Begitu banyak hal yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan pernikahan. Bukan saja soal mental namun juga masalah finansial dari kedua belah pihak.
Masalah finansial bisa dibilang paling krusial dan seringkali menjadi sumber konflik dalam urusan rumah tangga. Bahkan sebelum menikah pun, hal ini membuat pasangan menjadi bimbang tentang masa depan.
Ketika Anda sudah siap untuk menikah, begitupun pasangan. Namun kemudian muncul kebimbangan karena calon suami belum terlalu mapan dari segi pekerjaan dan secara keuangan. Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kegalauan itu?
Menurut psikolog Ratih Ibrahim, menikah dan mengesampingkan masalah finansial bukanlah hal yang bijak. Bekerja merupakan sumber pendapatan keluarga, tidak bekerja sama artinya dengan tidak ada pendapatan. Dan tanpa pendapatan, berarti tidak memiliki kemampuan untuk hidup berumah tangga.
"jika kamu dan pasangan memang ingin serius menikah, akan lebih baik kalian secara terbuka membicarakan hal ini. Menikahlah bila memang sudah memiliki kondisi finansial yang mapan untuk membangun rumah tangga," ujar Ratih.
Tak hanya memikirkan kondisi finansial untuk membangun rumah tangga di awal pernikahan, namun juga membiayai kehidupan rumah tangga sehari-hari secara mandiri ke depannya. Termasuk merencanakan pemenuhan biaya kebutuhan anak kelak.
Bicarakan hal ini dan carilah solusi bersama yang terbaik sebelum terikat sebagai suami istri. Buatlah kesepakatan mengenai pengaturan keuangan rumah tangga nantinya. Jelaskan pula pada pasangan alasan Anda menganggap hal ini penting untuk dibahas sebelum memutuskan untuk menikah.
Tidak ada komentar
Posting Komentar