- Kamu punya sahabat yang sudah kenal lama ? Menyenangkan bukan punya seseorang yang mengerti kita, yang bisa berperan sebagai orang sahabat dan orang tua sekaligus. Karena nggak jarang sahabatlah yang bisa menasihati kita dan menemani kita saat suka dan duka.
Pacar aja kalah ya sepertinya kalau kita udah punya sahabat. Sahabat bisa nemenin kita 24 jam, dengerin curhatan kita yang kayaknya nggak pernah ada habisnya, tulus tanpa pernah mengeluh.
Namun, hubungan apapun pasti pernah ngalamin yang namanya masalah atau cobaan. Bukan cuma mereka yang pacaran saja yang terlibat masalah, hubungan persahabatan pun nggak luput dari cobaan. Salah satu cobaan yang mungkin dialami adalah masalah pria.
Kamu punya sahabat dan yang namanya sahabat pasti selalu cerita apapun ke kamu. Salah satunya adalah tentang pria yang dia taksir. Dia cerita kalau dia tertarik dengan salah satu teman prianya—yang kebetulan juga kamu kenal. Kamu sebagai sahabat yang mendengarkan curhatan si dia mendukung karena sepertinya si pria baik untuk sahabat kamu.
Salah satu bentuk dukungan kamu adalah kamu berusaha untuk ngedeketin dia sama si gebetannya itu. Dukungan kamu mulai dari ngajak mereka ketemuan bareng bertiga untuk ngobrol. Kamu berpikir kalau itulah waktu untuk sahabat kamu dan si dia saling mengenal.
Namun, sayangnya rencana kamu gagal karena si pria itu ternyata lebih tertarik sama kamu. Awalnya kamu nggak sadar kalau si dia sedang PDKT sama kamu hingga akhirnya kamu kebawa suasana dan si pria berhasil ngebuat kamu nyaman.
Kamu sadar kalau kamu juga suka sama gebetan sahabat kamu sendiri. Hingga waktu yang paling kamu takutkan terjadi, si pria nembak kamu. Duh, masalah romansa sepertinya memang ribet ya Ladies dan ini juga pasti terjadi sama beberapa wanita dan sahabatnya.
Kalau sudah begini, apa yang akan kamu lakukan?
Nggak ada yang salah dalam hal percintaan. Kamu suka sama orang, orang suka sama kamu nggak pernah ada yang salah. Yang salah jika kamu bersikap egois dan memaksakan sesuatu.
Kalau hal ini terjadi sama kamu, memang pilihan cuma ada dua dan masing-masing ada konsekuensinya. Sobat, saat kamu suka dengn seseorang yang ternyata akan menyakiti hati orang lain (sahabat kamu sendiri) maka langkah paling dewasa sebenarnya adalah komunikasi.
Sebelum kamu bicara sama sahabat kamu (atau istilahnya meminta izin) maka coba pikirkan terlebih dahulu sejauh apa sih persahabatan kamu dan dia? Apakah persahabatan kamu layak hanya untuk seorang pria yang belum tentu yang kamu cari selama ini?
Karena lagi-lagi, saat kamu jatuh cinta logika tetap harus digunakan.
Kalau kamu pikir si pria cukup layak untuk kamu maka komunikasikan sama si sahabat. Kalau memang kamu memaksakan hubungan dengan si pria kemungkinan kamu akan kehilangan sahabat.
Karena banyak kasus yang seperti itu. Wanita yang nggak rela jika gebetannya suka sama sahabatnya sendiri. Meskipun mungkin terlihat anak kecil, toh nyatanya jika kamu di posisi sahabat kamu juga akan berpikir yang tidak-tidak kan? Mulai dari sahabat pengkhianat, sahabat yang nggak ngertiin kamu, hingga sahabat yang egois.
Namun, jika kamu memikirkan sahabat maka kamu pun akan kehilangan pria yang kamu sukai. Apapun pilihanmu, akan ada konsekuensi yang mengekornya.***
Tidak ada komentar
Posting Komentar