New Development Bank (NDB) mungkin masih terdengar asing
bagi sebagian masyarakat umum. Padahal, lembaga keuangan tersebut sejatinya
memiliki pengaruh dan cukup dikenal di dunia. Sekadar informasi, New
Development Bank (NDB) merupakan sebuah lembaga keuangan yang dibentuk oleh
negara-negara anggota BRICS . Masing-masing dari mereka adalah Brasil, Rusia,
India, China, dan Afrika Selatan. Sejarah New Development Bank Mengutip laman
resmi NDB, New Development Bank atau Bank Pembangunan Baru dibangun dengan
tujuan memobilisasi sumber daya untuk infrastruktur dan proyek pembangunan
berkelanjutan di pasar negara berkembang (EMDCs). Melihat sejarahnya, pendirian
New Development Bank (NDB) telah dipertimbangkan sejak tahun 2012 oleh para
pemimpin BRICS. Setahun berselang, mereka menyatakan kesepakatan terkait
kelayakan pendirian NDB ini.
Pada akhirnya, tahun 2014, kesepakatan pendirian NDB
ditandatangani di KTT BRICS keenam yang berlangsung di Fortaleza. Sejak saat
itu, NDB terus berkembang dan menjadi penyedia solusi pembangunan
berkelanjutan. Pada tahun 2021 lalu, Dewan Gubernur NDB telah menyetujui
bergabungnya Bangladesh, UEA, Mesir, dan Uruguay sebagai keluarga barunya.
Momen tersebut sekaligus menandai dimulainya ekspansi New Development Bank
(NDB) sebagai lembaga multilateral global. Lebih lanjut, pada operasinya, NDB
ingin memprioritaskan proyek pembangunan dan infrastruktur yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara
anggotanya. Pada spektrum infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan yang
luas, operasi NDB selama periode 2022-2026 akan berfokus pada beberapa aspek.
Di antaranya adalah Energi Bersih dan Efisiensi Energi, Infrastruktur
Transportasi, Perlindungan Lingkungan, Infrastruktur Sosial, Infrastruktur Digital,
dan lain sebagainya. Tak cukup dengan New Development Bank (NDB), terbaru BRICS
juga dikabarkan segera meluncurkan mata uangnya sendiri. Meski belum dipastikan
waktunya, namun wacana ini telah banyak menuai sorotan karena dianggap menjadi
ancaman bagi dolar Amerika Serikat. Dalam hal ini, cukup banyak pihak yang
menganggap negara anggota BRICS berniat menggeser dominasi AS dengan kekuatan
mata uang dolarnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar