Anda mungkin pernah melihat sebuah foto yang banyak beredar di social media, tentang mantan pejuang kita dan nasibnya hari ini. Tidak semua hidup dengan layak dan dikenang namanya, setelah ia melayakkan kebebasan dan kehidupan penerusnya.
Ratusan dan ribuan jempol akan menyertai kemunculan foto mereka. Sembari kita ucapkan doa agar mereka dibaikkan hidupnya oleh Tuhan, karena tak semua pahlawan bisa hidup dengan baik setelah perjuangan mereka yang mempertaruhkan nyawa. Tapi jempol saja, tidak cukup. Bagaimana kita menghargai para pahlawan, selain dengan doa?
Nasib para pejuang di masa lalu memang masih banyak yang terkatung-katung, tak hanya di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat pun, banyak sekali pejuang dan veteran yang jadi gelandangan di pinggir jalan. Saat bertemu orang lain, mungkin mereka dianggap gelandangan biasa.
Juga saat kita bertemu dengan gelandangan atau sosok yang tersisihkan di sekitar kita, kita tak pernah tahu masa lalu mereka. Mungkin salah satunya adalah mantan pejuang kemerdekaan yang terpinggirkan, mantan pejuang olimpiade yang terabaikan dan sebagainya. Miris bukan mengetahui nasib mereka seperti ini?
Sementara kehidupan kita begitu majunya, dan begitupula anak-anak kita nanti, hingga yang lalu-lalu mungkin hanya dianggap histori dan banyak tak diingat lagi. Ladies, tanpa melihat negara tetangga, tanpa melihat orang lain, tapi melihat diri sendiri, berapa banyak penghargaan kita pada pahlawan-pahlawan ini?
Jadilah warga negara yang baik. Jadilah anak-anak bangsa yang mengharumkan nama negara kita. Hiduplah dengan antusias dan berjuang atas mimpi dan keinginan kita sendiri, karena semua sekarang lebih mudah dan merdeka. Hindari meruncingkan perbedaan dan saling menyalahkan dan jangan sampai kita melupakan sejarah.
Pemirsa, biarlah kenangan bersama mantan dilupakan, tapi kenangan tentang perjuangan para pahlawan, jangan!
Tidak ada komentar
Posting Komentar