Ada sebuah kisah sepasang anak muda yang mempunyai masalah soal hubungan dengan kekasihnya yang sering marah. Ada saja yang dia sebut seperti anjing, kampret, munyuk, dan lain sebagainya, inilah kasusnya :
Umur saya 24 tahun dan pacar saya 34 tahun. Setiap ada masalah, pacar saya kerap berkata kasar mengeluarkan nama-nama binatang yang tidak seharusnya. Dia juga bahkan menghina fisik dan lain-lain. Apabila sudah sadar dia akan minta maaf dan berjanji untuk tidak seperti itu lagi.
Tapi terkadang masih suka di luar kontrol. Apakah ini ada kelainan karena bila sedang baik dia akan sangat baik sekali. Tapi kalau sudah emosi tidak bisa terkontrol. Apabila sudah sadar dia akan baik dengan sendirinya. Mohon solusinya karena walau bagaimanapun dia, saya sangat mencintai dia.
Solusi :
Hal yang kamu alami dengan pasangan menunjukkan adanya indikasi 'dating violence', yaitu kekerasan pada masa berpacaran. Sebagai informasi sedikit mengenai 'dating violence', 'dating violence' tidak selalu hanya berupa kekerasan secara fisik, namun juga dapat berupa kekerasan verbal dan emosional.
Biasanya, kekerasan verbal dan emosional jarang disadari oleh orang yang mengalaminya karena tidak menimbulkan luka fisik. Namun demikian, kekerasan tersebut justru dapat merusak kestabilan emosi maupun cara pandang orang tersebut terhadap dirinya sendiri, yang sama bahayanya bahkan dapat saja lebih berbahaya dari luka fisik.
Umumnya dalam 'dating violence' terdapat pola yang 'khas' pada perilaku kekerasan yang dilakukan dalam sebuah hubungan. Pola tersebut biasanya membentuk siklus berulang seperti 'lingkaran setan', yaitu fase kekerasan (masa di mana perilaku kekerasan muncul) diikuti dengan fase 'bulan madu' (masa di mana seolah terjadi hal-hal manis yang dilakukan oleh pelaku sebagai akibat dari rasa bersalahnya), yang kemudian diikuti dengan fase kekerasan yang lebih parah intensitasnya dan demikian seterusnya. Berdasarkan cerita kamu, pola ini sepertinya terjadi dalam hubungan kamu dengan pasangan.
Sebagai saran, kamu dapat mengevaluasi kembali kualitas hubungan yang selama ini telah dijalani bersama dengan pasangan. Sangat penting dalam sebuah hubungan terbina:
(1) trust atau rasa saling percaya dan dapat dipercaya satu sama lain,
(2) respect atau sikap saling menghargai satu sama lain, dan
(3) grow together atau dengan bersama dapat saling bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Bila hasil evaluasi kamu menunjukkan bahwa pasangan tidak menghargai kamu dengan menghina kamu, mempermainkan perasaan kamu, dan bersamanya kamu mulai merasa rendah diri, merasa diri tidak berharga dan merasa tidak layak dicintai maka kamu sebaiknya mempertimbangkan kembali kelanjutan hubungan bersamanya.
Seberapa pun kamu mencintai pasangan kamu, kamu berhak untuk lebih menghargai dan menyayangi diri kamu sendiri. Kamu dapat berkonsultasi dengan sosok yang kompeten (objektif, bijak) dan dapat dipercaya ataupun berkonsultasi langsung tatap muka dengan profesional psikolog untuk membantu kamu melihat persoalan secara lebih objektif dan menemukan solusi yang tepat.
Umur saya 24 tahun dan pacar saya 34 tahun. Setiap ada masalah, pacar saya kerap berkata kasar mengeluarkan nama-nama binatang yang tidak seharusnya. Dia juga bahkan menghina fisik dan lain-lain. Apabila sudah sadar dia akan minta maaf dan berjanji untuk tidak seperti itu lagi.
Tapi terkadang masih suka di luar kontrol. Apakah ini ada kelainan karena bila sedang baik dia akan sangat baik sekali. Tapi kalau sudah emosi tidak bisa terkontrol. Apabila sudah sadar dia akan baik dengan sendirinya. Mohon solusinya karena walau bagaimanapun dia, saya sangat mencintai dia.
Solusi :
Hal yang kamu alami dengan pasangan menunjukkan adanya indikasi 'dating violence', yaitu kekerasan pada masa berpacaran. Sebagai informasi sedikit mengenai 'dating violence', 'dating violence' tidak selalu hanya berupa kekerasan secara fisik, namun juga dapat berupa kekerasan verbal dan emosional.
Biasanya, kekerasan verbal dan emosional jarang disadari oleh orang yang mengalaminya karena tidak menimbulkan luka fisik. Namun demikian, kekerasan tersebut justru dapat merusak kestabilan emosi maupun cara pandang orang tersebut terhadap dirinya sendiri, yang sama bahayanya bahkan dapat saja lebih berbahaya dari luka fisik.
Umumnya dalam 'dating violence' terdapat pola yang 'khas' pada perilaku kekerasan yang dilakukan dalam sebuah hubungan. Pola tersebut biasanya membentuk siklus berulang seperti 'lingkaran setan', yaitu fase kekerasan (masa di mana perilaku kekerasan muncul) diikuti dengan fase 'bulan madu' (masa di mana seolah terjadi hal-hal manis yang dilakukan oleh pelaku sebagai akibat dari rasa bersalahnya), yang kemudian diikuti dengan fase kekerasan yang lebih parah intensitasnya dan demikian seterusnya. Berdasarkan cerita kamu, pola ini sepertinya terjadi dalam hubungan kamu dengan pasangan.
Sebagai saran, kamu dapat mengevaluasi kembali kualitas hubungan yang selama ini telah dijalani bersama dengan pasangan. Sangat penting dalam sebuah hubungan terbina:
(1) trust atau rasa saling percaya dan dapat dipercaya satu sama lain,
(2) respect atau sikap saling menghargai satu sama lain, dan
(3) grow together atau dengan bersama dapat saling bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Bila hasil evaluasi kamu menunjukkan bahwa pasangan tidak menghargai kamu dengan menghina kamu, mempermainkan perasaan kamu, dan bersamanya kamu mulai merasa rendah diri, merasa diri tidak berharga dan merasa tidak layak dicintai maka kamu sebaiknya mempertimbangkan kembali kelanjutan hubungan bersamanya.
Seberapa pun kamu mencintai pasangan kamu, kamu berhak untuk lebih menghargai dan menyayangi diri kamu sendiri. Kamu dapat berkonsultasi dengan sosok yang kompeten (objektif, bijak) dan dapat dipercaya ataupun berkonsultasi langsung tatap muka dengan profesional psikolog untuk membantu kamu melihat persoalan secara lebih objektif dan menemukan solusi yang tepat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar