aku pernah punya teman perempuan
anaknya cantik berwajah oriental
menatap indah parasnya aku tak tahan
apalagi kulitnya putih bodinya sintal
namanya ella, katanya orang jawa tulen
tapi sepintas seperti keturunan tionghoa
matanya menyipit, senyum manisnya paten
belum pernah aku lihat gadis secantik dia
ella adalah teman sekelasku dulu semasa sma
bangku tempat duduknyapun tepat didepanku
karena sering bercanda lama lama aku suka
sifatnya yang manja membuatku makin rindu
tapi sayangnya aku ini seorang lelaki pemalu
meski aku naksir dia, tapi malu mengatakannya
jadi aku hanya bisa menyimpan didalam kalbu
padahal dibenakku tak pernah bisa melupakannya
sepanjang malam aku terbayang wajahnya
matanya berbinar seindah bintang kejora
rambutnya yang hitam lebat terurai di bahu
aku melamun seandainya dia menjadi pacarku
terbersit satu cara agar dia bisa mengerti
bahwa sebenarnya aku telah lama jatuh hati
suatu ketika aku pinjam saja buku tulisnya
alasannya aku ingin menyalin rumus fisika
aku senang karna langkah pertamaku berhasil
membawa pulang sebuah buku catatan fisikanya
masih didalam tas dan tak pernah aku ambil
sebab memang ada sesuatu yang sudah terencana
malam hari dikamar aku menulis selembar surat
kucari kata mutiara dari koran dan majalah top
agar tulisanku indah dan dia tersanjung berat
sebentar selesai, surat itu kumasukkan amplop
amplop itu lalu kuselipkan disela buku fisika
besok pagi sampai disekolah langsung aku kasih
malam itu aku jadi tak bisa tidur memikirkannya
hatiku gelisah menunggu apa yang akan terjadi
keesokannya rencanaku berjalan dengan sukses
suratku terkirim sempurna tanpa ada yang tahu
sekarang giliranku jadi seperti orang stress
menunggu jawaban dari seseorang yang aku rindu
dua hari kemudian benar juga dia menemuiku
sambil menenteng sebuah buku di tangannya
kuyakin ada selembar surat balasan untukku
didalam kamar mandi sekolah aku membacanya
aku tak sabar untuk membaca semua isi suratnya
tapi apa yang ditulisnya sangat menyakitkan hati
dia minta maaf karna sudah dijodohkan oleh ibunya
meraka akan segera menikah setelah lulus nanti
lemas rasanya kedua kakiku membaca isi surat
bila tahu begitu, aku jadi tak mau membacanya
tapi apa boleh buat, lebih baik segera kucatat
daripada membuatku tersiksa memendam cinta
akupun tak bisa berbuat apa apa lagi
sekedar mencintai tanpa bisa memiliki
tapi walau bagaimana, raisya gadis pujaanku
aku tetap cinta dia, meski dia bukan milikku..
.oOo.