Orgasme adalah puncak dari kegiatan seksual yang ditandai
sebagai perasaan nikmat akibat dari kontraksi otot di sekitar alat kelamin. Dan
perlu diketahui bahwa orgasme pada lelaki berbeda dengan perempuan. Pada
lelaki, orgasme biasanya dapat diketahui dengan jelas karena proses orgasme
yang selalu diikuti dengan ejakulasi sperma dari penis.
Namun, tanda-tanda orgasme pada perempuan lebih sulit diketahui kecuali dengan memperhatikan beberapa gejala fisik yang terlihat ketika berhubungan. Masih banyak lagi fakta lainnya seputar orgasme perempuan yang menarik untuk diketahui, seperti yang dikemukakan oleh Dr A Chakravarthy, Konsultan Reproduksi & Seksual Kedokteran di International Association of Sexual Medicine.
1. Umumnya perempuan dapat mencapai orgasme hanya melalui hubungan seksual
Fakta:
Satu dari tiga perempuan mendapat orgasme secara teratur
selama hubungan seksual. Namun, beberapa dapat mencapai orgasme dengan hubungan
seksual, tetapi membutuhkan upaya ekstra untuk membangkitkan reaksinya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orgasme adalah klimaks seksual tak peduli
di mana Anda mendapatkannya. Bagaimana seorang perempuan mencapai orgasme tidak
ada hubungannya dengan kesehatan mentalnya atau kematangan emosi.
2. Tidak memiliki kekuatan untuk mencapai orgasme berarti ada sesuatu yang salah dengan perempuan
Fakta:
Perempuan yang mampu klimaks seksual di masa lalu, tapi
tidak dapat melakukannya di masa sekarang, mungkin terganggu dengan beberapa
masalah medis atau dampak dari obat-obatan. Perempuan yang tidak pernah
berhasil merasakan puncak kenikmatan dalam bercinta mungkin hanya karena tidak
menyadari tentang apa yang mereka butuhkan untuk mencapai orgasme.
3. Stimulasi klitoris atau G-spot selama 5 menit dapat menghasilkan orgasme
Fakta:
Meskipun ada banyak cara untuk bercinta yang dapat membantu
seorang perempuan mencapai klimaks seksual, pada akhirnya, seorang perempuan
adalah penyebab untuk kesenangannya sendiri. Meski komunikasi dengan pasangan
merupakan hal yang penting juga.
4. Faktor keturunan (herediter) dan gen memiliki dampak langsung pada orgasme perempuan
Fakta:
Frekuensi orgasme memiliki komponen hereditable (faktor
keturunan), tapi hanya sedikit. Sebab faktanya faktor keturunan hanya terjadi
pada sepertiga dari variasi tingkat populasi dalam orgasme perempuan.
5. Beberapa perempuan tidak mampu mencapai orgasme
Fakta:
Sekitar 10 persen dari perempuan memiliki cacat tidak mencapai puncak kenikmatan seks selama hubungan seksual. Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme dikenal sebagai Anorgasmia. Ini dapat berupa primer atau sekunder. Primary Anorgasmia adalah tahap di mana seorang perempuan tidak pernah mampu mencapai klimaks seksual dengan cara apapun. Anorgasmia sekunder adalah orgasme dirasakan di beberapa titik di masa lalu atau situasional (orgasme dapat dirasakan di tempat-tempat intim tertentu, tetapi tidak yang lain). Misalnya, dengan foreplay tapi tidak dengan hubungan seksual. (Times of India)
Tidak ada komentar
Posting Komentar