Meski belum memiliki calon pendamping, sudah setahun belakangan ini Reza (bukan nama sebenarnya) rajin menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk ditabung. Dana yang dikhususkannya ini memang rencananya akan digunakan untuk persiapan menikah. Alasannya, ia lebih suka mempersiapkan segala sesuatu lebih awal dan mempunyai pegangan finansial yang tetap.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah tabungannya saat ini mencapai kisaran angka Rp 40 juta. Namun ia mengaku, tidak semua uang di tabungannya akan digunakan seluruhnya untuk pesta pernikahan.
Ia berpikir biaya pernikahan nantinya akan ditanggung oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu ia lebih mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah menikah. "Ya nggak dipakai semua uangnya, mungkin nanti bisa dipakai untuk sewa apartemen atau uang muka beli rumah," papar Reza .
Lebih lanjut pria yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini mengaku, dalam menabung, ia tidak memastikan berapa jumlah yang harus ditabung. "Persentasenya nggak tetap sih. Biasanya saya nyisihin Rp 2 sampai Rp 3 juta dari pendapatan. Kalau ada uang lembur atau bonus pun saya tabung juga," jelasnya lagi.
Orangtua Reza pun sudah mengetahui perihal dana tabungan menikah yang dimilikinya. Mereka hanya berharap agar anak pertamanya ini dapat menggunakan uang dengan bijak. Reza juga menambahkan, untungnya kedua orangtuanya tidak terlalu ikut campur dalam masalah finansial dan mempercayakan semua pengaturan uang kepadanya.
Ketika ditanya tentang kapan melangsungkan pernikahan, ia mengaku belum terlalu terburu-buru. Namun targetnya, di usia 26 ata 27 tahun ia sudah menemukan tambatan hati dan melangkah ke tahap yang lebih serius.
Untuk urusan menikah, pria 24 tahun ini lebih menginginkan resepsi yang sederhana dan bersifat tertutup dan digelar di ruangan hotel yang tidak terlalu besar. Undangan pun hanya sebatas keluarga dan teman-teman dekat. Namun lantaran budaya Indonesia yang identik dengan pesta pernikahan besar, pria berdarah Palembang dan Jawa ini masih harus meyakinan keluarganya akan keinginannya tersebut.
Menanggapi kisah Reza, perencana keuangan Farah Dini Novita mengatakan bahwa menyiapkan dana pernikahan walaupun belum memiliki calon pendamping adalah hal yang wajar. Justru memang sebaiknya patut dilakukan. Terlebih lagi dengan terjadinya inflasi setiap tahunnya, membuat biaya-biaya pernikahan semakin mahal.
"Dengan adanya tabungan, kita nggak perlu pusing-pusing mikirin biayanya, apalagi sampai berutang," tuturnya.
Wanita yang akrab disapa Dini ini juga menambahkan, idealnya, dana minimal yang disisihkan untuk tabungan 10% hingga 15% dari jumlah pendapatan. Sebagai contoh, apabila pendapatan Anda per bulannya Rp 5 juta, maka perkiraan dana yang disisihkan untuk ditabung berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu setiap bulannya.
"Tapi sebaiknya disesuaikan juga dengan kondisi dan kebutuhan. Kalau bisa nabung segitu ya nggak masalah, kalau nggak bisa ya nggak usah dipaksa," pungkasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar