The Jogja Notify - Bersabarlah dan jangan pernah berputus asa dalam berdoa, sebab hanya Allah Swt yang menetapkan waktu segala sesuatu dan membuat sesuatunya sempurna pada waktunya
Seringkali manusia terburu-buru ketika menginginkan sesuatu. Tak jarang kesabarannya hilang ketika sesuatu yang dinanti atau yang diharap-harapkan tak kunjung datang.
Al-Qur’an menyebut sifat
manusia yang suka tergesa-gesa ini dalam firman-Nya,
كَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ عَجُولٗا
“Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11)
Dalam ayat lain Allah
Azza wa Jalla berfirman,
خُلِقَ ٱلۡإِنسَٰنُ مِنۡ
عَجَلٖۚ
“Manusia diciptakan bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Anbiya’: 37)
Kita sering mendengar kalimat “semua akan menjadi baik jika tepat pada waktunya.” Jika direnungkan, kalimat ini bukan hanya kalimat motivasi biasa yang ingin mendinginkan hati manusia yang sedang dalam kesulitan saja.
Tapi kalimat ini
benar-benar menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Terkadang kita sangat
menginginkan sesuatu dan sangat berharap apa yang kita inginkan akan segera
terwujud.
Namun pernahkah kita
berpikir bahwa sesuatu yang kita inginkan itu bila datang di waktu yang “tidak
tepat” akan membuat semuanya berantakan?
Yakinlah selalu bahwa doa dan harapan kita akan terwujud pada waktunya. Pada waktu yang paling pas dan paling tepat ! Bersabarlah untuk menanti buah hingga matang, karena rasa manisnya akan muncul pada waktunya.
Bila kita tergesa-gesa
maka kita hanya akan mendapatkan rasa masam darinya. Bersabarlah untuk menanti
janin di dalam rahim ibunda hingga tiba waktunya, karena bayi akan sempurna
pada waktunya.
Bersabarlah untuk semua
yang kita inginkan, karena “sesuatu itu akan menjadi manis dan sempurna bila
tiba pada waktu yang tepat.” Jangan pernah berputus asa dalam berdoa, teruslah
memohon dan meminta kepada Allah Azza wa Jalla, tidaklah ada orang yang akan
kecewa karena banyak berdoa,
وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ
رَبِّ شَقِيّٗا
“Dan aku belum pernah kecewa
dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS. Maryam: 4).
Jangan pernah takut dengan hari esok, karena Dia yang menyelesaikan berbagai macam kesulitan kita di hari kemarin pasti akan menolong kita di hari esok.
Yang telah merawat kita,
menjaga kita dan membimbing kita di masa kecil tidak akan menelantarkan kita di
masa depan kita! Dia-lah Allah yang kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya tak
tertandingi oleh siapapun.
وَتَوَكَّلۡ عَلَى
ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلًا
“Dan bertawakallah kepada
Allah. Cukuplah Allah yang menjadi pelindung.” (QS.
An-Nisa’: 81).
Kegelisahan hati muncul
karena rendahnya rasa tawakal (berserah diri) kita kepada Allah Azza wa Jalla.
Bila kita yakin dengan Rahmat Allah Azza wa Jalla, pasti kita tidak akan putus
asa dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Bila kita yakin dengan
Keadilan Allah Azza wa Jalla, pasti kita tidak akan menyalahkan ketentuan-Nya.
Tugas kita adalah berdoa dan berusaha, sembari kita terus menyebut Nama-Nya,
karena hanya Dia-lah yang mampu menyelesaikan semua urusan kita.
وَأُفَوِّضُ أَمۡرِيٓ
إِلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ
“Dan aku menyerahkan urusanku
kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS.
Ghafir: 44).
Allah Azza wa Jalla juga
berfirman,
فَوَقَىٰهُ ٱللَّهُ
سَيِّـَٔاتِ مَا مَكَرُواْۖ
“Maka Allah memeliharanya dari
kejahatan tipu daya mereka.” (QS. Ghafir: 45).
Hadapilah hari kita
dengan keyakinan bahwa pasti Allah Azza wa Jalla akan memberi yang terbaik di
waktu yang terbaik. Buang semua kegelisahan di hati kita dan hiduplah dengan penuh
optimis bahwa semua akan sempurna pada waktunya..
Semua ada waktunya,
bergerak apa adanya seturut iramanya sendiri. Akan tetapi kita tidak selalu
dapat mengetahui kapan waktu untuk segala sesuatu itu.
Hanya Allah Azza wa Jalla
yang mengetahuinya, sebab Dia yang menetapkan waktu untuk segala sesuatu. Ia
membuat segala sesuatunya sempurna pada waktunya.
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa meyakini bahwa segala sesuatunya sudah ditetapkan waktunya yang terbaik untuk meraih ridha-Nya. Aamiin Ya Rabb. Wallahua’lam bishawab.*/
Bagya
Agung Prabowo, dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII)
Tidak ada komentar
Posting Komentar