Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan, dirinya sudah ikhlas menerima keputusan Partai NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). AHY menegaskan, dirinya dan Partai Demokrat sudah move on usai dikhianati Anies Baswedan.
"Dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (4/9).
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku sangat memahami perasaan kadernya setelah dikhianati NasDem dan Anies Baswedan. Karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk berbesar hati menghadapi tantangan politik ke depan.
"Saya bisa pahami dan rasakan apa yang ada di hati kader Demokrat berkecamuk dan bercampur marah, kecewa dan sedih. Ada yang pilih diam, tapi tidak sedikit yang ekspresikan di ruang publik," ucap AHY.
AHY menegaskan, Partai Demokrat masih memiliki harapan besar terhadap hadirnya perubahan bagi Indonesia. AHY menilai perubahan dapat tercipta dengan berlandaskan etika, serta komitmen yang kuat dalam berpolitik.
"Kami memiliki harapan besar terhadap hadirnya sebuah perubahan dan perbaikan, bukan perubahan biasa, tetapi perubahan besar dan fundamental yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika. Ini tentu membutuhkan kerja keras kerja sama dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tersebut," tegas AHY.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat telah resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang dibentuk bersama Partai NasDem dan PKS. Pencabutan dukungan itu, lantaran Anies Baswedan mendeklarasikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar