Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Berdoa kebaikan untuk diri bisa dilakukan secara sendiri. Seseorang mengangkat tangannya meminta kepada Allah hajat-hajatnya dalam urusan dunia dan akhirat. Bisa juga dengan meminta didoakan oleh orang tua dan para shalihin -yang masih hidup-.
Ada satu cara lagi bentuk doa untuk kebaikan diri sendiri yang istimewa, sangat diharapkan ijabahnya, yaitu mendoakan saudara seiman dengan isi permintaan / isi doa yang kita inginkan. Timingnya juga harus tepat; yaitu mendoakan untuknya tanpa kehadirannya dan tidak dihadapannya.
Kenapa ini istimewa? Karena doa kita untuk saudara kita dengan sembunyi-sembunyi akan diaminkan malaikat lalu mendoakan kita dengan isi doa kita tersebut.
Dari Shafwan bin Abdillah bin Shafwan Radhiyallahu 'Anhu berkata, “Saat Aku datang ke Syam, aku mendatangi Abu Darda’ di rumahnya. Namun aku tidak bertemu dengannya. Aku bertemu dengan Ummu Darda’. Ia bertanya (kepadaku), ‘Apakah kamu mau haji?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata kepadamu, ‘doakan untuk kami kebaikan, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim)
Dalam redaksi lain,
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Tidak ada seorang hamba pun yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata kepadanya, "Dan bagimu seperti apa yang kamu pinta." (HR. Muslim)
Tercatat dalam redaksi lainnya di Shahih Muslim, masih dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu –marfu’ kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
مَنْ دَعَا لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Siapa mendoakan saudaranya tanpa kehadirannya, maka Malaikat yang ditugaskan mengawalnya berkata: Amiin (semoga Allah kabulkan) dan bagimu seperti apa yang kamu doakan.”
Syaikh Ibnu Bazz rahimahullah menjelaskan tentang hadits ini, “doa seorang muslim untuk kebaikan saudara muslimnya tanpa kehadirannya (di kesendiriannya) adalah mustajab (terkabul). Engkau, wahai saudaraku berada dalam kebaikan, apabila engkau mendoakan saudaramu maka engkau memberi manfaat untuknya dan memberi manfaat untuk dirimu sendiri. Malaikat mengaminkan dan mendoakanmu. Ia berkata, “dan bagimu seperti isi doamu.” Apabila kamu berdoa,
اللهم اغفر لفلان، اللهم أصلح قلبه وعمله، اللهم يسر أموره، اللهم ارزقه الذرية الصالحة، الزوجة الصالحة، العلم النافع
“Ya Allah ampuni si fulan, Ya Allah perbaiki hatinya dan amalnya, Ya Allah mudahkan urusannya, Ya Allah anugerahkan untuknya keturunan yang shalih dan istri yang shalihah serta ilmu yang manfaat”.
Atau kamu doakan untuk saudaramu yang menurutmu sesuai kebutuhanya, maka malaikat yang ditugaskan mendampingimu berkata, “Amiin, dan bagimu seperti isi doamu.” Selesai.
Ringkasnya, mendoakan saudara seiman dengan kebaikan-kebaikan untuknya akan diaminkan malaikat. Kemudian malaikat itu mendoakan kebaikan yang serupa untuk yang berdoa. Dan doa malaikat tidak akan tertolak; pasti diterima. Karenanya, sebagian ulama salaf, apabila ingin berdoa untuk kebaikan diri sendiri ia awali dengan mendoakan saudara seiman seperti hajat kebaikan yang diinginkannya. Wallahu a’lam.
Oleh: Badrul Tamam
Tidak ada komentar
Posting Komentar