- Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Brantas dengan sebuah truk di Jalan Madukoro Raya, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) malam, menyebakan sembilan perjalanan kereta api terganggu. Pihak-pihak terkait masih berupaya mengevakuasi kereta dan badan truk yang melintang di atas rel supaya perjalanan kereta api bisa kembali normal.
Menurut data PT Kereta Api Indonesia, kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa sekitar pukul 19.32. Akibat kejadian tersebut, lokomotif KA Brantas terbakar. Manager Humas KAI Daerah Operasi 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, api yang sempat membakar lokomotif KA Brantas sudah dipadamkan.
KA Brantas yang sedang melaju dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, menuju Stasiun Blitar, Jawa Timur, itu membawa 615 penumpang dengan rangkaian yang terdiri dari tiga kereta kelas eksekutif, enam kereta kelas ekonomi, dan satu kereta pembangkit.
"Rangkaian kereta eksekutif dua ke belakang sudah diamankan dan ditarik mundur menuju Stasiun Jerakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang," kata Ixfan saat dihubungi, Selasa malam.
Menurut Ixfan, masinis dan asisten masinis kereta api itu dalam kondisi selamat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kendati demikian, ada satu penumpang yang terluka karena melompat dari atas kereta saat kecelakaan terjadi. Penumpang itu sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Kecelakaan itu menyebabkan dua jalur kereta pada petak Jerakah-Semarang Poncol tidak dapat dilalui pada Selasa malam. Akibatnya, sembilan perjalanan kereta api terganggu.
"KA 112 Brantas terlambat selama 87 menit, KA 178 Kamandaka terlambat 66 menit, KA 199F Kaligung terlambat 80 menit, dan KA 111 Brantas terlambat 26 menit. Sementara itu, KA 129 Gumarang terlambat 55 menit, KA 220 Kertajaya terlambat 27 menit, KA 20F Argo Merbabu terlambat 47 menit, KA 160 Joglosemarkerto terlambat 14 menit, dan KA 58 Brawijaya terlambat 6 menit," tutur Ixfan.
Ixfan meyampaikan permohonan maaf atas adanya gangguan perjalanan kereta api yang terjadi. Hingga Selasa malam, petugas masih berupaya mensterilkan jalur kereta agar perjalanan kereta bisa kembali normal.
"Untuk penumpang KA Brantas nanti akan kami ikutkan kereta selanjutnya, dengan catatan jika masih ada kursi yang kosong. Jika tidak, nanti akan kami evakuasi dengan bus," imbuh Ixfan.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar menyebut, kecelakaan terjadi akibat adanya truk yang mogok di perlintasan. Sopir dan kenek truk itu sudah turun, meminta bantuan petugas jaga di palang pintu, tapi kecelakaan tidak bisa dihindari karena kereta sudah terlanjur dekat
Irwan menambahkan, pihaknya masih mendalami penyebab munculnya kobaran api dalam kecelakaan tersebut. " Apakah dari kepala tronton yang belakangnya berisi bahan bakar atau bukan. Kemungkinan dari situ, tapi akan kita dalami," katanya.
Suharyono (35), salah satu penumpang KA Brantas, mengaku bersyukur karena selamat dalam kecelakaan tersebut. Menurutnya, para penumpang panik ketika melihat adanya api yang muncul setelah kecelakaan terjadi.
"Karena ada percikan api, kami langsung disuruh keluar dari gerbong kereta," ujar Suharyono yang merupakan warga Kediri, Jatim.
Saat kejadian, Suharyono yang duduk di gerbong Ekonomi 1 merasakan getaran yang kuat. Menurutnya, beberapa penumpang di sekitarnya sempat terpental ke kursi yang ada di depan mereka. "Yang di gerbong pertama, kedua, dan ketiga dari depan saya dengar ada yang kejeduk kepalanya," ujar Suharyono.
Tidak ada komentar
Posting Komentar