Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersedia menemui Fauziah, ibu dari Imam Masykur yang dibunuh dengan sadis oleh anggota Paspampres, Praka Riswandi Manik dan dua oknum TNI. Namun, ia belum bisa melaksanakannya dalam waktu dekat karena masih melakukan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta.
"Nanti kita atur waktunya, saya kan masih bertanggung jawab untuk pengamanan KTT ini. Mungkin nanti habis pengamanan KTT, kita atur waktunya," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9).
Mantan KSAL ini memastikan, tak ada pihak yang menghalangi keluarga Imam Masykur bila ingin bertemu dengan dirinya.
"Pada intinya saya membuka diri untuk keluarga kalau ingin ketemu saya," ucap Yudo.
Proses hukum terhadap anggota Paspamres Praka RM dan dua prajurit TNI lainnya Praka HS dan Praka J akan diadili secara militer. Yudo pun memastikan, pihaknya bakal transparan dalam mengusut kasus pembunuhan yang menewaskan Imam Masykur, 25, pemuda asal Aceh.
“Jadi, ingat proses hukum militer tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujar Yudo.
Yudo mengutarakan, pihaknya akan transparan dalam mengusut kasus ini. Menurutnya, transparansi akan diwujudkan dengan menggelar sidang kasus tersebut di pengadilan militer, yang terbuka untuk umum.
Meski diadili di peradilan militer, masyarakat bisa menyaksikan langsung persidangan Paspamres Praka RM dan dua prajurit TNI lainnya Praka HS dan Praka J akan diadili secara militer.
“Jadi, jadi kalau rekan-rekan mau mengakses, masyarakat mau akses, mau lihat sidangnya pun nanti akan dibuat sidang terbuka, walaupun pengadilan militer tapi sidangnya terbuka untuk umum,” tegas Yudo.
Sebelumnya, Fauziah bersama sejumlah perwakilan keluarga dan Tim Kuasa Hukum Hotman 911 tiba di Jakarta, sejak Minggu (3/9). Rombongan perwakilan keluarga Imam Masykur itu disambut oleh anggota DPD perwakilan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sudirman Haji Uma setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Fauziah mengaku masih merasa janggal akan kematian Imam Masykur yang diduga terjadi pada 12 Agustus lalu.
"Saya menuntut keadilan dan ingin tahu secara terang penyebab pasti anak saya meninggal," pungkas Fauziah. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar