The Jogja Notify - Kepolisian memastikan kematian mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di Makassar, Yunus Mahendra akibat ledakan handphone yang sedang diisi daya atau dicas di kamar rumahnya. Jasad Yunus pertama kali ditemukan oleh adiknya saat hendak mengantar undangan.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Lando K Sambolangi menjelaskan, jasad Yunus pertama kali ditemukan pada pukul 13.30 WITA. Saat itu adik korban bernama Vira hendak menanyakan alamat undangan pernikahan yang akan diantar.
"Adiknya pertama yang menemukan (jasad) di dalam kamar. Saat itu, adik korban hendak menanyakan alamat," ujar Lando, Selasa (20/6).
Lando menguraikan saat adik korban berada di kamar mencium bau hangus menyengat. Hanya saja, waktu itu Vira mengabaikan bau menyengat tersebut.
"Adik korban sudah mencium bau hangus dari dalam kamar. Cuma waktu itu, dia mau ke rumah pamannya dan mengantar undangan," sebutnya.
Saat kembali, Vira kembali penasaran dengan bau menyengat dari dalam kamar korban. Karena kamar dalam kondisi terkunci dari dalam, sehingga keluarganya membuka paksa.
"Saat pintu sudah terbuka, korban ditemukan dalam kondisi terbaring dan hangus terbakar. Tangan kiri korban sedang memegang handphone," tuturnya. Mantan Wakil Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea ini menyebut tubuh hangus korban akibat korsleting.
Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Manggala, Komisaris Syamsuardi menambahkan atas kematian Yunus, keluarga tidak melakukan autopsi dan menilai korban meninggal karena korsleting listrik.
"Selain handphone dalam kondisi mengisi baterai, di dalam ruangan juga banyak kabel seperti kipas angin dalam kondisi terbakar," sebutnya.
Syamsuardi mengaku tidak menemukan bukti yang mengarah unsur pidana dalam kejadian tersebut. Ia menyebut kematian Yunus akibat handphone miliknya meledak saat di-charger.***
Tidak ada komentar
Posting Komentar