa jam setelah pernyataan presiden, seorang guru sekolah menengah dilaporkan diserang dengan pisau di Daejeon, sekitar 139 kilometer selatan Seoul.
Kedua serangan itu menyusul insiden pada 21 Juli, ketika satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam penusukan lainnya di ibu kota Korea Selatan.
Menyebut situasi "darurat yang mendesak", polisi mengumumkan peluncuran "inisiatif keamanan khusus" untuk mengatasi kekerasan terkait pisau dan mencegah kejahatan peniru.
"Kami akan memaksimalkan penggunaan pasukan polisi, seperti polisi setempat, unit polisi anti huru hara, dan detektif," kata Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional, Yoon Hee-keun kepada wartawan.
Polisi - yang diizinkan membawa senjata tetapi biasanya sangat enggan untuk menggunakannya - tidak akan "ragu-ragu untuk menggunakan kekuatan polisi yang sah seperti senjata api dan Taser" dalam hal kejahatan yang menggunakan pisau, katanya.
"Polisi juga akan aktif menerapkan ketentuan kekebalan untuk penegakan hukum" dengan mengutamakan keselamatan publik," katanya.
"Penggeledahan dan interogasi selektif akan dilakukan, mengikuti prosedur hukum, untuk tersangka yang membawa pisau atau menunjukkan perilaku yang tidak biasa," tambahnya.
"Kami meminta pengertian publik dan kerja sama penuh," tegas Yoon.
Korea Selatan umumnya adalah negara yang sangat aman, dengan tingkat pembunuhan 1,3 per 100.000 orang pada tahun 2021, menurut statistik resmi. Sebaliknya, rata-rata global adalah enam kematian akibat pembunuhan per 100.000 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.