- Prabowo Subianto Capres dari Partai Gerindra menilai perlunya memindahkan makam pahlawan ke daerah asalnya, dan salah satunya adalah Pangeran Diponegoro yang berasal dari Yogyakarta.
Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7/2023), Prabowo Subianto meminta izin kepada warga Sulawesi Selatan untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Kota Makassar, ke Yogyakarta.
Seperti diketahui, Pangeran Diponegoro yang merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III meninggal dunia dalam pengasingannya di Makassar. Itu sebabnya, sang pahlawan itu pun dimakamkan di sana. Dan saat ini, makam Pangeran Diponegoro merupakan salah satu objek wisata terkenal di Makassar.
Dalam Rakernas tersebut, Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya terhadap perjuangan para pahlawan untuk melepaskan diri dari penjajah. Oleh karena itu, ia menilai perlunya memindahkan makam pahlawan ke daerah asalnya, dan salah satunya adalah Pangeran Diponegoro yang berasal dari Yogyakarta.
“Tidak ada salahnya kita berpikir, apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizing rakyat Sulawesi Selatan,” ujar Prabowo Subianto.
Usulan dari Menteri Pertahanan tersebut kemudian ditanggapi oleh loyalis Ganjar Pranowo, Yusuf Muhammad. Yusuf Muhammad menilai bahwa Prabowo Subianto bisa semakin berbahaya jika dibiarkan memberikan ide atau gagasannya.
“Semakin ayah bicara semakin berbahaya,” ujar Yusuf, dikutip dari akun Twitter @yusuf_dumdum, Sabtu (15/7/2023).
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri berpendapat pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak diperlukan. Hal itu karena, menurut Sri Sultan, Pangeran Diponegoro juga berharga bagi masyarakat Makassar dan mereka menjaga makam tersebut dengan baik sehingga tidak perlu dipindah.
"Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat, dan masyarakat di Makassar juga menjaga. Saya kira tidak perlu harus diputar (dipindah) ke Jogja, masyarakatnya juga menghargai di sana," lanjut Sri Sultan.***
Tidak ada komentar
Posting Komentar