Responsive Ad Slot

Demi Anakku Kutinggalkan Dia

Tidak ada komentar

Kamis, 31 Agustus 2023

Aku cowok terlahir 1986 yang lalu, tahun 2010 adalah awal perkenalanku dengan HM (teman satu kerja). Semula hubungan kami biasa saja, tapi makin lama kita makin dekat dan sangat akrab. Saat itu aku sudah memiliki kekasih dan akan menikah. Entahlah, tapi hubunganku dengan HM semakin akrab, kepada tunanganku aku menyebut HM sebagai sahabat.

Awal tahun 2014 akhirnya aku menikah dengan tunanganku, HM bahkan hadir di pesta pernikahanku itu. 9 bulan kemudian anak pertamaku lahir. Barangkali karena telah berpacaran cukup lama, hubunganku dengan isteriku biasa saja, bahkan bisa dikatakan tidak mesra.

Pada tahun 2016, aku dipindahkan ke divisi kerja HM, perpindahan posisi ini membuatku sangat senang dan kembali bergairah, tanpa sadar aku makin dekat dengan HM. Masih kuingat bulan April tahun itu aku menyatakan cintaku ke HM, dan tanpa kuduga HM juga menyukaiku dan menerima cintaku. Sejak saat itu aku semakin mesra dengan HM, kemana-mana kami selalu bersama, bahkan pulang pergi kerja aku yang menjemputnya… aku sampai cuek dengan isteriku sendiri.

Aku merasa sangat bahagia apabila berada dekat dengan HM, dia begitu perhatian dan pintar, aku sangat mencintainya, sampai saat inipun aku masih sangat sayang. Kisah perselingkuhanku hanya bertahan satu tahun. Tahun 2017, affairku ketahuan istriku, rumah tanggaku seakan mau runtuh sejak isteriku tau kalo aku berselingkuh.

Aku bingung.. bahkan sangat bingung, apakah aku harus bercerai dan memilih menikah dengan HM? jika mengikuti ego mungkin sudah kuceraikan istriku tapi yang selalu terpikir olehku adalah nasib anakku. Aku sudah punya anak dan aku tidak mau anakku terganggu mentalnya gara-gara orang tuanya bercerai. Akhirnya aku memilih mempertahankan rumah tanggaku dan kembali ke istriku.

Pada tahun 2017 itu juga aku mulai sering bertengkar dengan HM, apapun bisa jadi masalah, berkali – kali aku dan HM mencoba untuk berpisah, tapi hati tetap tidak mau, terasa begitu sulit. Kalau dua hari saja tidak ketemu atau tidak dengar suaranya aku merasa sangat tersiksa dan sangat kangen.

Tapi apabila teringat dengan anak, maka perasaan kangen jadi hilang dan membuatku sangat ingin berpisah dengan HM. HM begitu kuat pengaruhnya dalam diriku, buatku dialah satu-satunya cewekku yang terbaik, seandainya aku belum punya anak, aku pasti menikahinya,

Ahirnya di tahun 2018 tepatnya di awal september, dengan berbagai cara dan perasaaan yang sangat bersalah aku memutuskan untuk pisah dengan HM, dengan berbagai cara yang aku buat-buat. Meskipun dalam hati kecilku aku tidak mau pisah tapi keadaanlah yang mengharuskannya

Aku sangat sayang dengan HM, sampai saat inipun aku sangat menyayanginya. Aku sangat menyesali dengan apa yang telah aku lakukan kepada HM, aku telah menyakitinya. Aku berharap HM mau memaafkan aku. Aku masih bermimpi suatu saat aku kan bersama lagi dengan HM, dengan kondisi yang sangat membahagiakan. ***


Seperti yang diceritakan saudara Idris kepada redaksi


Jangan Katakan " Aku Menyerah ", Walau Tak Mudah Tapi Hidup Ini Sangat Berharga

Tidak ada komentar

Rabu, 30 Agustus 2023




Hidup memang tidak mudah, tapi jangan menyerah…
Ya, membaca kalimat di atas mungkin lebih gampang. Tapi, apa kita benar-benar sanggup menerapkannya dalam kehidupan? Ketika menghadapi masalah, nyatanya kita lebih sering mengeluh dan putus asa. Bahkan yang lebih mengerikan, tidak sedikit orang yang akhirnya memilih mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Di peringkat kasus bunuh diri seluruh dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-9, sama dengan Jepang. Angka bunuh diri diperkirakan mencapai 50 ribu orang dari 220 juta total penduduk Indonesia. Alasan utamanya diperkirakan karena faktor sosial dan ekonomi.
Artikel ini tentu tidak mau menghakimi mereka yang memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Kita tidak mengerti keperihan emosional yang mereka hadapi, dan yang pasti kita tidak sepantasnya menghakimi apa yang tidak kita mengerti.
Ada beberapa agama dan keyakinan yang menjelaskan tentang kehidupan setelah kematian atau kehidupan kedua. Kita bisa saja berpikir akan memperbaiki hidup setelah reinkarnasi atau mungkin ketika di akhirat nanti. Tapi bayangkan kalau ternyata hidup memang hanya sekali dan inilah kesempatan kita, satu-satunya. Apa kita rela menjalani hidup dalam kesedihan, amarah, bahkan mengakhirinya dengan paksa?
Sesuatu otomatis menjadi berharga ketika kita tak akan punya kesempatan kedua untuk mengulanginya. Ketika kita sudah diberi rezeki untuk hidup kali ini, rengkuhlah kesempatan itu agar tak menjadi sia-sia.

Kesulitan selalu datang sepaket dengan pelajaran. Toh, Tuhan tak akan memberi ujian yang di luar kemampuan.

Setiap masalah akan datang dengan solusi dan setiap pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Dulu, nanti, dan seterusnya akan tetap seperti itu. Ketika jawaban atau jalan keluar dari masalah itu tak kunjung datang, kita hanya harus menunggu, berdoa, dan berusaha. Yakinlah kalau waktu bisa membantu kita menjawab semuanya.
Masalah datang untuk membuat kita merasa kalah atau menyerah. Tapi, apa kita mau terjebak disana? Merelakan hidup untuk dikalahkan masalah? Pikirkan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Bukankah kita masih dianugerahi sebagian besar hal yang kita butuhkan untuk terus bertahan hidup?

Mengejar mimpi dan cita-cita pasti butuh perjuangan. Sebelum sampai tujuan, jangan biarkan langkahmu terhenti di tengah jalan!

Masing-masing dari kita pasti punya cita-cita yang ingin diraih. Ketika kita sudah berada di jalan menuju ke sana, maka teruslah berjalan dan jangan berhenti sebelum sampai.

Sepanjang perjalanan menuju sukses, mungkin kita akan melakukan kesalahan atau bertemu hambatan, pikirkan kalau hal itu memang pantas kita terima. Kita tidak akan berhasil tanpa membuat kesalahan, karena kesalahan itu yang membuat kita belajar. Mari menjadi pintar dan belajar dari kesalahan. Tegakkan kepala dan katakan kalau kita tidak bisa gagal.

Bantuan akan datang ketika kamu memintanya. Kalahkan ketakutanmu dengan kekuatan doa.

Ketika sedang sendirian menghadapi masalah mungkin mengakhiri hidup adalah satu-satunya yang terdengar menarik. Tapi, menemukan seseorang yang bisa membantu kesulitan kita itu sangat mungkin.
Belum bukan berarti tidak ada. Kita bisa mencari di tempat-tempat yang bahkan tidak pernah kita pikirkan. Kejutan bisa datang dari orang-orang di sekitar, kita hanya perlu mengenal mereka dan meminta bantuan. Yang pasti, segala ketakutan akan kesulitan yang datang bisa dikalahkan dengan kekuatan doa.
Hidup ini harus punya arti. Sudah jadi kodrat manusia untuk diuji dan berjuang tanpa kenal berhenti.
Mungkin ini terdengar klise, tapi bagaimana kita bisa memaknai hidup jika tidak pernah memperjuangkannya. Bayangkan ketika hidup tanpa masalah dan kita tidak harus memperjuangkan apa-apa. Yakin, kita tidak akan merasa bosan karenanya?
Manusia diciptakan untuk selalu merasa tertantang karena itu yang akan membuat mereka merasakan hidup. Suatu hari akan ada saat dimana kita bisa menengok ke belakang dengan tersenyum. Ketika dulu kita melewati berbagai masalah dan ternyata masih bisa hidup dan bernafas sampai saat ini, maka kita akan merasa bangga. Kita jauh lebih kuat dari yang kita bayangkan.

Sadari bahwa dirimu itu berharga. Jika menyerah sekarang, kamu tak akan bisa menutup mata dengan bahagia.

Tujuan hidup itu bukan ada di suatu tempat, tapi di dalam diri kita sendiri. Perlu waktu untuk berpikir dan merenungkan apa yang sebenarnya penting dalam hidup ini.
Yang pasti, hidup adalah soal bagaimana berubah dan bergerak dinamis, apa yang akan kita ubah dan bagaimana kita akan berubah. Hal itulah yang nantinya bisa menjelaskan tentang hidup kita dan orang seperti apakah kita.
Jadi, mau hidup susah atau bahagia, pilihan ada di tangan kita sendiri. Jangan pernah menyalahkan orang lain kalau kita gagal, apalagi menyerah dan memilih mengakhiri hidup. Kita punya hak berjuang untuk hidup dan kebahagiaan kita sendiri.
“Sugestikan yang baik, maka semesta akan mengamininya. Dan semoga semua makhluk di bumi berbahagia…”

Artikel kali ini terinspirasi dari laman EliteDaily. 




Cerita Lika Liku Perjalanan Cintaku

Tidak ada komentar



Ternyata perjalanan hidup itu begitu berliku. Saudara pembaca.. kutulis kisah cintaku ini untuk meringankan beban perasaan dalam diriku, semoga ceritaku ini juga berguna bagi rekan pembaca.. 

Aku adalah seorang wanita yang bisa dikatakan berpenghasilan lumayan untuk sekedar membantu biaya masa depan sebuah keluarga. Masalahku adalah,,, pasangan hidupku.

Cerita cintaku mulai berawal ketika aku kuliah di sebuah universitas, tahun pertama aku kuliah aku menjalin kasih dengan seorang pria yang tak lain adalah senior di kampusku.

Dua tahun kami pacaran, semuanya berjalan indah. Bukan hanya terlihat sebagai pasangan yang romantis tapi juga penuh canda, sering aku membayangakan kehidupanku kelak akan bahagia bersamanya.

Setelah wisuda, dia melamar pekerjaan diluar kota, dengan berat hati aku mengantar kepergianya, berbekal janjinya yang akan setia, aku selalu merindunya.

Setahun berlalu, komunikasi kami berangsur memburuk, berawal dari alasanya yang sibuk di tempat kerja, sampai akhirnya aku kehilangan kontak.

Aku mulai putus asa dan sangsi dengan janji setianya, tapi aku masih tetap berharap suatu saat dia akan pulang, kembali ke pelukanku.

Harapan hanya tinggal harapan, tepat di hari jadi kami, aku menerima undangan pernikahannya. Bagai disambar petir, aku tak mampu berucap, hanya air mata yang mengalir, mewakili betapa kecewa dan marahnya aku.

Kehidupanku terasa hampa, sakit dan yang lebih menusukku, kulihat namanya bersanding dengan nama yang tak asing ditelingaku, nama adik kelasku semasa sma.

Aku hanya bisa terisak, namun aku sadar,, aku tak boleh mati percuma hanya karena satu orang lelaki,,, akupun bangkit melihat luasnya dunia yang belum aku jelajahi.

Cukup lama aku menutup hatiku, sampai aku menemukan perkerjaanku yang sekarang, sekaligus lembaran baru pahitnya perjalananku. Setelah tiga bulan aku bekerja di kantorku, rekan kerjaku mengenalkanku dengan rekan kerjanya di perusahaan lain.

Kuterima masukan rekanku yang mengatakan “sudah cukup kau menyiksa dirimu sendiri, kini saatnya kamu mencari kebahagiaan, karna ia tak akan datang jika kamu tak meraihnya”.

Dwi, begitulah lelaki itu mengenalkan dirinya, awal kenalan kami hanya berkomunikasi lewat telpon, sampai kami sepakat untuk bertemu di sebuah restoran.

Awal pertemuan, kunilai orangnya lumayan ganteng, dengan postur yang tidak mengecewakan, pribadinya kalem, bawaanya tenang dan sopan. Dan tanpa aku bisa mengelak, aku mulai menyukainya.

Setelah pertemuan itu, kami makin sering bertemu dan diapun rajin menelpon untuk sekedar memastikan telah makan siang atau sekedar menanyakan keadaanku. Sungguh lelaki yang sempurna, bathinku.

Tiga bulan berlalu, kamipun resmi pacaran. Masa itu berjalan dengan indah, bawaanya yang tenang membuatku yang cepat emosi menjadi lebih tenang.

Pantai adalah tempat favoritnya, dan dengan segera juga menjadi tempat favoritku. Kami banyak menghabiskan waktu di pantai, menikmati sepoian angin pantai yang menemani kebersamaanku.

Enam bulan menjalin hubungan ini, dia berniat mengajakku ke hubungan yang bukan hanya sekedar untuk pacaran. Akupun setuju, dengan pertimbangan yang matang, kamipun memutuskan untuk bertunangan.

Aku dikenalkan dengan orang tuanya. Kedatanganku di sambut ramah, keluarganya begitu hangat. Aku merasa bahagia berada di tengah keluarganya, orangtuanya menganggap aku ini anak mereka sendiri, begitupun adik perempuannya, dengan cepat ia akrab denganku. Obrolan demi obrolanpun mengalir, tentang diriku dan keluargaku.

Pilupun ternyata belum melepasku, manakala aku menangkap tatapan yang aneh dari calon ibu mertuaku saat aku menyebutkan tanggal lahirku. Aku mulai merasa ada yang aneh, seketika aku gugup lalu melirik ke arah Dwi, namun aku tak menemukan jawabannya.

Dengan pandangan mata yang tak melepaskanku, ibunya berkata kalau aku tak bisa dan tak boleh menikah dengan putra satu-satunya. Aku yang masih kebingungan, menatap ke arah ayahnya, ayahnyapun mulai menjelaskan dengan suara yang tegas.

Kehangatan yang aku terima sedari tadi berubah menjadi hujan badai yang membasahi pipiku. Setiap kata dari ayahnya bagai petir yang memekakkan telingaku.

Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa terisak di punggung pacarku, aku mulai mencaci Tuhan dengan hidupku yang aku rasa tak adil. Sebelum aku masuk ke rumah, kupeluk erat pacarku, seakan aku tak ingin dia pergi dari sisiku. Dan kecupan hangat di dahiku sebagai bekalku malam ini.

Kasur tempat badanku rebah serasa tebuat dari duri, duri yang mencabikku,membuatku berdarah. Perkataan ayahnya yang mengatakan tanggal lahirku akan menjadi angka sial untuk anaknya terngiang keras ditelingaku.

Runtuh semua harapan yang aku bangun. Pilu yang telah terkubur lama, seakan bangkit lagi, mengikat hatiku dan memerasnya, hingga yang tersisa hanya puing.

Mengingat semua tentangnya, masaku dengannya, candaku dengannya, manjaku, dan tenang nasehatnya membuatku merasa kehilangan segalanya.

Terngiang di telingaku “suatu saat, jika kau merindukanku, datanglah ke pantai,, aku akan memelukmu dalam setiap sepoi angin, mengahangatkan dengan segenap mentari dan menopangmu bagai batu karang “.

Hanya air mata yang menemani sepanjang malam itu. Setelah malam itu, kami makin jarang bertemu, komunikasipun makin tipis. “sungguh aku tak sanggup hidup dengan kehampaan kita ini” jelasku pada suatu malam saat kami makan malam bersama.

“Aku pun tak pernah bisa memilih antara cinta dan keluargaku, dua hal yang takkan perbah bisa kupilih”, jawabnya.

“Aku takkan pernah memintamu memilih, aku juga tak mau dipilih, aku mencintaimu, aku ingin kamu bahagia, aku relakan kau untuk keluargamu, aku hanya berpesan, carilah seorang wanita yang jauh lebih baik dari aku, agar aku tak merasa kecewa telah melepasmu“ kataku sambil terisak

“Aku tak pernah menyangka kita akan berakhir seperti ini, mungkin aku lelaki yang lemah karena tak bisa memperjuangkan cintaku, tapi aku juga tak mau mengecewakan ibuku. Aku sangan mencintaimu, satu janjiku padamu, aku takkan pernah meninggalkanmu. Aku akan menikah setelah kamu menikah.”

Tanpa bisa lagi kubendung, air mataku meluncur deras. Tangan halusnya untuk terakhir kalinya menyapu pipiku, dengan penuh arti dia kecup keningku, aku merasakan keningku basah, dia menangis,,,, dia menangis,,,” aku akan merindukan kecupan ini” bathinku,, kosong sudah hatiku sekarang,, dua kali kepiluan telak melukaiku dan membuatku ambruk.

Tapi hidup terus berjalan, sejak perpisahan kami,, Dwi masih sering menghubungiku, sekedar menanyakan kabarku, hubungan kami berlanjut layaknya kakak dan adik.

Setahun aku belajar bahagia dengan kesendirianku, sampai akhirnya seorang teman mengenalkan temannya kepadaku, akupun mencoba membuka hatiku. Vicky, itu nama pemuda itu,walau kami hanya berkomunisi jarak jauh, tapi aku mulai nyaman dengan sikapnya.

Vicky yang seorang anggota polri tengah berdinas disuatu provinsi terpencil. Sebulan berlalu, aku dan Vicky, mulai memulai hubungan kami.

Walau hanya lewat telpon dan video call, kami bisa saling mengerti. Dwi yang tau tentang hal ini turut bahagia, walau ku tahu sampai sekarang dia masih belum membuka hatinya untuk orang lain.

Enam bulan aku dan Vicky pacaran, tiba saatnya dia cuti dan mengunjungiku. Kami akan bertemu untuk yang pertama kalinya, setelah enam bulan pacaran.

Cukuran cepak , perawakan tegap dan baju dinasnya membuatku kikuk dan grogi, namun semua luntur oleh senyum dan candanya sepanjang perjalan dari bandara kerumahnya.

“Ternyata polisi itu juga bisa pacaran dan bercanda” gumamku dalam hati. Kepulangan saat cuti ini dia manfaatkan untuk mengenalkan aku dengan keluarganya.

Keluarganyapun tak kalah hangatnya dengan keluarga Dwi. Dua adik laki-laki dan kakak perempuanya menerimaku dengan ramah.

Tepat di hari ulang tahunku, kami resmi bertungangan. Masa cutinyapun habis tanpa terasa, dan saatnya dia harus kembali ke tugasnya. Dengan berat hati aku mengantarnya ke bandara. Hubungan kami berjalan baik, namun aku merasa tidak nyaman dengan sikap cemburunya yang berlebihan.

Banyak larangan yang aku terima darinya, termasuk keluar bersama dengan rekan sekantorku yang biasanya untuk merayakan sesuatu. Pertama-tama aku masih bisa mengalah, namun lama kelamaan dia semakin mengekangku, aku mulai tak tahan.

Dalam kekalutanku datanglah sosok rekan kantor, Beni. Dia prihatin dengan nasibku saat aku ceritakan tentang pacarku. Entah dari mana hembusan itu datang, sikap prihatin Beni membuatku nyaman, dan mulailah aku sering mengeluh kepadanya dibarengi seringnya aku mulai jalan berdua dengan Beni yang tentunya dengan kebohongan kepada Vicky.

Aku memberi seribu alasan kepada Vicky saat aku sedang bersama Beni. Namun benar kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melonpat, pasti akan jatuh juga. Di suatu malam, saat aku sedang asyik makan malam bersama beni, aku dikejutkan dengan sapaan seorang lelaki.

Kupandangi wajah lelaki itu dan serasa menelan beling, aku ingat,,, lelaki ini adalah adik dari Vicky. Berusaha tenang aku mengenalkan Beni dengan dia sebagai klien di kantorku.

“Ya memang aku keluar dengan lelaki lain, memang kenapa? Tidak trima? Ya sudah,, putuskan saja aku,, kita berakhir disini..!” Bentakku saat dia menelpon dan menanyakan tentang pengaduan adiknya.

“Hey,, kenapa kamu ini,, mudah sekali kamu berucap,, apa kamu tidak berfikir betapa aku memujamu? betapa aku memanjakanmu? betapa aku menyayangimu?” Sahutnya di seberang

“Sayang?? Sayang apa?? Kalau kau benar-benar sayang, kenapa kau selalu mengekangku?melarangku ini itu, kau tak pernah yakin padaku” jawabku emosi. “Aku begitu karena ingin menjagamu aku tak mau kamu berpaling kepada orang lain hanya karena aku jauh darimu,,” jelasnya.

“Tidak,, kamu tidak sayang, tapi egois, dan tidak percaya padaku. Aku mencintaimu,, tapi aku tidak pernah melakukan hal bodoh seperti yang kamu lakukan, pokoknya saya minta kita putus, berakhir kita disini,,,” dan akupun memutuskan telponya.

Dia menelpon berkali-kali serta mengirimiku sms,, tapi tidak pernah aku balas. Sekian lama aku bertahan, akhirnya tiba saatnya aku berontak. Bersamaan dengan itu, aku juga memutuskan hubungan dengan Beni dan mulai menghindarinya.

Enam bulan berlalu, tanpa sengaja aku bertemu lagi dengan Vicky di sebuah tempat makan, tanpa bisa mengelak, dia mengajakku makan bersama.

Jujur, aku mulai merasakan cintaku tumbuh kembali, dan belakangan aku tahu kalau dia sudah pindah tugas ke kotaku. Pertemuan malam itu ternyata berlanjut ke malam berikutnya, tanpa terelakkan kami berpacaran kembali. Aku mulai terbiasa dengan sikap cemburunya, dan sikap egoisnya.

Terkadang aku sadar, kalau aku mencintainya, aku harus mengalah, tapi terkadang aku tak bisa mengontrol emosiku dan kamipun sering bertengkar.

Nasib baik kemudian menyapaku, perusahaan tempat aku berkerja memilihku sebagai salah satu orang yang akan berangkat ke luar negeri untuk urusan perusahaan selama 4 bulan.

Awalnya Vicky tidak setuju dengan ini, tapi karena aku berkeras, dia akhirnya mengalah. Satu bulan pertama hubunganku berjalan baik, dua hari sekali aku menelpon dia, dan di setiap malamnya kami berbincang melalui salah satu fasilitas web.

Masih tetap dengan sikap cemburunya, tak terhindarkan kami makin sering bertengkar. Makin runcing dan makin rapuh kurasa hubungan kami.

Awalnya hubunganku dengan rekan kerja berlangsung baik sampai akhirnya aku terperosok ke lubang gelap. Aku mulai akrab seorang karwayan dari perusahaan lain yang juga tergabung dalam program perusahaanku. Alan, itu namanya. Kedekatan yang berawal dari masalah kerjaan itu berlanjut tumbuh di hati. Entah bagaimana awalnya, kamipun mulai menjalin kasih. Meski aku tahu dia sudah beristri dan ayah dari seorang balita, tapi aku tak bisa melarang hatiku.

Tanpa terasa dua bulan kami lalui dengan manis, kami sepakat untuk menjadikan masa kami disini hanya milik kami, tanpa saling mengungkit tentang pasangan masing-masing. Sia yang tahu sikap Vicky yang cemburuan menyayangkan kenapa aku tak bertemu dengan dirinya sebelum ia menikah.

Dia juga menceritakan perihal istrinya yang selalu bersikap dingin dan cuek kepadanya, seolah-olah suami istri hanya sebatas ikatan resmi.

Namun Alan bertahan dengan sabar terhadap istrinya demi sang buah hati, ia tak pernah menyangka pilihannya kepada wanita pendiam yang tidak banyak menuntut mendatangkan petaka bagi dirinya sendiri.

Dia merasa jenuh dengan kehidupan berumah tangganya sekarang yang dingin. Sebulan sebelum kepulanganku, aku mulai dilanda kebingungan. Aku sadar Alan bukanlah pilihan terbaik dalam hidupku, termasuk bukan jalan yang baik untuk keluarganya. Aku berniat mengakhiri ini semua.

“Alan, terimakasih atas semua waktu yang kamu berikan,tapi kita tidak bisa terus terusan begini. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kalau aku yang di posisi istrimu.pasti aku hatiku akan sangat hancur.”

“Maafkan aku yang datang pada saat dan waktu yang tidak tepat ke dalam hidupmu, meski kau hanya kumiliki dalam cermin,tapi kau tahu betapa aku mencintaimu melebihi istriku sendiri.”

“Aku tak mau lebih banyak lagi menyakiti hati istrimu. Kita akhiri saja ini semua.“

“Kalau itu memang keputusanmu, aku terima. Tapi kalau suatu saat kamu berubah pikiran dan menginginkan aku, datanglah, aku akan menceraikan istriku. Sekarang hidupku sama sekali tak ada artinya. Istriku hanya hiasan rumah yang tiada memberi kehangatan. Aku tak kuat lagi membohongi diriku dan dirinya dengan cinta palsuku.”

“Walaupun demikian, kau telah memilkiki seorang putra dari hubunganmu. Kau pernah berucap cinta padanya, berjanji tuk setiapadanya.”

“Iya,aku akui itu,tapi itu hanya kekhilafanku karena patah hati dengan perempuan lain”
“sudahlah,,aku tak mau berdebat, sudah malam aku mau istirahat” jawabku sambil berlalu dari hadapannya.

Sejak malam itu, hubungan kami terjaga hanya sebatas rekan kerja. Meski terkadang aku mendapatinya sedang menatap ke arahku dengan penuh makna, aku berusaha menampiknya. Sementara hubunganku dengan Vicky masih tidak berubah, sikapnya yang cemburu tiada pernah berubah.

Dua minggu sebelum pulang ke tanah air, aku pergi ke sebuah tempat wisata yang lumayan terkenal saat musim panas. Kuhela nafasku, mencoba berbagi beban dengan hembusan angin sore.

Riuh ombak di pinggir pantai ini membawa kembali ingatanku pada Dwi. Ku ambil ponselku lalu kutumpahkan segala tangisku di sela nasehat teduhnya. ***




Baru Saja Dikukuhkan, Tim 100 Bakorsi Sukoharjo Segera Gelar Bimtek

Tidak ada komentar

Selasa, 29 Agustus 2023




Tim 100 Bakorsi (Badan Koordinasi Saksi) Kabupaten Sukoharjo baru saja dikukuhkan, Minggu (28/8/2023). Selain pengurus dari partai pengusung bacapres (bakal calon presiden) Anies Baswedan dari tingkat daerah Sukarjo, caleg DPR RI juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Sekretaris umum acara pengukuhan Tim 100 Bakorsi Kabupaten Sukoharjo, Muhammad Fadhli, M.E., merasa bersyukur karena seluruh partai pengusung berkenan hadir.

“Alhamdulilah hadir dan mendukung kegiatan Bakorsi Sukoharjo,” kata Fadhli kepada media, Senin (28/8/2023).

Fadhli berharap, dengan adanya Bakorsi ini dapat menjadi mensinergikan kekuatan seluruh simpul relawan.

“Khususnya, di Sukoharjo dalam upaya meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebagai bacapres. Selain itu, menjalankan tugas kerelawanan sebagai saksi dan memantau di lapangan nanti dalam mengawasi serta mengawal proses jalannya pemilu,” terangnya.

Dengan begitu, harapannya, proses pemilu nanti dapat berjalan dengan jujur dan adil. Dia mengakui, sesuksesan program Bakorsi ini tidak lepas dari dukungan dari tim pemenangan dari masing-masing parpol pendukung Anies.

Pasca acara, dalam waktu dekat rencananya, mereka akan menggelar pelatihan Bakorsi. Sementara, Fadhli mendapatkan tugas sebagai Sekjen Bakorsi Kabupaten Sukoharjo.

“Nama pelatihannya itu bimtek (bimbingan teknis). Nantinya, Bakorsi kabupaten akan melakukannya di seluruh kecamatan,kelurahan, dan desa di Sukoharjo,” tutur Fadhli.

Dia melanjutkan, pembekalan bimtek akan dilakukan dari Bakorsi kabupaten bersama dengan bakorsi wilayah Jawa Tengah.

“Bimtek dilakukan seiring nantinya dengan sudah lengkapnya tim 100 tingkat kecamatan dan kelurahan. Insya Allah targetnya mulai bulan September sudah mulai dilaksanakan,” jelas Fadhli. [Yat]



, Kampung Anies di Bogor Terbentuk, Relawan Targetkan 80 Persen Suara

Tidak ada komentar



Kampung Anies kembali terbentuk. Kali ini giliran warga Kampung Kukupu Seremped RT 04 RW 04, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat mendeklarasikan kampung mereka sebagai Kampung Anies.

Peresmian Kampung Anies tersebut hari ini setelah mayoritas warga mendukung Anies Baswedan yang ditandai dengan keberadaan stiker Anies di rumah-rumah masyarakat.

Ketua DPD Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) DPD Kota Bogor, Marsda TNI (Purn.) H. Zulhasymi, S.Sos, yang langsung memimpin peresmian Kampung Anies tersebut.

“Bismillahirohmanirohim,” katanya seraya disambut bunyi sirine. Seiring dengan bunyi sirine tersebut dia beserta dua orang lainnya membentangkan spanduk bertuliskan KAMPUNG ANIES, PERUBAHAN UNTUK INDONESIA YANG BERKEADILAN lengkap dengan foto Anies Baswedan.

“Alhamdulillah. Kita ucapkan alhamdulillah bersama-sama. Peresmian Kampung Anies sudah dimulai per hari ini,” kata MC yang disambut ucapan alhamdulillah dan tepuk tangan dari sekitar 300 massa yang hadir.

Dalam keterangannya kepada KBA News, Minggu, 27 Agustus 2023, Zulhasymi menjelaskan peresmian Kampung Anies hari ini merupakan yang pertama di Kota Bogor. “Nantinya akan kita bentuk lagi Kampung Anies lainnya,” jelasnya.

Keberadaan Kampung Anies ini, lanjutnya, untuk memudahkan para relawan membangun kerja sama dan merancang program untuk mengenalkan Anies ke masyarakat. Dengan demikian, sosialisasi capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut akan semakin masif lagi.

Diharapkan dengan peresmian Kampung Anies ini para relawan Anies juga lebih solid dan kompak menghadapi kontestasi Pilpres nanti. “Para DPC lainnya lebih solid, kompak, dan tergugah untuk melaksanakan giat serupa,” ucap mantan Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Udara (Aspam Kasau) ini.

Dengan terbentuknya Kampung Anies ini, mereka pun menargetkan 80 persen suara untuk Anies di pesta demokrasi tahun depan. “Kampung Anies ini sebagai upaya kita untuk mencapai perolehan suara untuk Mas Anies, yakni 80 persen,” tandasnya.

Berbeda dengan Kota Bogor, di Kabupaten Bogor sebelumnya telah diresmikan Kampung Anies di beberapa tempat. Seperti Kompleks Limus Pratama Regency dan Kampung Bakom di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi; Kampung Pondok Manggis di Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, dan di Desa Pasarean serta Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, dan di Desa Cimanggu 1, Kecamatan Cibungbulang.

Sumber: kba



Marak Baliho Anies Baswedan di Gunungkidul Dirusak Oleh Kader PDIP

Tidak ada komentar



Banyak baliho bergambar Anies Baswedan di Gunungkidul Yogyakarta dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Kondisi ini menjadi contoh bahwa masyarakat belum bisa berdemokrasi secara sehat.

Wakil Koordinator DPD Jarnas ABW Gunungkidul Suwarno mengatakan, setidaknya ada lima baliho gambar Anies Baswedan dengan foto berdampingan dengan caleg PKS Titik Nur Chasanah yang dirusak. “Baliho dipasang sekitar dua minggu lalu, kemarin dirusak oleh oknum, ada baliho yang hilang juga,” katanya kepada KBA News, Minggu, 27 Agustus 2023.

Caleg Partai Ummat DPRD Gunungkidul Dapil 5 ini mengungkapkan, baliho yang dirusak dan hilang itu berada di sepanjang jalan Playen-Paliyan-Saptosari. “Di sepanjang jalan itu, ada lima yang dirusak, empat di antaranya hilang. Kami belum tahu tempat lain, karena kami juga pasang Baliho Anies dan Caleg PKS Titik di tempat lain juga,” ungkapnya.

Dia menilai perusakan baliho Anies Baswedan ini ada unsur kesengajaan atau sabotase, khususnya di daerah Trowono. “Karena baliho Anies dipasang di sebuah tempat yang juga banyak baliho lain. Tapi kenapa yang dirusak cuma baliho Anies saja,” ujarnya bernada tanya.

Menurut dia, perusakan baliho ini membuktikan warga belum siap berdemokrasi secara sehat dan fair. “Dalam negara demokrasi, semua boleh menawarkan calon pemimpin negeri ini, kami dari relawan menawarkan tokoh perubahan Anies Baswedan,” katanya.

Suwarno mengatakan, jika warga tidak suka dengan Anies Baswedan sebaiknya tidak perlu merusak baliho. “Soal pilihan itu hak warga negara. Kalau nggak suka, tidak perlu memilih tapi tidak perlu merusak baliho,” tegasnya.

Disinggung apakah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, Suwarno akan berkoordinasi dengan relawan. “Saya sudah melaporkan kejadian ini ke DPW Jarnas DIY, langkahnya seperti apa tentu perlu koordinasi,” katanya.

Sumber: kba



Tokoh Tionghoa Bertanya, Anies Baswedan Menjawab

Tidak ada komentar

Senin, 28 Agustus 2023




Mengenakan batik bernuansa merah, Bakal Calon Presiden Anies Baswedan bersilaturahmi dengan para tokoh Tionghoa dari Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) dalam rangkaian kunjungannya ke Museum Indonesia Tionghoa di Jalan Nana Rohana Nomor 37, Kelurahan arung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Sosok pemimpin yang namanya termasuk ke dalam 100 Tokoh Intelektual Dunia ini menyampaikan pokok pikirannya kurang dari 20 menit dari balik podium. Selebihnya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini ingin memanfaatkan waktu terbaik untuk berdialog dari hati ke hati, melalui forum tanya-jawab, termasuk isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan publik  yang selama ini sensitif.

Di antara tokoh yang bertanya, salah satunya adalah Henry Husada. Ia merupakan Wakil Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Koordinasi Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pendiri Kagum Group ini awalnya menceritakan prediksinya pada awal tahun 2022 bahwa Anies Baswedan akan menjadi calon presiden.

“Waktu itu, saya tanggal 27 Januari 2022 saya ke tempat Bapak, ke rumah Bapak. Saya pernah mengatakan: ‘Pak, siap-siap Bapak akan menjadi Calon Presiden’. Alhamdulillah, di tanggal 3 Oktobernya 2022, Bapak dideklarasikan,” kenang pengusaha properti ini.

“Nah, sekarang saya mewakili dari teman-teman semua, Pak. Bilamana Bapak jadi Presiden,  kita warga Tionghoa sudah diketahui bahwa kita tahu minoritas, Pak. Jadi, bagaimana Pak Anies untuk ibaratnya buat orang Tionghoa, Pak?”

“Pak. Kita walaupun minoritas tapi kita senantiasa orang Tionghoa  cinta tanah air, Pak. Cinta kepada Negara Indonesia. Jadi kita supaya diberikan suatu kesempatan yang lebih baik lagi atau bagaimana, Pak. Oke, terima kasih,” kata Henry.

Suasana dialog semakin akrab dan terbuka di Aula Utama YDSP. Pertanyaan sebelumnya dari Dewan Penasihat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini juga menggugah Sani Felicia untuk ikut bertanya dan mengkonfirmasi lebih dalam ihwal kebijakan Anies Baswedan jika kelak menjadi Presiden Republik Indonesia.

“Selamat siang. Saya mewakili ibu-ibu, Pak Anies. Saya mau bertanya, seandainya Bapak terpilih jadi Presiden Republik Indonesia, apakah Bapak akan men-support kami-kami ini yang beragama Kristen dalam pembangunan gereja, dalam kebaktian, dalam kegiatan-kegiatan gereja? Terima kasih, Pak,” tanyanya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini tidak lantas menanggapi dengan janji-janji, melainkan dengan melihat bukti berupa rekam jejak selama ini. Terutama saat dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, keadilan diberikan untuk semua. Setiap golongan diberikan haknya dan diperlakukan sama.

“The best predictor of future behaviour is your past behaviour. Rekam jejak masa lalu adalah prediktor terbaik atas rekam jejak besok,” jawab Anies, sebagaimana pantauan langsung KBA News di lokasi acara, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Pendiri Indonesia Mengajar ini lalu memberikan contoh bagaimana seorang gubernur dapat menyerap aspirasi komunitas Tionghoa di Jakarta, yakni dengan membangun kembali Gerbang Pecinan “China Town” yang dihancurkan oleh Jepang pada tahun 1938 silam. Gapura China Town Jakarta ini diresmikan Anies pada Kamis, 30 Juni 2022.

“Bila di tanah ini kita menginginkan kesetaraan, maka siapa saja berhak untuk bisa mengekspresikan budayanya di tanah Ibu Kota yang di situ kita menempatkan semua setara. Alhamdulillah, Gerbang Pecinan itu sekarang terbangun dan tidak ada masalah sama sekali,” ungkap Anies yang disambut tepuk tangan meriah ratusan hadirin.

Selanjutnya, ayah empat orang anak ini kemudian mengungkapkan rekam jejaknya yang mengutamakan kesetaraan dan meritokrasi. Sehingga orang-orang yang bersama dengan Anies sejak mendirikan Indonesia Mengajar terdiri dari lintas agama dan suku bangsa.

Anies mencontohkan dua nama dari komunitas Tionghoa, yaitu Dedi yang hadir di lokasi dan Adelin Magdalena Sutanto (Aline) yang profilnya menjadi salah satu koleksi Museum Tionghoa Indonesia sebagai atlet renang. Anies  juga mencontohkan satu nama asisten pribadinya.

“Asisten pribadi saya sejak 2013 (Billy David), anak Papua, anak penginjil di Papua. Dan itu tidak pernah menjadi sesuatu yang perlu saya ceritakan. Tapi saya ceritakan di sini karena dipertanyakan untuk Bapak dan Ibu menggambarkan.”

Menurut Anies, ketika bicara rekrutmen maka kita menetapkan prinsip meritokrasi. Nah, ini adalah prinsip yang akan kita pegang terus ke depan. Dan ini bukan sesuatu yang harus diumbar sebagai cerita. Ini adalah sesuatu yang sudah meritokras tidak perlu diceritakan itu sudah dikerjakan.

“Jadi kami memandang, adil itu harus mulai dalam pikiran, dalam keseharian kita, dan itu bukan hal yang baru Bapak Ibu sekalian bagi kami,” terangnya.

Ketika menjawab dua pertanyaan di atas, sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu, ia memiliki mekanisme alarm untuk mendeteksi hal yang sensitif bila ada potensi masalah terkait interaksi antar umat beragama.  Dalam kesempatan itu, Anies  mengajak para tokoh Tionghoa untuk melihat rekam jejaknya selama lima tahun terakhir.

Dia menanyakan apakah ada ketegangan terkait rumah ibadah di Jakarta. Bukan tidak ada potensinya. Ada, tambah Anies, tapi setiap kali muncul sudah diantisipasi dengan cara berdiskusi dari hati ke hati.

“Di Jakarta, bahkan kami mencoba untuk menyelesaikan problem-problem Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sudah menahun. Di beberapa tempat, pengurusan IMB di Jakarta sudah hampir 40 tahun, pak. Ada yang lebih 30 tahun. Dan Alhamdulillah itu semua selesai di bulan Desember 2021.”

“Yang lama-lama itu terselesaikan. Kenapa? Karena  ketika dikomunikasikan dengan masyarakat, selama seluruh ketentuan itu dipenuhi, maka negara harus hadir dan menjawab penjelasan pada masyarakat,” sambung Anies.

Sumber: kba



Madura Ingin Perubahan: Relawan, Tokoh dan Kiai Berkumpul, Songsong Kunjungan Anies ke Sumenep

Tidak ada komentar



Relawan Anies, tokoh masyarakat dan kiai di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, berkumpul. Para tokoh tersebut rapat membahas menyongsong kedatangan bakal calon Presiden (capres) Anies Baswedan ke Pulau Madura pada 9 September 2023 mendatang.

Konsolidasi dilakukan di Pondok Pesantren Al-Is’af Kalabaan Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep. ‘’Masyarakat Sumenep sangat menantikan kehadiran Capres Anies Baswedan,’’ terang Jakfar Faruk, Koordinator Tim 100 Bakorsi wilayah Madura Raya, pada KBA News, Minggu, 27 Agustus 2023.

Dalam rapat konsolidasi di Ponpes Kalabaan tersebut, juga membahas rencana acara Sholawat Akbar bersama Anies Baswedan di Masjid Jamik Sumenep. ‘’Insha Allah, Sholawat Akbar akan dihadiri masyarakat Sumenep daratan dan Sumenep kepulauan,’’ papar Jakfar Faruk.

Selain ke Sumenep, Anies Baswedan juga dijadwalkan akan mengunjungi beberapa kabupaten di Pulau Madura. Seperti menghadiri pengukuhan Bakorsi Sampang. Termasuk, acara deklarasi Nyai-Ustadzah, petani & nelayan, perajin batik dan petani garam di Pulau Madura.

Menurut Jakfar Faruk, saat ini, pihak panitia cara Sholawat Akbar di Kabupaten Sumenep terus melakukan koordinasi dengan tim Anies Baswedan terkait rencana kunjungan ke Pulau Madura pada 9 September 2023 mendatang.

‘’Sekali lagi, masyarakat Madura, khususnya warga Sumenep sangat menantikan kehadiran Bapak Anies Baswedan. Di mana, hingga saat ini, masyarakat Sumenep hanya bisa menyaksikan beliau (Anies, red) dari televisi dan medsos,’’ imbuh dia.

Sumber: kba



Anies ke Relawan: Ikhtiarkan Kemenangan untuk Perubahan

Tidak ada komentar



Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengajak relawan untuk ikhtiar memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan Anies kepada relawan yang tergabung dalam Jaringan Aliansi Garda Amanah (JAGA) yang mendeklarasikan dukungan ke mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Kita ikhtiar sama-sama ke depan, misi yang diraih terlebih dahulu mengikhtiarkan, mengikhtiarkan kemenangan untuk perubahan. Sebuah tugas yang besar, tapi insyaAllah tidak berat,” kata Anies melalui tayangan video di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Agustus 2023.

Anies juga menggaungkan konsistensi kerja sama para relawan untuk mencapai kesuksesan bersama pada Pilpres 2024. Instrumen penting itu diyakini akan mempermudah mencapai keberhasilan yang dituju.

“Ini menjadi ringan dan dapat diwujudkan. Semoga dilancarkan dan dihantarkan pada keberhasilan bagi semua,” ucap Anies.

Ketua Umum JAGA Bastoni mengatakan pihaknya optimistis menyumbang suara untuk kemenangan Anies. JAGA diklaim sudah memiliki perwakilan di 20 provinsi.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran jaga Ini jadi sumbangsih buat perolehan suara untuk kemenangan Pak Anies di 2024,” ucap Bastoni.

JAGA juga dipastikan bakal berjuang bersama partai politik (parpol) di KPP. Parpol koalisi ini terdiri Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Ia berharap seluruh relawan yang tergabung dalam JAGA ikut melakukan perubahan sesuai dengan semangat yang digaungkan Anies. Selain itu Persoalan bangsa seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) bisa dibereskan saat Anies menjadi presiden.

“Semoga kedepannya bisa melakukan perubahan sebagaimana yang kita kehendaki,” ucap Bastoni.

Gubernur ABN NasDem IGK Manila berharap para relawan terus aktif. Sehingga, Anies jadi Presiden RI periode 2024-2029 dapat diraih sebagai kemenangan bersama.

“Dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kita, finish-nya bapak Anies menjadi presiden RI,” ujar IGK Manila.

Sumber: medcom



Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde