Ganjalan yang tak terselesaikan, dengki, kekecewaan dan penyesalan adalah hal yang tanpa kita sadari mempengaruhi keadaan kita saat melalui waktu demi waktu. Tanpa disadari kita menjadi orang yang berubah. Namun sesuatu yang mengganjal pasti butuh diselesaikan. Sehingga perubahan kita mungkin tampak di luar, sementara di dalam mungkin kita hampa dan tak bahagia.
Dalam fase ini, manusia kerap mengalami penyangkalan. Steve Tobak dalam tulisannya di CBS News pernah menceritakan bagaimana ia dikritik oleh bosnya. "Jangan mengacaukan suasana kalau kamu menggenggam bencana di tanganmu sendiri," ujarnya.
Penyangkalan merupakan salah satu mekanisme pertahanan diri secara psikis yang dilakukan seseorang. Kondisi ini membuat kita tidak bisa menerima sebagian dari realita yang ada. Ciri-ciri yang jelas disampaikan Steve Tobak adalah seperti ini.
- Menyangkal hal yang mestinya diubah dan mengendalikan hal yang justru tak bisa dikendalikan.
- Di satu sisi nampak baik meski sebenarnya menyembunyikan banyak hal.
- Mudah tersulut suatu isu yang sensitif.
- Menganggap semuanya baik-baik saja meski sebenarnya tidak, sulit menerima realita bahwa memang ada masalah.
- Tidak ingin kelihatan cela, namun dalam beberapa waktu kelepasan kendali.
Tidak banyak yang menyadari bahwa dirinya sudah membohongi diri sendiri dan orang lain dalam babak ini. Namun kalau suatu waktu Anda mengerti dan menyadari, coba renungkan sejenak. Berikan diri Anda waktu untuk bicara dengan diri Anda sendiri.
"Halo diriku sendiri, apa kabarmu? Apa kamu lelah?" Dengarkanlah hati kecil Anda, yang paling tak bisa berbohong sekalipun Anda ingin. Embrace yourself, penyangkalan ini mungkin adalah bagian dari proses yang melelahkan. Dalam masa seperti ini, sebuah motivasi spiritual dan hubungan vertikal dengan Pencipta akan membantu Anda melepaskan beban atas penyangkalan itu.
Menerima Pertolongan Orang Lain
Anda tidak sendirian. Buka hati untuk orang-orang yang tulus membantu masalah Anda. Sebuah sikap di mana Anda merasa bisa tanpa orang lain kadang sudah lebih jauh dari istilah mandiri. Mungkin Anda tak ingin merepotkan orang lain, tapi sadarilah bahwa Anda memang membutuhkan pertolongan. Or at least, tangan yang hangat dan akan memberi Anda dukungan dan doa-doa. Seperti lirik lagu 'Usah Kau Lara Sendiri' berikut ini.
Kudatang sahabat bagi jiwa saat batin merintihUsah kau lara sendiri masih ada asa tersisa
Letakkanlah tanganmu di atas bahukuBiar terbagi beban itu dan tegar dirimu [endpuisi]
Ringankan beban Anda dengan belajar menerima kenyataan, bukan menggeneralisasinya dan merasa tak ada harapan lagi. Semua terasa sulit saat kita tak berani menghadapinya. Tapi, semua juga akan terasa makin berat saat kita menyangkalnya.
Bila ini Anda alami sekarang, berjanjilah pada diri Anda bahwa ini hanya sebuah proses. Bukan pertahanan diri yang akan Anda pertahankan selamanya. Bebaskan diri Anda sendiri lebih dahulu, dari dinding-dinding yang semu itu, dan alamilah bahwa bahagia dengan menerima realita adalah yang Anda butuhkan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar