Ibu Tiri Eni Kerap Berlaku Kasar
The Jogja Notify - Kekejaman ibu tiri bukan hanya terjadi di film-film atau cerita fiksi. Seorang bocah SD di Duren Sawit, Jakarta Timur, menderita luka yang cukup parah setelah pipi kirinya disetrika oleh ibu tirinya, SU (33) atau Eni. Menurut ibu kandung korban, SN (42), istri siri mantan suaminya itu memang galak.
"Dia emang galak, sama anaknya sendiri juga suka mukul. Tapi ini masa nyelakain anak orang sih, sayanggak terima," ujar SN saat berbincang dengan detikcom di rumah kontrakannya di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur.
Hal senada juga diungkap oleh korban. Menurut bocah laki-laki berusia 10 tahun itu, Eni kerap menyubit dan memukul dirinya yang selama setahun ini diambil oleh ayahnya, UK (42), untuk tinggal bersama Eni dan kedua anaknya yang berusia sedikit di atas korban.
"Nis suka dicubit. (Eni juga) mukul kakak-kakak," ucap korban di lokasi yang sama.
SN sendiri mengaku sebenarnya sudah memiliki firasat buruk mengenai anak bungsunya itu. Ia selama beberapa hari sebelum kejadian sudah bermaksud ingin datang menjenguk korban.
"Saya sudah punya firasat dari Jumat kemarin, saya harus cari dia. Tapi hujan terus. Terus Minggu pagi saya udah ngomong ke tetangga habis magrib mau nemuin. Eh sekitar jam 4 sore ditelepon papanya, katanya anak saya mau dibawa ke RS Budi Asih katanya pipinya melepuh, disetrika Eni," kata SN.
"Sebelumnya emang beberapa hari perasaan nggak enak banget, tidur nggak bisa. Keingetan terus (sama korban). Saya terus kepikiran, apa dimasukin ke pesantren aja ya. Ini saya baru tanya-tanya," sambung wanita yang bekerja di kawasan Kalibata itu.
Kejadian penganiayaan terhadap korban dilakukan Eni pada sekitar pukul 14.30 WIB. Setelah pipi korban disetrika, Eni juga menendang kepala korban hingga benjol, dan juga menginjak tangannya. Dari pengakuan korban, sebelum pipinya disetrika, ia juga dicakar oleh Eni. Pada pipi korban memang terlihat 2 luka bekas cakaran yang bercampur dengan luka melepuh akibat disetrika. Kini Eni sudah ditahan di Polres Jakarta Timur atas laporan ayah korban.
Disetrika, Ditendang dan Dicakar Ibu Tirinya
Tak hanya disetrika, korban yang berusia 10 tahun ini juga dicakar, dicubiti, diinjak, dipukul, hingga ditendang bagian kepalanya hingga memar.Korban disetrika pipi kirinya oleh sang ibu tiri, Su atau Eni (33) tanpa sebab yang jelas. Saat ayah korban, UK (42) marah atas tindakan istri sirinya itu, Eni justru semakin kalap.
"Papanya marah tapi dia malah makin jadi. Katanya (Eni) 'ini saya tambahin sekalian' terus korban ditendang kepalanya sampai benjol dan memar biru, tangannya diinjek. Dibilangin sama papanya kamu bisa saya laporkan ke polisi, dia nyaut 'silakan aja kalau berani'. Akhirnya dilaporin bener," ujar ibu kandung korban, SN (42) atau yang akrab dipanggil Nining saat berbincang dengan detikcom di rumah kontrakannya di bilangan Kebon Pala, Jakarta Timur.
Luka bakar di pipi kiri korban karena disetrika masih terlihat jelas. Dari lukanya yang besar hingga mencapai kuping, dapat dilihat bahwa Eni meletakkan bagian full setrikaan saat masih panas. Dari luka melepuh di pipi korban juga tampak 2 bekas cakaran. Lukanya cukup dalam dan tertutup oleh luka bakar akibat setrika panas. Di bagian tangan bungsu dari 3 saudara itu juga terlihat bekas luka cubitan yang sudah sembuh.
"(Luka di tangan) dicubit. (Kalau di pipi) Dicakar, dicakar dulu terus disetrika mama Eni. Kepala korban ditendang. Lagi tiduran (lalu disetrika)," jawab korban singkat ketika diajak ngobrol di lokasi yang sama.
Saat ini korban sudah kembali berada di pelukan sang ibunda, di mana sebelumnya ia dibawa oleh ayahnya, UK, untuk tinggal bersama Eni dan 2 anak Eni di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Penyiksaan sendiri terjadi pada Minggu siang. Eni sendiri kini sudah ditahan di Polres Jakarta Timur dan kasusnya masih dalam proses penyelidikan.
"Tadinya si Eni minta laporannya dicabut, tapi saya sudah bilang ke papanya mau bela anak atau perempuan itu. Kalau bela perempuan itu saya kasusi lebih panjang, biar kamu sekalian dipenjara. Akhirnya diterusin kasusnya. Sekarang perempuan itu dipenjara. Tadi saya di Polres ketemu Eni saya bilang kamu kok tega nyelakain anak saya. Saya bilang kalau saya nyelakain anak kamu gimana perasaan kamu," tutur SN.
"Dia bilang 'saya sayang kok sama korban'. Sayang kok jahat gitu. Kayak nggak punya hati nurani, dia kan juga punya anak. Tadi barang buktinya setrikaannya dibawa ke RS, masih ada kulit nempel di situ," sambung wanita yang bekerja di yayasan Islami ini.
SN pun bermaksud memindahkan korban kembali untuk bersekolah di sekolah dasar di Kebon Pala. Saat tinggal bersama UK dan Eni, korban dipindahkan ke sekolah dasar di Duren Sawit.
"Besok korban masih harus ke RS Polri, ke psikolog disuruh Kapolres. Abis itu nanti ke bedah kulit. Mungkin kalau luka fisik bisa sembuh, tapi saya khawatir luka mentalnya yang sulit sembuh," tutup SN sedih sambil mewek .....
SN pun bermaksud memindahkan korban kembali untuk bersekolah di sekolah dasar di Kebon Pala. Saat tinggal bersama UK dan Eni, korban dipindahkan ke sekolah dasar di Duren Sawit.
"Besok korban masih harus ke RS Polri, ke psikolog disuruh Kapolres. Abis itu nanti ke bedah kulit. Mungkin kalau luka fisik bisa sembuh, tapi saya khawatir luka mentalnya yang sulit sembuh," tutup SN sedih sambil mewek .....
Tidak ada komentar
Posting Komentar