Responsive Ad Slot

Punya Dua Suami Bernama Abdul dan Somad, Ibu Siti Lakukan Poliandri

Tidak ada komentar

Kamis, 08 Juni 2023



Menurut pengakuan ibu Siti, ia dan kedua suaminya mengaku kerap hampir diusir oleh warga karena status mereka yang poliandri dan tinggal serumah.

Wanita bernama ibu Siti tengah jadi sorotan di sosial media. Ibu Siti viral karena ia melakukan praktik poliandri. 

Ya, ibu Siti memiliki dua suami bernama Abdul dan Somad. Suami pertama bernama Abdul sedangkan suami kedua bernama Somad. 

Poliandri masih sangat tabu di Indonesia, sehingga masih banyak yang penasaran penyebab poliandri terjadi, seperti viralnya Bu Siti yang punya 2 Suami.

Dalam video wawancara khusus yang unggah 18 April 2023 itu sudah ditonton 671 ribu tayangan dan dibanjiri 3.313 komentar.

"Ada warga mengaku kami mencemarkan nama kampung. Tapi da gimana lagi, ga punya tempat lain lagi," ujar Pak Somad mengutip dari Sukabumiupdate.com.

Pak Somad selaku salah satu suaminya menceritakan bahwa selama hidup bertiga serumah, mereka hidup harmonis dan rukun tanpa ada rasa iri dan cemburu pada salah satu pasangan.

Ibu Siti lalu menjelaskan rahasia tetap harmonis meski memiliki dua orang suami dan tinggal serumah. Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata Ibu Siti kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang.

"Harus pake kembang?," tanya Pak Abdul menegaskan.

"Iya, harus itu mah," pungkas Ibu Siti.

Apakah Arya Saloka Punya Hubungan Khusus dengan Amanda Manopo ?

Tidak ada komentar


Baru-baru ini istri Arya Saloka akhir-akhir ini disorot netizen gara-gara lepas hijab. Beberapa kali, wanita bernama Putri Anne lepas hijab bahkan pamer rambut pirang, dan kondisi mental Putri Anne jadi sorotan saat lepas hijab.

Rumah tangga Arya Saloka dan Putri Anne belakangan ini jadi sorotan netizen, lantaran pemeran utama Ikatan Cinta tersebut digosipkan terus dengan Amanda Manopo.

Baru-baru ini istri Arya Saloka akhir-akhir ini disorot netizen gara-gara lepas hijab. Beberapa kali, wanita bernama Putri Anne lepas hijab bahkan pamer rambut pirang.

Putri Anne bahkan semakin percaya diri tak memakai hijab saat sedang live di media sosialnya. Baru-baru ini saat melakukan live, Anne hanya mengenakan topi dan membiarkan rambutnya terekspos.

Meski terus menerus mendapatkan cibiran di kolom komentar, tapi wanita 31 tahun itu tak peduli. 

Bukan hanya hujatan, para netizen juga banyak yang mengkhawatirkan kondisi mental Putri Anne yang harus melihat suaminya terus menerus digosipkan dengan Amanda Manopo.

Saat cuplikan live Instagram Putri Anne diunggah di akun gosip, para netizen langsung menuliskan beragam komentar soal keputusan ibu satu anak itu lepas hijab.

"Mbak, mentalnya sehat kan ya? aku kasian liatnya kayak stres," tulis netizen.

"Bebannya berat bgt. suaminya digosipin mulu sm si onoh. ga usah dihujat lah. dia pasti lagi kalut jg," sahut lainnya.


"fans arya saloka sm manda yg hujat putri anne ini kok tega bgt ya? pasti mentalnya kocar kacir didoain cere sm lakinya," pungkas netizen.

Hingga kini, Arya Saloka dan Amanda Manopo tak pernah tegas menanggapi gosip tersebut. Hal itu lah yang membuat para netizen semakin berasumsi dan mengasihani Putri Anne.


Sawan Manten ( Bagian 3 ) : Pengantin Luar Jawa Bisa Saja Kena

Tidak ada komentar
Apakah Sawan Manten Itu ?
Menurut pakar bahasa Jawa, secara etimologis sawan berarti suatu penyakit ringan yang biasanya menimpa anak kecil. Seorang anak kecil yang terkena sawan akan bersikap rewel dan menangis terus-menerus. Biasanya, untuk menghilangkan sawan para orang tua melakukan usaha batin dengan doa tertentu yang biasa disebut suwuk. Tetapi secara praktis, istilah sawan juga sering digunakan masyarakat Jawa untuk menggambarkan naas atau kesialan yang menempel pada diri seseorang. Dengan pengertian praktis seperti itu, maka seringkali para orang tua di Jawa memperkenalkan istilah-istilah seperti sawan layon (sawan orang meninggal), sawan dalan (sawan jalan), sawan kuburan, sawan lelungan (sawan bepergian), dan sebagainya.

Sebagai sebuah fenomena yang terjadi dalam masyarakat, sawan manten berlaku universal. Artinya, tidak peduli seseorang beretnis Jawa, Sunda, Sumatera atau bahkan berasal dari suku bangsa atau negara lain seperti Cina, Eropa, Amerika maupun Afrika, akan terkena dampak sawan manten ini. 

Pembaca tentu sudah sering membaca melalui surat kabar atau melihat tayangan televisi bagaimana para selebritis Hollywood membatalkan pernikahannya dengan pasangannya hanya beberapa hari sebelum upacara pernikahan Julia Robert dan Kiefer Sutherland adalah salah satu contohnya. Peristiwa yang menimpa Julia Robert diatas sejatinya adalah salah satu bentuk sawan manten yang seringkali menimpa pasangan calon pengantin.

Kasus diatas juga membuktikan bahwa sawan manten bersifat universal yang menimpa semua pihak, tak peduli apapun suku bangsanya. Sawan manten dapat mengancam siapa saja yang terlena saat menjelang hari bahagia.

Dapat dikatakan, sawan manten adalah cara masyarakat Jawa untuk menyebut sebuah fenomena kesialan atau naas yang menimpa calon pengantin dan atau keluarga kedua calon pengantin menjelang dan pada saat dilaksanakannya prosesi pernikahan. Boleh jadi, di lain tempat, ada sebutan lain untuk menggambarkan fenomena tersebut. 

Dengan kata lain, fenomena ini berlaku disembarang tempat dimana ada perhelatan anak keturunan Adam yang berkeinginan membentuk keluarga baru. Meskipun kejadiannya sangat bervariasi, tetapi pola yang membentuk kejadian itu sama, atau setidaknya memiliki kemiripan satu sama lain. Dibawah ini adalah bentuk-bentuk sawan manten yang seringkali terjadi di tengah masyarakat.

1. Godaan dari lawan jenis pada kedua calon pengantin


Godaan dari lawan jenis pada kedua calon pengantin merupakan jenis sawan manten yang sangat sering terjadi. Biasanya godaan dari lawan jenis mulai terjadi tepat setelah calon pengantin laki-laki secara resmi melamar calon pengantin perempuan. Sejak saat itu mulailah lawan jenis lain seakan mencoba menarik perhatian kedua calon pengantin. Bahkan seseorang yang tadinya ‘jomblo’ lias tidak laku dalam pergaulan antar lawan jenis, menjadi laris manis. 

Calon pengantin itu sering menjadi pusat perhatian lawan jenis. Seakan semua lawan jenis menyodorkan diri mereka padanya, mencoba menarik perhatiannya dan memikatnya. Ini disebabkan pamor (aura) kedua calon pengantin yang memancar cerah dan menarik perhatian orang lain. Tidak terkecuali jenis.

Bila tidak disadari bahwa semua itu merupakan godaan sawan manten, maka akhir cerita sangat mudah ditebak. Baik salah satu maupun kedua calon penganten akan tergoda untuk meninggalkan pasangan yang sudah melamarnya dan beralih pada lawan jenis lain. Kalau terjadi, tentu saja hal ini sangat berbahaya. Bukan hanya kedua calon pengantin yang akhirnya putus hubungan, tetapi kedua keluarga yang sedianya bakal berbesanan itupun akan patah arang dan putus silaturahimnya.

Mengingat betapa jauh akibat yang ditimbulkan dari sawan manten jenis seperti disebutkan diatas, maka sudah seharusnya anda, khususnya para calon pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan untuk mewaspadai godaan fenomena sawan manten dalam ujud godaan dari lawan jenis setelah melakukan proses melamar. 

Anda tidak perlu merasa ketakutan secara berlebihan terhadap fenomena itu, tetapi cukup anda waspada dan menanamkan pengertian dalam sanubari bahwa orang pertama yang anda terima lamarannya adalah satu-satunya pihak yang berhak menjadi pendamping hidup anda. Anda tidak bisa seenaknya membatalkan lamaran secara sepihak dan berpaling pada orang lain.

Membatalkan lamaran yang sudah diterima dan berpaling pada pihak lain bukan saja sebuah kejahatan moral yang menyengsarakan, tetapi juga kejahatan kemanusiaan yang kejam. Rasa malu yang diakibatkan pembatalan lamaran tentu tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Bahkan boleh jadi peristiwa itu akan membekas hingga akhir hayatnya.(Bersambung)

Aku Telah Menikah Siri Dengan Suami Orang

Tidak ada komentar


Cerita sedih yang kujalani begitu memilukan. Berharap hidup bahagia aku menikah siri dengan suami orang, kutinggalkan orangtuaku demi pria yang kucintai itu. Tapi apa lacur,, setelah hamil suamiku malah meninggalkanku begitu saja. Dia kembali ke istri pertamanya.

Cerita menyedihkan ini dimulai ketika aku pindah ke tempat kerja yang baru. Hari-hari kujalani seperti biasa hingga ada seorang teman kantorku yang mengajakku dinner. Dia sudah berkeluarga. Awalnya aku tak mau, tapi kata teman-teman kantor tidak apa-apa karna hanya makan malam.

Entah mengapa sejak itu aku jatuh cinta padanya walau aku tahu dia sudah berkeluarga. Anak istrinya jauh di pulau seberang. Dia pun tergila-gila padaku sampai memutuskan ingin menikahiku. Tetapi keluarga besarnya sangat tidak setuju. Aku diteror dengan telpon dan sms yang berisi makian, sumpah, dan cacian yang amat sangat kotor dari keluarganya. Sampai orangtuaku pun dibawa-bawa.. sedih rasanya.

Hubungan kami pun sudah sangat jauh. Akhirnya kami memutuskan untuk menikah secara agama tanpa diketahui oleh keluarganya maupun keluargaku. Dia memang sudah berbulan-bulan tidak pulang ke kampungnya. Aku berpikir cerita sedih hidupku mungkin akan segera berakhir, nyatanya tidak.

Oya, kami berbeda agama. Setelah menikah aku memilih mengikuti agamanya. Aku saat itu sadar telah menjadi istri kedua tetapi aku belum sadar betapa menyakitkannya posisi tersebut. Dia menjanjikan akan menceraikan istrinya dan menikahiku secara hukum.

Kami sangat bahagia dan sangat sulit untuk dipisahkan. Hingga suatu hari aku hamil. Aku sempat panik dan berpikir untuk menggugurkannya. Awalnya dia setuju. Tapi lama-kelamaan aku merasa berat melakukannya karena tahu itu dosa besar dan janin itu adalah buah cintaku dengan dia.

Hingga akhirnya orangtua mengetahui kabar kehamilanku, mereka marah besar dan menyumpahiku. Aku sangat mencintai orangtuaku tapi aku tidak mau ribut dengan mereka, akhirnya aku putuskan keluar dari rumah dan tinggal kost-kostan. Sedih rasanya di dalam hati meninggalkan mereka.

Saat lebaran suamiku memutuskan pulang ke kampungnya dan memberitahu kalau dia sudah menikah lagi dan aku tengah hamil. Keluarganyan marah besar, hingga akhirnya suamiku dipukuli habis-habisan oleh ayahnya sampai masuk ruang ICU selama 3 hari. Dia dikurung di rumah dan tidak boleh kembali ke tempat kerjanya.

Aku bingung, sedih dan juga resah karena tengah hamil tua. Apa yang harus kulakukan dengan janin tanpa ada suamiku. tapi syukurlah, suatu hari suamiku berhasil kabur dari rumah orangtuanya. Akhirnya kami bertemu kembali dan menikah secara hukum dengan alamat fiktif. Semua kami lakukan demi janin yang sedang kukandung agar dia memiliki akta kelahiran yang sah.

Suamiku Berubah

Awalnya semua berjalan baik dan bahagia hingga anak kami lahir, tapi lama kelamaan kami sering bertengkar. Beginilah mungkin derita menjadi istri kedua. Aku menagih janjinya yang katanya akan menceraikan istri pertamanya sebelum anak kami lahir, tapi dia mangkir. Dia bahkan semakin sering berbohong dan menyakitiku. Cerita sedih yang kujalani menjelma menjadi malapetaka.

Suatu hari suamiku mendapat pekerjaan di luar propinsi. Dia bilang akan memboyongku bersamanya ke tempatnya yang baru, tapi dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Aku cari dan telpon kemana-mana mencari kabar beritanya. Akhirnya aku tahu dia pulang ke kampungnya dan berkumpul lagi dengan anak istrinya.

Dia hanya bilang tidak mau hidup denganku lagi. Aku tanyakan soal anak kami, dia bilang tidak perduli. Aku minta dibantu uang kontrakan yang sebentar lagi habis, dia juga tidak mau perduli itu. Hancur hatiku. Bagaimana aku membesarkan anakku sedangkan aku tidak punya pekerjaan dan tidak ada keluarga untuk dimintai tolong.

Sudah aku tinggalkan semuanya untuk dia, tapi dia malah meninggalkanku. Sekarang aku hidup hanya berdua dengan anakku tanpa status pernikahan yang jelas, hanya menggantung. Demikian sekelumit cerita sedih hidupku saat ini, aku mohon bantuan kawan-kawan pembaca ceritacurhat.com, apa yang harus aku lakukan sekarang? ***


Seperti diceritakan kawan Evi ke redaksi. 



AKU MASIH MENCINTAINYA

Tidak ada komentar


Aku Dino, seorang pemuda biasa, yang memiliki mimpi yang luar biasa. Bisa dibilang, tidak ada yang spesial dari cerita yang akan kubagikan, sebab akupun hanya seorang pemuda biasa, yang pernah jatuh cinta, dan merasa telah bertemu dengan cinta terakhir yang Tuhan berikan untukku.

Aku masih ingat, kapan pertama kalinya aku mulai jatuh cinta dengan Liana. Saat itu kami masih duduk di bangku akhir sekolah menengah pertama di Kota Y. 8 bulan lamanya aku berusaha untuk mendekatinya, dan harus ku akui, itu adalah waktu terlama yang kubutuhkan, untuk bisa menaklukan hati wanita.

Cinta monyet itu terus bertahan selama hampir 2 tahun lamanya. Berulang kali kami putus, karena aku tertangkap berselingkuh. Namun berulang kali juga kami memutuskan untuk kembali bersama, dan melanjutkan perjalanan cinta monyet itu.

Semuanya berubah, sejak tahun 2011 lalu. Sejak umur 14 tahun, kakakku telah mendidikku untuk bisa hidup mandiri, dan “berdiri dikakiku sendiri”. Sebab, dengan latar belakang seorang anak “koruptor”, segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi, katanya. Dan benar saja, segala usaha yang telah kubangun bersama kakakku itu, akhirnya hancur bersama dengan bangkrutnya orang tuaku di akhir tahun 2010 lalu.

Tahun itu, aku hampir kehilangan semuanya, teman, perusahaan, gaya hidup. Namun Liana, satu-satunya orang yang bukan keluargaku, yang masih bertahan, dan selalu ada untukku. Saat itulah aku benar-benar tersadar, jika aku beruntung memiliki Liana. Dia menjadi salah satu alasan bagiku, untuk terus bertahan, dan tidak tenggelam dalam penyesalan atas bangkrutnya keluargaku.

Singkatnya, sejak tahun 2011 itu, aku benar-benar mengabdikan hidupku, hanya untuk bisa membuat Liana dan keluargaku bahagia. Aku berusaha bangkit, dan kembali mengejar masa depanku. Aku benar-benar menjadikan Liana, sebagai tujuan hidupku, agar aku bisa membuatnya bangga kepadaku, meskipun mungkin tidak ada satupun yang bisa dibanggakan dariku.

Aku tahu, mungkin terdengar terlalu naif, jika menjadikan seseorang, sebagai alasan dan tujuan hidup. Namun saat itu, aku melihat ia begitu tulus mencintaiku, dan menerima setiap kekuranganku. Dua tahun lamanya, hubungan kami terus berjalan. Perlahan aku mulai kembali bangkit, dan menata kembali masa depanku yang sempat hancur.

Jarak yang Memisahkan

Hingga pada akhir tahun 2012 lalu, aku memutuskan untuk fokus membantu kakakku mengelola perusahaannya yang sedang mengalami permasalahan yang sangat serius di kota P. Dan artinya, untuk sementara waktu, ada jarak yang akan memisahkan aku dengan Liana. Sebelum keberangkatanku itu, aku telah berdiskusi, dan meminta izin Liana, agar hubungan kami tetap baik-baik saja, meskipun berada di 2 kota berbeda. Lagipula, setiap 2 minggu sekali, aku akan datang menemuinya dan juga orang tuaku di kota Y. Akhirnya Liana setuju, dan akupun berangkat.

Dua minggu pertama kepergianku, hubungan kami masih baik-baik saja. Hanya beberapa cekcok kecil, yang sudah biasa terjadi dalam hubungan kami, sempat mengganggu komunikasi kami. Semua masih berjalan normal, sampai pada bulan ke 3 kepergianku, intensitas masalah yang kami ributkan mulai bertambah, dan semakin membesar, namun selalu berhasil mereda, setelah aku datang menemuinya di kota Y.

Dalam bulan itu, kami mulai lebih sering bertengkar, karena ia merasa jika aku berubah, sulit dihubungi, mulai tidak punya waktu untuknya dan tidak lagi perhatian padanya. Padahal aku kerap menceritakan kepadanya, bagaimana kondisiku di kota P, dan kondisi perusahaan yang cukup kacau, hingga memaksaku untuk setiap hari pulang pergi ke kota 5, dan terkadang harus terbang ke kota J. Sebab, saat itu aku benar – benar menjadi ujung tombak pergerakan perusahaan itu.

Namun, Liana tak mau mengerti, dan mulai menuduhku berselingkuh lagi, dengan alasan aku pernah punya cerita berselingkuh di masa lalu. Aku terus berusaha meredam kecurigaannya itu, tetapi akhirnya aku gagal, dan kamipun berpisah.

Putus Cinta

Sebenarnya, aku tidak ingin hubungan kami berakhir, sebab aku benar-benar mencintai Liana. Dan tidak pernah sekalipun aku menghianati Liana, selama 2 tahun hubungan kami berjalan. Aku benar-benar mengabdikan hatiku untuk Liana. Aku terpaksa menyetujui permintaannya untuk berpisah, karena aku marah, kecewa, dan tersinggung.

Aku marah, karena Liana terus menuduhku berhianat, padahal ia tau, apa yang tengah kulakukan di kota P saat itu, adalah untuk membantu kakakku yang tengah terjerat permasalahan serius, dengan nyawa sebagai taruhannya. Ia tahu, jika tujuanku pergi ke kota itu, adalah untuk membantu kakakku, yang selama ini telah begitu berperan besar dalam hidupku, dan menata masa depan yang nantinya juga akan ia nikmati.

Aku kecewa, karena Liana tidak menyadari, jika aku hanya ingin menjadi yang terbaik, baginya, dan juga keluargaku. Aku kecewa, saat semua jerih payahku untuk membahagiakannya, justru berbalas tuduhan berhianat. Aku benar-benar tersinggung, saat aku tau, jika dalam beberapa minggu terakhir, Liana telah memiliki hubungan yang cukup dekat, dengan salah satu teman kampusnya, yang ia perkenalkan sebagai sahabat.

Dan aku mengetahui jika Liana memiliki perasaan lebih kepada laki-laki itu, dari salah satu sahabatnya, saat aku masih menjalin hubungan dengannya, dan saat aku tengah berjuang untuk bisa bertahan hidup, ditengah-tengah maut yang hampir menjadi sahabatku setiap harinya.

Semua kemarahan, kekecewaan, dan perasaan tersinggung yang kurasakan saat itulah, yang akhirnya membuatku memutuskan untuk melepaskan liana. Sebab dimataku, jika Liana benar-benar mencintaiku seperti aku mencintainya, ia tidak akan membuatku memilih satu diantara keluarga dan masa depanku, atau tetap bersama dia.

Sekarang, 1 tahun lamanya aku berusaha memendam dalam-dalam bayangan wajahnya, dan perasaan cintaku yang harus kuakui, masih terasa begitu besar untuknya. Aku bahkan masih terus bertanya-tanya, apa yang membuat hubungan yang begitu kubanggakan itu bisa berakhir.

Sebab rasanya, tidak ada yang salah dengan hubungan kami, sebelum jarak dan keadaan memaksa kami untuk tidak lagi berada dalam satu kota, dan membuat liana berubah sikap, hingga ia tega menukarku dengan laki – laki yang baru saja hadir dalam hidupnya.

Aku bahkan masih kerap memimpikan Liana, berharap suatu hari nanti ia sadar, jika aku masih menunggunya, dan aku masih sangat mencintainya. Aku terus berharap, jika suatu saat nanti ia akan kembali, ia akan mencariku, dan menyadari jika tidak ada satupun nama yang bisa menggantikan tempatnya di hatiku. Sebab jika hari itu tiba, maka akan kupastikan, bukan hanya kedua tangan ini yang terbuka untuknya, namun seluruh hidup yang kumiliki, akan selalu terbuka menyambutnya kembali. ***


Seperti diceritakan kawan Divo ke redaksi.


Bed Of Roses (Bon Jovi) - Akustic Cover By Dimas Senopati

Tidak ada komentar

Pemirsa, kalau kamu suka musik yang bergenre Classic Rock pasti mengenal Band yang namanya Bon Jovi. Nah kali ini Dimas Senopati meng-cover lagu yang berjudul Bed Of Roses versi akustik, dan hasilnya luar biasa persis seperti originalnya. Viewer sudah tembus 5 juta sejak di upload di youtube.

BEATBOX - NCT DREAM COVER DANGDUT REMIX

1 komentar

 


 

Sebuah lagu yang berjudul Beat Box hasil kreativitas group yang menamakan diri NCT Dream dari negeri Ginseng Korea, telah booming didunia permusikan internasiona. Namun lagu diatas telah di ubah menjadi dangdut. Oke langsung aja tonton videonya, semoga terhibur.

Koboisme Jalanan

Tidak ada komentar

Ilustrasi, Koboi Jalanan


"Koboisme jalanan''
merupakan gejala/situasi atau fenomena sosial yang mempertontonkan sikap/perilaku negatif, kasar, intimidatif dan penuh kekerasaan secara massif atau vulgar antar pengguna jalan di tengah masyarakat yang di unggah di media sosial.

Gejala sosial "Koboisme jalanan" mengalami trend peningkatan dan semakin marak di tengah masyarakat kita. Hal itu dapat kita amati aksi-aksi Koboisme jalanan yang viral di berbagai media sosial, sehingga membuat gaduh, miris, dan membangkitkan kemarahan publik.

Dari amatan penulis aksi Koboisme jalanan terjadi bukan hanya sekali, tetapi sudah terjadi berulang kali dan selalu viral d media sosial. Seperti:

Viral aksi pemukulan seorang pemuda di jalan tol dalam kota ruas Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2022). Aksi pemukulan yang terjadi di tengah kepadatan lalu lintas itu melibatkan pengendara mobil Nissan Xtrail dengan nomor polisi RFH. Video aksi kekerasan yang berlangsung sekitar 31 detik itu direkam oleh wanita dalam kendaraan. Namun video itu menjadi viral setelah disebar oleh akun @dashcamownerindonesia. (BalikpapanCity.com, 4/5/2022)

Selain itu adapula, Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan aksi kekerasan jalanan berupa pembacokan terhadap pengendara sepeda motor di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, yang terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. (TRIBUNYOGYA.COM/7/2/2023).

Aksi koboi jalanan yang diduga dilakukan oknum polisi kembali terjadi di Tol dalam kota. Seorang pengendara mobil dinas polisi membawa senjata api melakukan aksi kekerasan terhadap pengendara mobil. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 4 Mei 2023 pukul 22.30 WIB. Momen kekerasan yang dilakukan pengendara mobil dinas polisi yang membawa senjata api tersebut dibagikan akun Instagram @tigersespan. (JARINGANNEWS.co.id, 5/5/2023).

Hemat penulis, gejala sosial Koboisme jalanan sangat merusak citra bangsa Indonesia yang dikenal Bangsa Timur yang beradab dan berbudaya. Sebuah bangsa yang menjunjung tinggi budaya saling menghargai, saling memaafkan, gotong royong, penuh kesetiakawanan sosial, pemaaf dan penuh senyum damai.

Tetapi, citra tersebut seakan hancur ketika kita menyaksikan maraknya aksi Koboisme jalanan yang meresahkan masyarakat kita. Aksi Koboisme jalanan seolah menggambarkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa "Barbar Primitif".

Istilah Barbar (bahasa Latin: Barbarus, bahasa Belanda: Barbaar, bahasa Inggris: Barbarian) adalah manusia yang dianggap biadab atau primitif.

Orang barbar dapat saja merupakan warga sebuah bangsa yang oleh sebagian pihak dinilai kurang beradab atau kurang tertata (misalnya masyarakat kesukuan), namun dapat pula merupakan anggota dari kelompok budaya "primitif" tertentu (misalnya kaum Nomad) atau kelas sosial tertentu (misalnya gerombolan bandit), baik di dalam maupun di luar bangsa si penilai.

Sebagai ungkapan atau kiasan, istilah "orang barbar" dapat saja digunakan untuk menyebut orang yang kasar, kejam, beringas, dan kurang peka menurut penilaian si pengguna sebutan. (Webster's New Universal Unabridged Dictionary, Simon & Schuster Publishing: 1972, h. 149)

Selain itu, gejala Koboisme jalanan juga sangat berbahaya bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang majemuk.

Sebab, aksi-aksi Koboisme jalanan tersebut dapat dijadikan pemicu atau pemantik aksi-aksi kekerasaan antar Suku, Agama, Ras dan golongan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atau untuk kepentingan politik (menuju Pemilu 2024). Jika aksi tersebut terjadi antar orang atau kelompok yang berbeda SARA.

Sehingga harus di waspadai oleh semua warga Indonesia yang majemuk ini, agar kemajemukan ini menjadi rahmat bukan bencana. Amin...





Oleh: Dr. Sholikhul Huda, M.Fil.I (Direktur InSID Research and Humanity/Pemerhati Budaya Universitas Muhammadiyah Surabaya)

Sejarah yang Dibelokkan

Tidak ada komentar


Negeri ini sudah diproklamasikan kemerdekaanya oleh Soekarno-Hatta nyaris 78 tahun silam, namun fakta-fakta yang saya temui justru menunjukkan bahwa kemerdekaan itu makin menghilang. Indeks Pembangunan Manusia kita di papan bawah, angka kemiskinan bertahan di 11%, Rasio Gini bertahan buruk mendekati 0.4, angka gizi buruk stunting 20%.

Bahkan Indeks Persepsi Korupsi kita tetap buruk setelah 20 tahun reformasi. Pendidikan kita hanya menyiapkan jongos ekonomi dan Pemilu hanya menjadikan jongos ekonomi itu menjadi jongos politik. Bahkan presiden sekalipun hanya jongos partai politik.

Saat banyak jalan di kawasan perkotaan dibangun tanpa trotoar bagi pejalan kaki, maka kita bahkan gagap memasuki pintu gerbang kemerdekaan itu karena tidak mampu menyediakan prasyarat budaya bagi bangsa yang merdeka dari penjajahan, yaitu jiwa merdeka.

Perampasan kemerdekaan itu dimulai dengan mengingkari konstitusi UUD45 sebagai sebuah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan memalsukannya dengan sebuah konstitusi baru yang norma-norma dasarnya berubah sama sekali.

Pemalsuan konstitusi ini adalah sebuah makar tersembunyi. Kedaulatan rakyat yang dijelmakan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat digusur oleh musyawarah para elite partai politik dan para taipan pemilik modal.

Hikmah hilang, pragmatisme hedonistik merasuk ke hampir sendi-sendi kehidupan berbangsa dan benegara. Pancasila telah dikubur oleh kaum nasionalis sekuler dan kiri radikal, namun mereka ini malah menuduh Islam sebagai ancaman terhadap Pancasila dan NKRI.

Narasi islamophobia ini adalah agenda lanjutan kekuatan-kekuatan nekolimik pelemahan Islam sebagai kekuatan dan sumber inspirasi perlawanan terhadap penjajahan. Upaya sistematik, terstruktur dan masif terus dilakukan untuk menempatkan Islam sebagai ideologi asing yang berbahaya bagi kelangsungan NKRI.

Peran tokoh-tokoh Islam sejak pra-kemerdekaan, persiapan kemerdekaan, dan pasca proklamasi dicoba dihilangkam dari ingatan kolektif bangsa ini, terutama generasi mudanya. Islam telah menggagalkan upaya aboriginasi bangsa ini.

Islam tidak saja mempersatukan berbagai suku negeri kepulauan seluas Eropa ini, namun telah menyiapkan imajinasi baru yang disebut bangsa Indonesia melampaui sukuisme sehingga negara ini layak disebut sebagai sebuah nation state, bukan tribal state. Diskriminasi ras di Eropa dan Amerika serta China yang masih ada hingga hari ini menunjukkan bahwa kedua adi kuasa ini pun gagal menjadi truly nation states.

Sejarah sebuah bangsa adalah ingatan kolektif yang memberi rujukan bagi eksistensi sebuah bangsa. Seperti CPU membutuhkan ROM dan memory, sebuah bangsa dengan sejarah yang rusak tidak akan mampu menjaga eksistensinya karena tidak mampu belajar.

Belajar adalah proses memaknai pengalaman, sedangkan sejarah adalah repertoir pengalaman bangsa itu. Bangsa manapun yang tidak belajar akan musnah.

Mengatakan Islam dan tokoh-tokoh Islam adalah musuh Pancasila dan NKRI tidak saja membelokkan sejarah negeri ini sebagai ingatan kolektif bangsa ini, tapi juga sekaligus mengancam peran potensialnya untuk mewarnai Abad Asia ini di tengah kebangkitan China dan India.

Pada saat kaum nasionalis dan kiri radikal menyerang Islam dengan membangkitkan agenda tradisi lokal yang tribalistik, maka ingatlah bahwa membayangkan Indonesia tanpa Islam hanya mimpi buruk mereka di siang bolong.


 




Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde