Responsive Ad Slot

Latest

Relationship

Bos Ini Punya 14 Trilliun Rupiah Namun Hidup Lebih Sederhana Dari Buruh

Sabtu, 22 April 2023

/ by Jogjanesia
Bos Ini Punya 10 Trilliun Rupiah Namun Hidup Lebih Sederhana Dari Buruh.

Salah Satu Orang Terkaya di Jepang, Shoji Uehara Sang Raja Farmasi Jepang, Ternyata Memilih Hidup Sederhana, Bahkan Lebih Sederhana Dari Buruh.

Meski kaya raya, Shoji Uehara justru menghindari hingar bingar. Pemegang kepimpinan tertinggi dari Taisho Pharmaceutical, perusahaan farmasi terbesar di Jepang, ini menampilkan diri layaknya eksekutif pada umumnya. Ia tinggal di rumah yang sederhana, berangkat kerja jalan kaki, dan makan siang dengan biskuit dan teh di mejanya. Akan tetapi majalah Forbes memperkirakan kekayaannya hampir sebesar 1 miliar dolar Amerika atau 14 Trilliun Rupiah.

Hidup sederhana

Di dalam perusahaan, ia dikenal sebagai GHQ atau “Goes Home Quickly” karena sepulang kerja, ia selalu langsung pulang ke rumah, bukannya minum-minum sebagaimana mayoritas eksekutif Jepang setelah bekerja. Dia tidak minum atau merokok, sebagian karena masalah kesehatan. Sedangkan kesamaan antara Uehara dengan pekerja kantoran pada umumnya adalah, ia selalu menyerahkan amplop gajinya kepada sang istri setiap bulan. Ia hanya akan menghabiskan sekitar $70 per bulan dan $70 tambahan untuk membeli buku. Total pengeluaran tidak sampai 2 juta rupiah per bulan ini tentunya bahkan lebih murah dari tuntutan hidup buruh Indonesia.

Shokichi Uehara
Gaya hidup sederhana Uehara mencerminkan kehidupan pedagang-pedagang di era samurai abad ke-17. Kala itu, pedagang menempati peringkat terbawah di tangga sosial Konfusius. Mereka menampilkan kekayaan mereka dengan cara yang hampir tidak kentara, seperti melapisi bagian dalam mantel mereka dengan bordir flamboyan.
“Saya tidak punya keterikatan dengan uang,” kata Uehara. Ia sadar tentang bagaimana dia mendapatkan uang. “Karena saya merasa tidak mendapatkannya dengan kemampuan saya sendiri.”
Memang, perusahaannya saat ini adalah hasil kerja dari sang bapak angkat, Shokichi Uehara. Pada masa perang, di tahun 1920-an, Shokichi Uehara memulai Taisho Pharmaceutical yang bergerak di pasar obat nonresep Jepang. Sang bapak memiliki filosofi bahwa “Bisnis adalah perang”. Memang, Uehara senior adalah seorang pengusaha yang berani dan keras. Sedangkan Shoji kebalikannya. Ia adalah orang yang sangat berhati-hati. Maka, bayangan panjang bapaknya dan kegemaran Shoji untuk meremehkan dirinya sendiri membuat Shoji Uehara seolah malprestasi. Padahal tidak. “Pemimpin generasi kedua cenderung menderita karena sulitnya mengikuti bayangan generasi pertama. Tapi Shoji Uehara mampu mempertahankan pertumbuhan,” kata Juichi Matsui, editor surat kabar Pharmaceutical Daily.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde