Responsive Ad Slot

Latest

Relationship

Jika 3 Hal Ini Kamu Rasakan Saat Menjalin Hubungan Asmara, Ehm...Itu Sih Bukan Cinta

Sabtu, 15 Juli 2023

/ by Jogjanesia


- Momen jatuh cinta memang kadang membuat buta. Saat merasa hati sedang hangat-hangatnya, mudah saja kita  mengambil kesimpulan bahwa yang dialami adalah cinta. Perasaan yang kuat membuat lupa kuatnya rasa tidak selalu setara dengan dalamnya rasa cinta.


Sebelum gegabah menyebut yang Anda rasa itu cinta, coba duduk sejenak dan dengarkan suara yang bergema di dada. Benarkah ini cinta? Atau hanya infatuasi sementara? Jika 3 hal ini yang Anda rasa maka deru dalam dada itu bukan cinta.


1. Anda memang menyukainya. Tapi rasa suka muncul karena perlakuannya yang membuatmu merasa istimewa


Di dekatnya Anda memang merasa diperhatikan. Tidak bisa dipungkiri, ditempatkan jadi prioritas rasanya jelas menyenangkan. Karena diperlakukan dengan baik terus menerus, mulai muncul afeksi yang dalam padanya. Ada rasa hangat dan butuh untuk selalu bersama.

Padahal ini yang mesti diwaspadai. Cinta bukan sekadar rasa bahagia karena terus menerus diperlakukan istimewa. Sebab suatu hari bisa saja dia bad mood atau depresi, sehingga tak bisa memperlakukanmu sebaik hari ini. 

Rasa bahagia yang muncul dari ‘cinta’ datang dari orang yang memberikannya. Jika ini memang benar-benar cinta tak peduli nanti dia mengesalkan atau makin menua, perasaanmu padanya akan tetap sama.


2. Ada perasaan selalu ‘butuh’. Kali ini Anda malah jadi orang yang makin tidak tangguh


Kita-kita yang masih cemen soal perasaan sering mengasosiasikan rasa ketergantungan dengan kuatnya perasaan. Saat terus ingin diantar ke mana-mana, ditemani dalam aktivitas seluruh rupa maka ini cinta. Dalam ikatan ini kalian memang jadi partner yang melengkapi. Rasanya tidak lengkap jika hidup Anda tidak didampingi.

Bukankah kelak jika jadi suami-istri kalian tidak lantas jadi kembar siam? Porsi pergi bersama malah bisa berkurang drastis karena gempuran kewajiban. Jika dalam hubungan yang sedang dijalani Anda merasa makin tidak tangguh sebagai manusia, maka Anda layak bertanya:

Ini cinta, atau rasa ketergantungan yang tak sehat dan mulai harus dikelola?

3. Tanpa disadari Anda ingin mengubahnya sesuai apa yang Anda ingini. Padahal berubah tidak sesederhana ini


“Kamu tidak akan bisa mengubah seseorang. Tapi Anda bisa jadi alasan kenapa seseorang memutuskan berubah.”

Jika sampai sekarang Anda masih gemas kenapa dia belum bisa menetapkan prioritas skripsi diatas kesibukan band dan main game online. Atau merasa ingin selalu mengkritiknya karena dia belum punya pikiran untuk punya bisnis sebagai tambahan penghasilan maka kuatnya perasaanmu layak dipertanyakan.

Mengubah prioritas, memindah gear dari hidup yang santai jadi lebih serius — tidak bisa dilakukan karena dorongan orang lain. Perasaan cinta dan tanggung jawab memang bisa membuatnya berusaha berubah karena Anda. Tapi jika kasusnya malah kamu yang terus mendorongnya berubah, maka ini bukan cinta. Hanya keegoisan semata.

Bagaimana? Yakinkah Anda bahwa apa yang dirasa itu cinta?




Tidak ada komentar

Posting Komentar

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde