Responsive Ad Slot

7 CIRI-CIRI ORANG SUKSES YANG HARUS ANDA MILIKI SAAT INI JUGA

Tidak ada komentar

Senin, 08 Mei 2023


Salah satu ciri-ciri orang sukses ialah mampu mendorong diri untuk mengambil tindakan selalu. Mereka dengan tekun berusaha sampai tujuannya tercapai. Mereka bisa terus menerus mengambil tindakan sehingga semakin hari semakin dekat dengan sukses. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mereka terus bertindak?

Ada tujuh hal yang bisa mendorong setiap orang mampu bertindak secara konsisten. Jika Anda memiliki ketujuh hal ini, maka Anda akan mampu terus menerus mendorong diri Anda untuk tetap bertindak. Apa saja ketujuh hal tersebut? Tidak sabar ya? Ini dia ketujuh hal pemicu motivasi Anda.

Ciri-ciri Orang Sukses yang pertama ialah gairah yang menyala.

Gairah adalah gaya batin yang mendorong Anda untuk bertindak. Gairah seringkali dihubungkan dengan masalah se*sual, karena gambaran gairah bisa dilihat pada gairah seksual. Bukankan hal yang konyol, seseorang sampai tega memperk*sa. Ini akibat suatu gairah yang tidak tertahankan.

Jika seandainya gairah bisa kita arahkan ke arah yang positif, maka kita bisa melakukan tindakan-tindakan positif yang luar biasa. Gairah pada hal yang positif akan bangkit jika Anda benar-benar memahami manfaat kebaikan apa yang Anda cita-citakan dan benar-benar Anda sukai.

Gairah adalah sumber energi luar biasa.

Ciri-ciri Orang Sukses yang kedua adalah kepercayaan yang memberdayakan.

Apa bedanya kepercayaan orang sukses dengan orang yang gagal? Orang gagal memiliki kepercayaan yang membatasi dia untuk bertindak dan berpikir. Kepercayaan memang bisa membatasi tindakan, bahkan berpikir juga.

Sementara orang yang sukses memiliki kepercayaan yang memberdayakan. Kepercayaan yang akan membuat dia bertindak dan berpikir besar, sehingga bisa menghasilkan hasil-hasil yang besar.

Cara menyelidiki kepercayaan diri sendiri bisa dilakukan dengan bertanya.

“Mengapa saya tidak melakukan …” Isilah titik-titik dengan apa yang Anda inginkan. Jika Anda memberikan alasan, “karena harus …”

Alasan itu adalah kepercayaan Anda, hanya saja kepercayaan yang justru melemahkan. Kepercayaan yang memberdayakan adalah kepercayaan yang menjadikan Anda bertindak.

Mengenai kepercayaan dan bagaimana cara membangunnya dalam diri Anda, saya bahas di Beautiful Mind Power dan The Confidence Secret.

Ciri-ciri Orang Sukses yang ketiga adalah strategi yang jitu.

Strategi ialah bagaimana kita menempatkan diri kita di dalam lingkungan sehingga akan menguntungkan diri kita. Strategi juga meliputi bagaimana kita mengorganisasikan sumber daya yang ada. Seperti seorang panglima perang, dia bisa mengorganisasikan pasukan, perbekalan, dan persenjataan untuk memenangkan perang. Inilah yang disebut dengan strategi perang.

Kebanyakan orang tidak punya strategi. Katanya asal bertindak. Tahukah Anda, sama-sama berawal dari penjual bakso keliling, ada yang tetap menjadi penjual bakso dan ada yang berubah menjadi juragan bakso. Ini bukan masalah keberuntungan, tetapi masalah berpikir besar dan strategi yang dia jalani.

Sudahkah Anda punya strategi?

Ciri-ciri Orang Sukses yang keempat adalah nilai-nilai yang mengarahkan.

Nilai-nilai adalah sistem kepercayaan yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah. Nilai-nilai berguna untuk mengarahkan hidup kita, sehingga berjalan dengan mulus dan lancar sehingga memudahkannya untuk mencapai tujuan. Sederhanya adalah kriteria untuk menilai apakah sebuah perbuatan itu baik dan buruk.

Kejelasan nilai-nilai akan membuat hidup Anda begitu efektif karena sesuai dengan hal-hal yang Anda hadapi. Inilah mengapa motivasi Islami muncul, agar kita berjalan meraih sukses disertai nilai-nilai islami.

Apa yang menjadi nilai terkuat dari diri Anda saat ini?

Ciri-ciri Orang Sukses yang kelima ialah energi yang melimpah.

Seperti sebuah kendaraan, tidak akan bisa bertindak jika tidak memiliki energi yang mencukupi. Oleh karena itu kita harus selalu mempersiapkan energi kita agar bisa tetap bertindak. Namun bukan hanya energi fisik, juga energi intelektual, dan energi spiritual. Semuanya diperlukan.

Motivasi adalah energi. Disinilah kita memerlukan motivasi agar kita terus memiliki energi, sehingga terus bergerak, terus bertahan, bahkan saat menghadapi jalan yang menanjak terjal, energi Anda harus cukup untuk melaluinya.

Ciri-ciri Orang Sukses yang keenam adalah relasi yang harmonis.

Semua orang sukses, selalu dicirikan dengan kemampuan menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Orang yang sukses memiliki kemampuan mengembangkan simpati sesama, tidak peduli apa pun latar belakangnya. Rezeki sering datang melalui silaturahim.

Jangan suka mematikan pintu silaturahim. Jangan memutus silaturahim, justru kembangkanlah. Menjadilah pribadi yang mudah bergaul, sopan, dan kehadiran Anda selalu dinanti.

Ciri-ciri Orang Sukses yang ketujuh adalah komunikasi yang baik.

Komunikasi yang dimaksudkan bukan hanya cara berkomunikasi dengan sesama, tetapi juga cara berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi dengan sesama SANGAT penting, tetapi juga jangan lupakan untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dengan diri sendiri.

Berkomunikasi dengan sesama yang baik akan menghasilkan relasi yang harmonis. Sementara komunikasi dengan diri sendiri akan menentukan kualitas hidup kita. eBook Beautiful Mind adalah ebook yang membahas bagaimana cara berkomunikasi dengan diri sendiri yang menghasilkan sukses.

Dan tidak kalah penting ialah sejauh mana kita suka berkomunikasi dengan Allah? Membaca al Quran, Dzikir, berdo’a, dan bertawakal adalah sebaian dari bentuk-bentuk berkomunikasi dengan Allah, agar kita terus mendapatkan bimbingan dari-Nya.

Adakah Anda memiliki ciri-ciri tersebut? Saya yakin Anda sudah memiliki ciri-ciri tersebut. Jika Anda ingin sukses, yang kita perlukan ialah belajar dan melatih diri untuk menyempurnakan ciri-ciri orang sukses melekat pada diri kita. Selamat belajar dan berlatih sampai Anda memiliki ciri-ciri orang sukses.

Perkawinan Yang Tidak Bahagia Berdampak Buruk Pada Kesehatan

Tidak ada komentar

Pernikahan adalah jalan panjang ketika dua manusia saling menyatukan visi misi dan hidup bersama. Tak mudah melalui masa pernikahan, bahkan pernikahan yang sudah berusia lama tetap berpotensi membuat salah satu atau kedua pisah merasa tak bahagia. Efeknya ternyata sangat besar, karena pernikahan yang buruk bisa merusak kesehatan.

Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti di Michigan State University menemukan bahwa orang-orang yang tidak bahagia dengan pernikahannya memiliki resiko tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan mematikan. Beberapa penyakit yang bisa diderita orang yang tidak bahagia pernikahannya adalah sakit jantung di usia muda dan gangguan kekebalan tubuh, seperti dilansir oleh newsmaxhealth.com


Wanita Lebih Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Akibat Pernikahan


Para peneliti menemukan bahwa gangguan ini lebih mungkin menyerang wanita ketimbang pria. Gangguan kesehatan yang buruk seperti sakit jantung disebabkan karena wanita cenderung menahan dan menekan perasaan kecewa, sedih dan marah yang sering ada dalam pernikahan. Wanita juga cenderung lebih mudah mengalami depresi, termasuk gangguan tekanan darah.


Karena itulah, tim penelitian yang dipimpin oleh Hui Lui menyarankan agar para wanita melakukan konseling pernikahan jika dirasa pernikahannya sangat berat dan ada masalah di dalamnya. Konseling tersebut akan membantu wanita menemukan jalan keluar dan tidak selalu berakhir perceraian. Konseling ini penting bagi mereka yang akan menikah hingga pasangan usia 40-50 tahun yang telah menikah.


Maka jika usia Anda saat ini masih muda dan akan menikah, pikirkan baik-baik mengenai hal ini. Selalu ada masalah di dalam pernikahan, dan kadang diam atau memendam masalah seorang diri bukan jalan terbaik, karena efeknya akan langsung menyerang tubuh Anda. Biasakan berkomunikasi, apalagi jika Anda akan hidup selamanya dengan orang yang Anda cintai.


Cintaku Pergi dan Menghilang

Tidak ada komentar
Cerita cinta yang kualami berawal ketika aku merantau ke Jakarta dan tinggal bersama kakakku. Di Jakarta aku berkenalan dengan seorang pria bernama M Aritoenang, kami sama-sama dari suku Batak. Satu bulan sejak perkenalan itu, aku mulai menyukainya, dan tidak lama kemudian kami resmi berpacaran.

Hubungannya dengan Aritoenang termasuk berani, mungkin karena aku terlalu cinta kepadanya sehingga kuserahkan mahkotaku untuknya. Kami berhubungan suami istri entah sudah berapa kali hingga akhirnya aku positif hamil. Beruntung, karena pacarku termasuk orang yang bertanggung jawab. Singkat cerita kami menikah di Jakarta. 

Waktu itu aku pikir dengan menikah akan membuat suamiku menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab. Nyatanya tidak, selalu saja ada masalah yang membuat kami ribut dan bertengkar. Aku akui aku termasuk bawel dan suamiku juga tak mau mengalah, sehingga kami butuh waktu yang agak lama untuk baikan lagi. 

Pertengkaran demi pertengkaran kami lalui bersama sampai kami memiliki anak tiga orang.
Saat itu aku merasa suamiku sudah berubah total, kalau dulu kami berantem, dia masih mau merayu dan membujukku agar kami rujuk kembali tapi sekarang semuanya berubah. Selidik demi selidik ternyata suamiku berselingkuh dengan wanita lain.

Dengan baik-baik kutemui wanita selingkuhan suamiku, aku bicara terus terang dan menyerahkan suamiku kepadanya. Aku pikir siap berpisah dengannya. Dan tidak lama kemudian aku pergi dari Jakarta bersama anak-anakku, kembali ke Sumatera, ke rumah orang tuaku.

Dua bulan berpisah, aku tak menyangka suamiku akan menelepon. Dia membujukku untuk kembali, dia berjanji akan setia kepadaku. Awalnya aku menolak karena kehidupanku di Sumatera lebih menyenangkan daripada bersama suamiku di Jakarta. Tapi karena dia terus-terusan membujukku dan aku juga memikirkan nasib anak-anakku, akhirnya aku kembali ke Jakarta.

Di Jakarta aku marah besar karena aku mendapati suamiku membuka profil facebook perempuan simpanannya dulu. Aku ribut karena merasa dibohongi meski suamiku sudah berjanji bahwa dia tulus mencintaiku dan anak-anak. Tapi meski berkata begitu, beberapa kali kudapati dia kembali membuka facebook wanita itu. Aku sungguh tak habis pikir.

Akhirnya kuusir suamiku dari rumah, selama empat hari aku tak ngomong, aku diam seribu bahasa dengannya. Merasa dicuekin, suamiku akhirnya pergi tanpa basa basi meninggalkan kami. Aku merasa bersalah tapi aku berprinsip bisa hidup meski tanpa ada suami yang menghidupi anak-anak.
Tuhan pasti melihat umatnya yang menderita, walau aku merasa sebagian jiwaku pergi besama suamiku. Sekarang sudah lebih dua minggu suamiku pergi tanpa ada kabar berita.  ***

Seperti diceritakan kawan Yanti ke redaksi 

CEMBURU NYA WANITA SHOLEHAH

Tidak ada komentar

Minggu, 07 Mei 2023

 
Saya tak CEMBURU melihat Wanita-wanita lain yang lebih Cantik berbanding diri Saya.
.
Tapi saya sangat CEMBURU melihat Wanita-wanita lain yang lebih Sholehah berbanding diri saya.
.
Saya Tak CEMBURU melihat Wanita-wanita lain dapat suami yang kaya dan BERGAYA..
.
Tapi saya sangat CEMBURU melihat Wanita-wanita lain yang dapat Suami yang Sholeh & Bertaqwa.
.
Saya tak CEMBURU melihat Wanita-wanita lain menjadi Pujaan & Pujian para Lelaki..
.
Tapi saya sangat CEMBURU melihat Wanita-wanita Sholehah yang menjadi Pilihan para Lelaki Sholeh lagi Beriman..
.
YA ALLAH Jadikan Lah Wanita Yang Membaca Status ini Wanita yang Sholeha , Serta Sholeh/Sholeha kan lah Seluruh keturunan nya, Aamiin.

Ketika Mantannya Pacar Muncul Kembali

Tidak ada komentar

Mantan adalah sosok yang seringkali membayangi pikiran kamu. Wajar, karena memang OTAK kita nggak didesain untuk bisa melupakan atau menghapus memori. Jadi, kapan pun, di mana pun, bayangan mantan bisa muncul begitu saja. Kalo cuma bayangan, beberapa orang mungkin sudah bisa mengatasinya, salah satunya dengan cara mengalihkan perhatian, menyibukkan diri dan berbagai macam cara lainnya.


Lalu gimana jika ternyata yang kembali bukan hanya bayangan sang mantan? Melainkan mantan itu sendiri yang tiba-tiba muncul. Kalau masih single, mungkin masih lebih mudah menghadapinya. Permasalahannya adalah ketika mantan kembali hadir dalam hubungan kamu dan pacar barumu. 


Lebih pelik, dia adalah mantan wanitamu yang tiba-tiba datang mempertanyakan hubungan di masa lalu mereka. Mempertanyakan perasaan wanitamu terhadapnya dan berbagai pertanyaan-pertanyaan ajaib seorang mantan yang masih “NGAREP” ingin balikan.


Padahal dia sudah tau kalau wanitamu sudah memiliki komitmen dengamu. Sekarang, apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu rasakan? Merasa kamu harus mengambil tindakan preventif yang tegas dan keras? Emosi? Bahkan malah memarahi wanitamu yang mungkin masih merespons si mantan? TIDAK. Jangan pernah lakukan itu jika kamu adalah seorang PRIA.


Seorang PRIA dapat mengambil sikap sebagai PRIA, yang stabil emosinya, tenang dalam mengambil keputusan, serta mampu membawa pasangannya menuju solusi yang baik bagi hubungan yang sedang mereka jalin. Inilah yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang PRIA di samping pasangan kamu ketika si mantan dia kembali dengan keadaan “ngarep” terparahnya:


Be Confidence, Bangun Kepercayaan Diri Kamu.

Jangan pernah berubah jadi cowok yang super posesif, otoriter, karena ini malah annoying banget buat wanitamu. Tunjukkan bahwa kamu masih lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih layak menjadi pemimpin dibandingkan mantannya. Bantu pasangan kamu untuk berpikir sehat dalam menemukan solusi untuk menghadapi mantannya dengan tegas dan baik, agar hubungan kalian tetap baik-baik saja. Seorang pria yang percaya diri tidak merasa insecure karena dia percaya akan dirinya yang menarik dan berkualitas. Tetap menjadi PRIA pasangannya yang menarik, berkualitas, dan having fun seperti saat kalian masih PDKT atau menjalin hubungan sebelum si mantan hadir.


Be Leader, Ajak Saling Bangun Kepercayaan di Antara Kalian.

Mulai bicarakan tentang kepercayaan di antara kalian. Ajaklah dia untuk saling membangun kepercayaan diri masing-masing, saling bekerja sama agar satu sama lain punya kepercayaan yang kuat. Salah satu modal menjalin hubungan yang baik adalah KEPERCAYAAN. Dia harus punya kemauan untuk membuat kamu percaya tanpa harus kamu tekan (karena sebagai PRIA, kamu juga tidak akan dan tidak perlu menekan dia untuk jujur). Sebaliknya, kamu juga harus jadi pria yang bisa dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin bagi dia. Saling percaya karena insecure itu bahaya.

 

Give Role, Beri Kepercayaan Pada Pacar Kamu.

Beri pacar kamu kesempatan untuk berpikir sehat, jangan kekang dia, jangan menekan dia. Setelah mengajaknya saling membangun kepercayaan kalian masing masing, ajak dia untuk bisa mengambil keputusan & sikap untuk menghadapi si mantan. Contoh: Jika si mantan mengajak pacarmu berbicara empat mata tentang masalah mereka, biarkan pacarmu menyelesaikannya sendiri. Tak usah ikut campur karena itu bukan urusan kamu, itu urusan masa lalu. Tugasmu hanya menjaga masa sekarang, yaitu hubungan kamu dengan pacar kamu. Kamu harus yakin jika hubungan kamu saat ini jauh lebih baik daripada hubungan pacar kamu dengan mantannya di masa lalu. Selain itu, kamu tidak berhak dan tidak berkewajiban menyelesaikan masalah sang mantan yang masih ngarep karena tingkahnya sendiri.

 

Ketika kamu sudah mengajaknya membangun bersama kepercayaan di antara kalian, kamu juga harus bisa memberikan kepercayaan pada pacar bahwa dia juga mampu menyelesaikan masalah ketika kamu tidak ada. Seorang pria pemimpin sejati akan membawa pasangannya menjadi lebih berkualitas daripada sebelumnya, bukan membiarkannya OGAH MAJU dan STAGNAN di zona nyaman.

 

Dengan cara ini, seorang wanita akan diajak untuk menjadi lebih baik, bisa mengambil keputusan di bawah kepemimpinan pasangan, dan si pria akan menjadi sosok pemimpin yang baik di mata wanita tersebut. Tak usah khawatir wanitamu bakalan jadi kacau. Justru wanita dewasa akan menyadari kepemimpinan seorang pria dewasa yang sedang berusaha membawanya jadi lebih baik, bukan sekadar menyuruh seperti bos pada anak buahnya. Wanita juga punya peranan penting dalam mengambil sebuah keputusan atas masalahnya sendiri, apalagi masalah yang datang dari masa lalu. Kamu lebih baik daripada mantan nya. Apapun yang diputuskan pacar kamu.


Kisah Office Boy Yang Menjadi Vice President

Tidak ada komentar

Houtman Zainal Arifin dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kota Kediri Jawa Timur. Pengalaman hidupnya yang amat inspiratif patut untuk disimak, yang awalnya ia hanya seorang office boy hingga bisa menduduki jabatan nomor satu sebagai seorang Vice President Citibank. Beliau juga pernah menjabat sebagai direksi di perusahaan swasta, pengawas keuangan di beberapa perusahaan swasta, komite audit BUMN, konsultan, penulis serta dosen pasca sarjana di sebuah Universitas.

Houtman dilahirkan dari keluarga pas-pasan. Kisah hidupnya dimulai ketika lulus dari SMA, Hotman merantau ke Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali dari tahun 1951-1974, Houtman membawa mimpi di Jakarta untuk hidup berkecukupan dan menjadi orang sukses di Ibukota, namun apa daya di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak banyak pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh.

Sewaktu tinggal di tanah abang, ayahnya sakit keras. Orang tuanya ingin berobat, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup. Melihat keadaan seperti itu, ia tidak mau menyerah. Dengan bermodal hanya Rp 2.000,- hasil pinjaman dari temannya, Houtman menjadi pedagang asongan menjajakan perhiasan imitasi dari jalan raya hingga ke kolong jembatan mengarungi kerasnya kehidupan ibukota. Usaha dagangannya kemudian laku keras, namun ketika ia sudah menuai hasil dari usahanya, ternyata Tuhan memberinya cobaan, ketika petugas penertiban datang, dagangannya di injak hingga jatuh ke lumpur. Ketika semua dagangannya sudah rusak bercampur lumpur, ternyata teman-temannya yang dari kawula rendah seperti tukang sepatu, tukang sayur, dan lain-lain, beramai-ramai membersihkan dagangan Houtman. Disini Houtman mulai mendapatkan pengalaman berharga tentang kerasnya kehidupan Ibukota.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan ber-AC, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya. Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Tuhan memang Maha Adil, Pada hari ketiga setelah kejadian tersebut, Tiba-tiba datang surat yang menyatakan bila dia diterima menjadi OB disebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (Citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Sebagai Office Boy, Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai, Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat
bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan istilah bank.

Waktu jadi OB, Houtman sering melihat training. Karena jabatannya hanya OB, dia tentu tidak dianggap. Kemampuan bahasa Inggris Houtman pun cuma sekedar yes-no. Tapi Houtman berprinsip, “Saya harus berbuat. Saya harus pintar.” Setiap hari selama training itu, dia ada di depan pintu dan mencatat semuanya. Training officer-nya lama-lama jadi menyuruh Houtman masuk (tapi secara kasar). Si training officer mengumumkan pada para trainer, “Pengumuman, dia tidak terdaftar dan dia tidak akan diuji,” kata training officer. Mendengarnya, Houtman tidak terima. Dia sudah berada di ruangan yang sama berarti dia sudah menjadi salah satu peserta training dan juga harus diuji.

Houtman lalu menantang diri sendiri, “Saya harus lulus!”. Padahal saingannya adalah lulusan UI, Michigan, Ohio, ITB dan banyak universitas TOP lainnya. Sementara dia, bisa lulus SMA saja sudah untung. “Pokoknya harus lulus dan gak boleh jadi yang terakir,” tekad Houtman. Tuhan memang Maha Besar, dari 34 orang Houtman masuk 4 besar dan dia pada tahun 1978 dikirim ke Eropa.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA. Kemudian ia pun di angkat menjadi pegawai di bank Citibank tersebut, Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak anak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

Sekitar 19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman kemudian mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak Citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi Citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia. Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.

Pada hari Kamis tepatnya pada tanggal 20 Desember 2012 Bapak Houtman Zainal Arifin berpulang ke Rahmatullah.

Pelajaran yang dapat dipetik adalah kita tidak akan pernah kekurangan apa bila kita mau saling memberi, jika kita mau bersilaturahmi dan banyak berteman dengan siapa saja kita akan mendapatkan rezeki yang lebih banyak, dan jika kita ikhlas memberi, Allah pasti akan memberikan kita sesuatu yang lebih.


Houtman bersama Istri
Suatu hari, Houtman melihat ada orang gila wara-wiri di sekitar rumahnya. Orang gila itu hampir tidak pakai baju. Dia pada saat itu cuma punya baju 3 pasang. Hebatnya, Houtman ikhlas memberi ke orang gila itu sepasang baju plus sabun dan sisir.

Artikel di atas adalah hasil saduran dan kutipan dari berbagai tulisan baik media cetak maupun elektronik. Tulisan tersebut dimaksudkan untuk sharing motivasi, inspirasi, kisah hidup dan lain-lain.

Cintailah Pilihan Hatimu dan Kau Akan Mendapatkan Segalanya.

Tidak ada komentar

Sabtu, 06 Mei 2023


Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.


Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket,

aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokter pun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat.

Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan.

Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya.

Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan.

Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku.

 Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa.

Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus.

Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.

Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga.

Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku,“seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng,“bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.



Teganya Ibuku Ambil Uangku Untuk Menikah Lagi, Setelah Aku Diperkosa

Tidak ada komentar

 


Menjadi ibu paling muda di Inggris pada usia 12 tahun bukan pilihan Chantelle Jones. Pemerkosaan yang dia alami saat masih berusia 11 tahun membuat Chantelle melahirkan bayi di usia yang teramat muda. 

Belum selesai kesedihan yang dirasakan, Chantelle kembali menghadapi cobaan saat sang ibu menggunakan uangnya untuk menikah lagi. Inilah penuturan sedih sang gadis pada Dailymail.co.uk.

Sungguh tragis. Saat usianya baru 11 tahun, Chantelle Jones harus mengalami 2 kali pemerkosaan yang dilakukan oleh Russel Tovey, kekasih ibunya. Karena kejadian tersebut, pada tahun 2006 saat usianya menginjak 12 tahun, Chantelle melahirkan seorang putra, dan otomatis ia menjadi ibu paling muda di Inggris. 

Pemerkosaan yang dialami pada usia muda membuat Chantelle mendapatkan uang kompensasi sebesar 487 juta rupiah. Namun karena usianya masih di bawah umur, uang itu diserahkan pada Beverley Bale sang ibu.

Beverley pun memberikan 155 juta rupiah, hanya sebagian dari uang tersebut saat Chantelle berusia 18 tahun. Ia mengatakan bahwa sisa uang sebesar 332 juta rupiah akan diberikan saat chantelle berusia 21 tahun. Tahun ini, saat usianya memasuki 21 tahun, Chantelle terkejut luar biasa karena ia hanya menerima 44 juta rupiah. 

Chantelle Jones

Sementara uang sebesar 221 juta rupiah dari uang kompensasi putri Chantelle itu diduga dipakai Beverly untuk biaya pesta pernikahan bersama kekasih barunya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, yang memberikan pengakuan itu adalah Russel, pria yang memperkosa Chantelle.

Chantelle pun melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwajib. "Ibu telah mengkhianati aku. Aku tidak hanya kehilangan masa remajaku, tapi aku juga telah kehilangan putraku dan uang kompensasi yang aku dapat," kata Chantelle. "Dia sudah menghancurkan hidupku. Aku sudah tidak ingin ada hubungan lagi dengannya."

Tak lama setelah melahirkan, Chantelle harus merelakan putranya untuk diadopsi keluarga lain. Hal ini ia lakukan karena bayinya tersebut selalu mengingatkan Chantelle pada Russel, pria yang memperkosanya.

Meski tidak bersedia memberikan keterangan apapun pada media, Beverly sempat tertangkap kamera saat mendatangi kantor pengadilan. Ia ditetapkan bersalah karena mencuri 228 juta uang kompensasi milik putrinya. Ia pun dihukum 16 bulan penjara, serta diminta bekerja selama total 150  jam tanpa dibayar.

Ibunya Chantelle Jones
 Melalui pengacaranya, Beverly mengaku sangat malu atas apa yang telah ia lakukan. Himpitan ekonomi membuatnya terpaksa menggunakan uang Chantelle untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Sementara Russel sendiri telah divonis 11 tahun penjara sejak tahun 2006 lalu, karena telah memperkosa Chantelle 2 kali, antara bulan Mei hingga Juli 2005. Hakim menyebut perbuatannya sebagai "kejahatan murni". "Anda bukan hanya merampas masa remaja, namun juga sebagian dari masa kecilnya. Hal ini akan membawa pengaruh yang sangat besar pada sisa hidupnya. Sudah sangat jelas bahwa Anda kehilangan sikap moral Anda," kata hakim saat persidangan kala itu.

Himpitan ekonomi dan cinta nampaknya telah membutakan mata Beverly, hingga ia menikah dengan kekasih barunya menggunakan uang milik putrinya sendiri, dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung. Semoga setelah kejadian ini, Chantelle dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia bersama sang pujaan hati.

Anda Harus Paham, 5 Tanda Permintaan Maaf Pria Ini Yang Sekedar Basa Basi Saja

Tidak ada komentar

 


Tidak menyadari bahwa ia bersalah, atau karena gengsi, pria-pria cenderung tidak meminta maaf kepada Anda, meskipun sudah jelas bahwa ia bersalah. Atau ia justru minta maaf, terlalu sering meminta maaf malah, tapi pernahkah Anda berpikir, kira-kira permintaan maaf yang ia lontarkan tersebut tulus atau tidak ya?

Hmm, jangan-jangan itu hanya "sekedar meminta maaf", agar ketegangan di antara Anda berdua mereda! Tenang Ladies, setelah membaca tanda-tanda bahwa permintaan maaf pria tidak tulus atau hanya omong kosong, seperti yang dilansir oleh womenshealthmag.com,berdasarkan pendapat dari Jane Greer, Ph.D., penulis What About Me? Stop Selfishness From Ruining Your Relationship berikut ini, Anda tidak akan tertipu lagi.

• Ia Kurang Mengerti Mengapa Ia Meminta Maaf

Seperti yang saya bilang tadi, ia tidak tahu bahwa ia bersalah. Jadi ia hanya melontarkan "aku minta maaf". "Kata 'maaf' jika hanya disampaikan seperti itu, tanpa ada penjelasan lain, itu sama seperti balon tanpa tali. Balon itu harus diikatkan padanya, yang menjelaskan bahwa ia tahu mengapa ia menyakiti Anda", kata Jane Greer, Ph.D. 

"Jika ia tidak menunjukkan kepedulian atas apa yang ia lakukan, mengapa itu salah, dan mengapa hal itu mempengaruhi perasaan Anda, ia mungkin tidak tahu apa kesalahan yang telah ia lakukan. Permintaan maaf itu hanya awalan. Dan harus diikuti dengan penjelasan, mengapa ia meminta maaf", tambah Greer.

• Ia Membuat Keadaan Seolah Ia Lebih Terluka

Empati adalah kunci dari permintaan maaf, namun harus diletakkan pada posisi yang tepat. Seorang pria yang meminta maaf dengan tambahan kalimat "aku juga terluka, aku juga mengalami dampak buruk dari kejadian itu", akan memberikan kesan bahwa ia tidak seharusnya meminta maaf atas hal yang melukainya, bukan begitu? 

Berbeda sedikit dari kalimat tersebut, yang memberikan kesan lebih tulus, yaitu "aku minta maaf, aku salah, aku mengalami hal buruk karena itu, dan tidak seharusnya kamu terlibat dalam masalah ini", kedengarannya lebih "manusiawi" kan?

• Permintaan Maaf Berlebihan

Tidak selalu dengan berlutut, namun jika ia berlutut, sambil memohon-mohon agar Anda memaafkannya, di depan banyak orang, berkali-kali, dan ia tampak menikmati apa yang sedang ia lakukan, bisa berarti itu hanya omong kosong. 

Menurut Greer, permintaan maaf dramatis, tanpa usaha untuk menjelaskan bagaimana ia akan berubah kelak, justru terkesan tidak tulus. Yang paling penting adalah, Anda harus dibuat yakin bahwa ia tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi.

• Perbuatannya Tidak Sesuai Dengan Janjinya

Butuh waktu memang untuk membuktikan hal ini, namun seorang pria yang mengatakan akan berusaha untuk melakukan segala sesuatunya lebih baik lagi, hanya dapat dinilai dari apa yang dilakukan selanjutnya, bukan? 

Dan jika yang terjadi justru sebaliknya, makan jelas bahwa permintaan maafnya dulu tidak tulus, dan yang lebih parah, ia tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang telah ia katakan.

• Ia Ingin Anda Segera Melupakan Masalah Ini

Dengan kata lain, jika Anda move on dari masalah tersebut, Anda juga tentu bisa melupakan kesalahan yang telah ia lakukan bukan? Tahukah Anda, seorang pria yang tulus meminta maaf, dan ingin Anda benar-benar memaafkannya, pasti akan menyadari bahwa Anda butuh waktu hingga dapat sepenuhnya melupakan masalah tersebut, dan kesalahannya.

Hayo, bagaimana mbak-mbak nih? Apakah selama ini Anda tertipu? Semoga tidak ya. Dan semoga informasi ini bermanfaat.
Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde