Dari sebuah survey Learn to Love yang dikutip Female First, menunjukan 41 persen wanita tidak ingin mengencani pria 'anak mami'. Bahkan hasil survey juga menampilkan, hanya 8 persen wanita yang menganggap pria anak mami adalah pria yang sangat peduli akan perempuan.
Jika Anda sedang mengalaminya, jangan berharap nantinya kehadiran Anda bisa menggantikan peran wanita paling penting di hidupnya. Namun bukan berarti hubungan Anda dengan pria anak mami itu tidak bisa dipertahankan. Salah satu kunci penyelesainnya adalah dengan komunikasi.
"Untuk menyeimbangkan kedua kebiasaan yang berbeda tersebut, kamu dapat mengungkapkan pendapat, pikiran, dan perasaan kamu kepada pasanganmu, termasuk alasan mengapa kamu tidak ingin melibatkan ibunya dalam hubungan kalian, serta sejauh mana kamu tidak ingin melibatkan ibunya dalam hubungan kalian," ujar Ratih Ibrahim, psikolog dan konsultan cinta.
Lewat komunikasi, Anda juga dapat mendengarkan pendapat, pikiran, dan perasaan pasangan. Dengan begitu Anda pun dapat mengetahui alasannya melibatkan ibu dalam hubungan kalian.
Anda juga dapat belajar untuk memahami, tanpa sosok ibunya tidak akan ada pria yang menjadi pasangan Anda seperti saat ini. Dibanding harus merasa tersaingi oleh kehadiran sang ibu, tak ada salahnya untuk mencoba mendekatkan diri dengan ibu pasangan. Misalnya saja dengan mencari tahu mengenai makanan yang disukai, kegiatan kegemaran, atau dengan mengajaknya pergi ke tempat-tempat yang disukainya.
Dengan demikian, Anda dapat menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda pun memang menyayangi ibunya seperti menyayangi ibu sendiri. Mengingat pasangan yang begitu dekat dengan ibunya, mengambil hati wanita nomor satu baginya itu sama artinya dengan Anda mendapatkan hati pasangan. Selain itu, Anda dan pasangan pun dapat saling memberikan masukan satu sama lain dan membuat kesepakatan, sehingga masing-masing akan menemukan solusi dan kesepakatan bersama.
Tidak ada komentar
Posting Komentar