- Roma tidak dibangun dalam semalam, pepatah itu cocok untuk objek wisata unik istana Le Palais Ideal di Hauterives, Prancis. Istana itu dibuat satu orang selama 33 tahun. Uniknya, bahan bakunya adalah batu kerikil.
Kerja keras dan dedikasi, mungkin itu adalah pedoman yang dimiliki oleh tukang pos dari Prancis yang bernama Ferdinan Cheval. Dijiplak dari situs resmi Ideal Palace, Senin (23/3/2015) Ferdinan membangun Le Palais Ideal seorang diri saja.
Sebagai tukang pos yang telah menduda, sehari-harinya Ferdinand terbiasa mengantarkan surat sejauh 28 km setiap harinya di Hauterives, Prancis. Namun pada 19 April 1879, tidak sengaja Ferdinand menemukan sebuah batu kerikil yang berbentuk aneh.
Anehnya, kemudian Ferdianand malah bermimpi melihat dirinya membangun istana dari batu yang dikumpulkannya. Mimpi itulah yang menginspirasi Ferdinand untuk membangun sebuah istana yang nantinya dikenal sebagai Le Palais Ideal.
Semenjak itu, Ferdinand tidak hanya mengantarkan pos, namun juga membawa kereta dorong untuk mengumpulkan batu kerikil yang ditemuinya di jalan. Adapun proses pengerjaannya begitu lama, Ferdinand sampai menitipkan anaknya ke wali orangtua baptis anaknya agar dapat lebih fokus.
Setelah 33 tahun, akhirnya Le Palais Ideal berdiri tegak pada 1912. Tembok luarnya memiliki lebar 24 meter, dan tinggi 10 meter. Selain menggunakan batu kerikil yang dipungutnya, Ferdinand juga memakai batu kapur dan adukan semen.
Seteah selesai, hasil dari kerja keras Ferdinand ternyata cukup unik untuk ukuran sebuah istana. Le Palais Ideal dihiasi dengan pahatan sejumlah binatang eksotis dan makhluk dalam mitos, terinspirasi dari kartus pos yang di antarnya.
Sekilas melihat, Le Palais Ideal terlihat seperti kuil umat Hindu di India, dengan tambahan sentuhan nilai Kristiani. Setelah istananya selesai, Ferdinand menginginkan agar ia dapat dimakamkan di dalamnya ketika ia wafat, namun ditolak.
Pada akhirnya Ferdinand terpaksa membangun kuburannya sendiri, dimana ia dimakamkan di dalamn, tepat setahun setelahnya pada saat kematiannya tahun 1924, tepat setahun setelah istana tersebut selesai.
Setelah Ferdinand meninggal, kepemilikan Le Palais Ideal jatuh kepada cucu perempuannya yang bernama Alice. Kemudian Alice pun menghibahkan istana buatan kakeknya tersebut ke pemerintah Hauterives, sebelum dijadikan bangunan bersejarah oleh Menteri kebudayaan Prancis pada tahun 1969, Andre Malraux.
Kini Le Palais Ideal menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Hauterives, Prancis. Tidak hanya itu, Le Palais Ideal juga pernah ditampilkan di perangko Prancis pada tahun 1986.
Kalau mau mampir, Le Palais Ideal terletak di rue du Palais 26390 Hauterives, Drome. Istananya buka setiap hari, dari pukul 09.30-19.00 pada waktu setempat. Tarif masuknya adalah 6,50 Euro (Rp 91 ribu) untuk dewasa, dan 5 Euro (Rp 70 ribu) untuk anak-anak.
Pada akhirnya Ferdinand terpaksa membangun kuburannya sendiri, dimana ia dimakamkan di dalamn, tepat setahun setelahnya pada saat kematiannya tahun 1924, tepat setahun setelah istana tersebut selesai.
Setelah Ferdinand meninggal, kepemilikan Le Palais Ideal jatuh kepada cucu perempuannya yang bernama Alice. Kemudian Alice pun menghibahkan istana buatan kakeknya tersebut ke pemerintah Hauterives, sebelum dijadikan bangunan bersejarah oleh Menteri kebudayaan Prancis pada tahun 1969, Andre Malraux.
Kini Le Palais Ideal menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Hauterives, Prancis. Tidak hanya itu, Le Palais Ideal juga pernah ditampilkan di perangko Prancis pada tahun 1986.
Kalau mau mampir, Le Palais Ideal terletak di rue du Palais 26390 Hauterives, Drome. Istananya buka setiap hari, dari pukul 09.30-19.00 pada waktu setempat. Tarif masuknya adalah 6,50 Euro (Rp 91 ribu) untuk dewasa, dan 5 Euro (Rp 70 ribu) untuk anak-anak.
Tidak ada komentar
Posting Komentar