- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengkritik elektabilitas bakal calon presiden (capres) yang digiring melalui angka-angka. Senator asal Jawa Timur ini meminta semua pihak untuk menghentikan kontestasi poktik yang semata-mata ingin sukses meraih kekuasaan dengan cara liberal.
"Karena telah menjadikan kehidupan bangsa kita kehilangan kehormatan, etika, rasa dan jiwa nasionalisme serta patriotisme," kata La Nyalla saat berpidato pada sidang tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
La Nyalla juga mengkritisi pemilihan presiden (Pilpres) langsung yang dinilainya merusak kohesi bangsa dan melahirkan politik kosmetik.
"Karena batu uji yang kita jalankan dalam mencari pemimpin nasional adalah popularitas yang bisa di-fabrikasi," ucap La Nyalla.
Selain itu, La Nyalla juga menyinggung terkait elektabilitas capres yang digiring melalui angka-angka, lalu disebarkan oleh para buzzer dengan narasi hujatan. "Begitu pula dengan elektabilitas yang bisa digiring melalui angka-angka. Lalu disebarluaskan oleh para buzzer di media sosial dengan narasi-narasi saling hujat atau puja-puji buta," papar La Nyalla.
Menurut La Nyalla, narasi itu pada akhirnya membuat rakyat atau pemilih disodori dengan realita yang dibentuk sedemikian rupa. Padahal, negara punya pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan.
"Indonesia punya pekerjaan yang lebih besar, lebih penting dan lebih mendesak, daripada kita disibukkan oleh hiruk-pikuk dan biaya mahal demokrasi ala barat," pungkasnya. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar