Dalam beberapa tahun ini belasan orang telah tewas saat ingin mengabadikan dirinya via gawai pintar, bahkan, lebih banyak dari korban serangan hiu.
Berdasarkan data yang dirilis Mashable, jumlah orang yang tewas saat melakukan swafoto tersebut mencapai 12 jiwa sepanjang 2015. Bandingkan dengan serangan hiu yang telah menewaskan delapan orang tahun ini.
Insiden terkini yang melibatkan selfie terjadi pada 18 September 2015 di India. Hideto Ueda, seorang turis pria berusia 66 tahun asal Jepang, tewas setelah terjatuh dari gerbang Taj Mahal saat hendak berfoto bersama tiga temannya, seperti dikabarkan BBC.
Seorang lagi menderita patah kaki sementara dua lainnya tidak terjatuh.
Swafoto sepertinya adalah kegiatan yang sepele, namun menjadi berbahaya jika kita terlalu fokus pada foto spektakuler yang ingin diambil dan mengabaikan kondisi lingkungan sekitar.
Tahun ini empat orang tewas, termasuk Ueda, karena terjatuh saat swafoto. Lainnya tewas karena ingin mengambil gambar mereka di daerah yang berbahaya, seperti saat acara kejar banteng di Spanyol, atau menggunakan alat yang berbahaya seperti pistol.
Pemerintah Rusia pada Juli lalu bahkan meluncurkan kampanye selfie yang aman setelah aksi selfie berbahaya menyebabkan banyak remaja di negara itu menjadi korban.
Bahkan para pebalap sepeda yang berkompetisi di Tour de France tahun ini juga mengeluhkan banyaknya penonton di pinggir jalan berswafoto sehingga bisa membahayakan diri mereka.
"Perpaduan berbahaya antara keangkuhan dan kebodohan," kata pebalap BMC Tejay van Garderen seperti dikutip The Telegraph. " Berdiri di tengah jalan memunggungi 200 pembalap yang berpacu ke arah Anda, hanya untuk mengambil selfie. Berpikirlah."
Mengabadikan diri di lokasi keren atau dalam situasi yang penuh aksi memang membanggakan dan memacu adrenalin. Namun berhati-hatilah dan sayangi nyawa Anda.
Tidak ada komentar
Posting Komentar