Responsive Ad Slot

Kronologi Make Up Artis Bantu Persalinan di Pesawat Pelita Air Jakarta-Surabaya

Tidak ada komentar

Rabu, 28 Juni 2023




- Perempuan asal Kota Malang secara spontan membantu persalinan dalam Penerbangan Pesawat Jakarta - Surabaya. Julia Maria (40) membantu persalinan seorang perempuan yang mendadak melahirkan dalam penerbangan Pelita Air, Selasa (27/6).

Julia awalnya mengaku mendengar pengumuman dari pramugari yang membutuhkan paramedis untuk membantu persalinan. Ia menumpang pesawat dari Jakarta pada Selasa (28/6) pukul 13.50 WIB.

Posisi perempuan yang akan persalinan tersebut berada di deretan kursi paling belakang. Kondisinya telah pecah ketuban sehingga harus segera ditolong. Kondisi penumpang di dalam pesawat juga sangat penuh, sehingga sebagian penumpang rela berdiri.

"Saat pramugari memberi pengumuman tidak ada respons dari penumpang lain. Sehingga saya mendekat di bangku tempat duduk perempuan," kata Julia Maria di Kota Malang, Rabu (28/6).

Julia keseharian seorang make up artis, namun kerap melihat saudaranya seorang bidan yang kerap memberi pertolongan persalinan. Atas modal tersebut kemudian berinisiatif memberi pertolongan.

"Saya minta kaos tangan, dan saat itu memang tersedia semuanya, termasuk gunting untuk memotong tali pusar," tegasnya.


Julia menggambarkan, situasi penumpang dalam pesawat sangat panik. Saat itu, tiga kursi baris belakang dikosongkan untuk membuat suasana lega. Para pramugari juga segera memasang tirai untuk sekadar menutup ruangan.

"Karena sudah ketuban pecah, langsung ditidurin di bangku yang deret tiga itu," tegasnya.

Julia mengaku sempat meminta air hangat kepada pramugari. Ia juga minta agar pramugari menaikkan suhu AC yang saat itu terasa sangat dingin.

"Karena saat itu yang saya rasakan memang agak dingin bagi bayi," tegasnya.

Perempuan tersebut oleh Julia diminta memejan dan persalinan pun berhasil. Julia juga mengikat kedua ujung tali plasenta sebelum kemudian meminta penumpang lain untuk memotongnya.

"Tak suruh ngeden (memejan), kemudian saya putus tali pusarnya. Harus kita putus dan kita ikat sekeras-kerasnya, kemudian dipotong," terangnya.

Julia mengaku lega saat berhasil menggendong bayi berjenis kelamin perempuan tersebut. Bayi tersebut dibersihkan dan dibawa menuju ambulance yang memberi pertolongan.


Politik Kebahagiaan

Tidak ada komentar



- Menurut Geoff Mulgan, data komparatif lintas negara membenarkan bahwa stabilitas dan ketertiban politik, pemerintahan hukum dan keadilan, sangat menentukan bagi pencapaian kebahagiaan. Tingkat kebahagiaan bangsa tertinggi umumnya ditemukan di negara demokrasi stabil dengan pelayanan publik yang baik, seperti New Zealand, Norwegia, Swiss, dan Denmark, yang mengindikasikan pentingnya pemerintahan kuat, stabil, protektif dan legitimate bagi kebahagiaan warga.  

Saudaraku, politik membawa pengaruh besar, baik untuk kebahagiaan maupun kesengsaraan rakyatnya.

Derek Bok dalam “The Politics of Happiness” (2010), menengarai kebahagiaan sebagai hasil perpaduan faktor subjektif dan objektif dan menemukan enam faktor (selain temperamen bawaan) yang bertanggung jawab atas sebagian besar variasi dalam kebahagiaan: pernikahan, hubungan sosial, pekerjaan, persepsi kesehatan, agama, dan kualitas pemerintahan.

Berbagai aspek pemerintahan terkait dengan kebahagiaan. Di antaranya, kebebasan ekonomi sangat penting di negara kurang berkembang; sedang kebebasan pribadi berperan penting di negara kaya, seperti Amerika Serikat.

Hal itu diperkuat Richard Wilkinson & Kate Pickett (2009). Bagi kebanyakan rakyat negara miskin, pertumbuhan ekonomi dipandang sangat penting untuk kebahagiaan. Seiring memasuki negara berpenghasilan menengah, signifikansinya mulai berkurang. Pertumbuhan ekonomi nyaris tak berpengaruh lagi bagi kebahagiaan tatkala suatu negara sudah mencapai income per capita 25 ribu dollar AS. Setelah batas itu, kebahagiaan lebih bergantung pada kesejahteraan sosial-emosional.

Aspek pemerintahan lainnya yang terkait dengan kebahagiaan adalah kepatuhan terhadap hukum, lembaga pemerintah yang efisien, tingkat kekerasan dan korupsi yang rendah, tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pejabat publik (terutama polisi), dan perjumpaan responsif yang dialami warga saat berhubungan dengan lembaga dan pejabat publik.

Selain itu, menurut studi World Values, toleransi terhadap kelompok minoritas—baik didefinisikan oleh ras, agama, jenis kelamin, atau yang lainnya—juga memberikan kebahagiaan yang signifikan, tak hanya untuk kelompok terkena dampak langsung, tetapi juga untuk seluruh penduduk.

Hal senada diperkuat Geoff Mulgan (2006). Menurutnya, data komparatif lintas negara membenarkan bahwa stabilitas dan ketertiban politik, pemerintahan hukum dan keadilan, sangat menentukan bagi pencapaian kebahagiaan.

Tingkat kebahagiaan bangsa tertinggi umumnya ditemukan di negara demokrasi stabil dengan pelayanan publik yang baik, seperti New Zealand, Norwegia, Swiss, dan Denmark, yang mengindikasikan pentingnya pemerintahan kuat, stabil, protektif dan legitimate bagi kebahagiaan warga.  ***






Oleh    :  Yudi Latif


Kenapa Elektabilitas PDI-P, Gerindra, dan Golkar Tetap Tinggi, Meskipun Menterinya Terjerat Korupsi ?

Tidak ada komentar

Selasa, 27 Juni 2023




- Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai yang paling banyak dipilih jika pemilihan legislatif digelar saat ini. Bahkan, dari 18 partai, hanya PDI-P yang mendapatkan suara lebih dari 20 persen. Di posisi kedua ada Partai Gerindra, dan urutan selanjutnya ditempati Partai Golkar. "PDI-P masih di peringkat pertama, Gerindra di peringkat kedua dengan Golkar selisihnya tidak signifikan," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Minggu (9/1/2022).

Dari hasil survei yang sama, hanya ada 8 partai yang memenuhi parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Sisanya, 10 partai mendapat suara di bawah 3 persen, bahkan ada yang di bawah 1 persen. Berikut rinciannya: PDI-P: 26,4 persen; Partai Gerindra: 11,1 persen; Partai Golkar: 10,4 persen; Partai Demokrat: 8,7 persen; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 6,8 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 5,3 persen; Partai Nasdem: 4,0 persen; Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 4 persen; Partai Amanat Nasional (PAN): 2,5 persen; Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 2,0 persen; Partai Persatuan Pembangunan (PBB): 0,6 persen; Partai Hanura: 0,5 persen; Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 0,4 persen; Partai Ummat: 0,1 persen Partai Berkarya: 0,1 persen; Partai Gelora: 0,1 persen; Partai Garuda: 0,0 persen; Partai Keadilan Persatuan (PKP): 0,0 persen; Tidak tahu/tidak jawab: 16,9 persen. Survei ini digelar selama 6-11 Desember 2021. Survei melibatkan 2.020 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. 

Menggunakan metode wawancara tatap muka, survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen. Elektabilitas tinggi meski banyak korupsi Dalam berbagai survei, PDI-P, Gerindra dan Golkar memang umumnya menempati tiga posisi teratas partai dengan elektabilitas teratas. Popularitas ketiga partai tersebut tetap tinggi meski sejumlah kader mereka terjerat kasus korupsi. 

"Sejak Juli 2021 temuan survei kami memang menujukkan ketiga partai tersebut secara konsisten menempati posisi tiga besar," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, kepada media. Dari PDI-P, sebutlah mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. 

Pada akhir 2020, Juliari tersandung suap bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 dan telah divonis penjara 12 tahun penjara. Lalu ada Harun Masiku, yang menjadi buron KPK sejak awal 2020 karena terjerat kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.

Sementara, dari Partai Gerindra, ada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Ia terjerat perkara suap ekspor benih losbter atau benur. Pada pertengahan Juli 2021, Edhy divonis 5 tahun penjara dan denda sebesar Rp 400 juta subsider 6 bulan kurungan. Kasus korupsi juga menjerat kader Partai Golkar. 

Mantan Menteri Sosial Idrus Marham misalnya, pada April 2019 divonis 3 tahun penjara karena terbukti menerima suap dalam kasus proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau 1. Suap itu Idrus terima ketika masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar. 

Masih dari Partai Golkar, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin Azis Syamsuddin belum lama ini didakwa melakukan suap pengurusan perkara di KPK. Jaksa menduga Azis memberi suap senilai Rp 3,6 miliar pada eks penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan rekannya Maskur Husain. 

Hingga kini, persidangan perkara kasus Azis masih bergulir di pengadilan. Terkait hal ini, Bawono Kumoro mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas partai tetap tinggi. PDI-P misalnya, meraih elektabilitas tertinggi karena efek elektoral dari kinerja Presiden Joko Widodo. 

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, tren kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden terus meningkat dalam 4 bulan terakhir. Survei 6-11 Desember 2021 memperlihatkan angka kepuasan responden terhadap kerja Jokowi mencapai 71,4 persen. Sementara, yang tidak puas sebanyak 27,8 persen.

Sementara, lanjut Bawono, Partai Gerindra mendapat banyak dukungan karena soliditas pendukung Ketua Umum Prabowo Subianto. "Atau dengan kata lain efek elektoral atas dukungan terhadap Prabowo sebagai capres," ujarnya. Bawono menambahkan, elektabilitas Golkar tetap tinggi lantaran partai berlambang pohon beringin itu telah memiliki konstituen cukup solid sebagai partai lama.




Mengidap Penyakit Langka, Wanita Ini Tidak Bisa Mendengar Suara Laki-Laki

Tidak ada komentar



- Seorang wanita di China dilaporkan tiba-tiba tidak bisa mendengar suara laki-laki setelah bangun tidur.

Dilansir dari Live Science, wanita bernama belakang Chen ini tidak bisa mendengar suara pacarnya setelah bangun tidur. Malam sebelumnya, dia mengalami telinga berdenging diikuti dengan muntah.

Dia segera dibawa ke rumah sakit. Saat tiba, Chen bertemu dengan dokter perempuan yang merawatnya, Lin Xiaoqing dan berkata bisa mendengar suaranya. Namun, dia tidak bisa mendengar suara pasien pria yang ada di dekatnya.

Chen didiagnosis mengalami Reverse-slope hearing loss (RSHL). Ini adalah sejenis gangguan pendengaran frekuensi rendah yang langka yang kemungkinan mengganggu kemampuannya untuk mendengar suara pria yang dalam.

Trauma pembuluh darah

Menurut profesor klinis di School of Behavioral and Brain Sciences di Universitas Texas di Dallas, Jackie Clark, penyebab timbulnya RSHL secara tiba-tiba mungkin disebabkan oleh masalah atau trauma pembuluh darah.

Selain itu, gangguan autoimun yang memengaruhi telinga bagian dalam diperkirakan terjadi pada sekitar 1 persen populasi di Amerika Serikat. Inilah yang menyebabkan muntah. Gangguan ini dianggap langka. Namun untungnya, apabila RSHL terdeteksi dengan cepat, kemungkinan besar gangguan pendengaran dapat kembali seperti semula.

Hal ini dikonfirmasi oleh audiolog dan asisten direktur dari mendengar dan berbicara untuk Weill Cornell Medical Center di New York, Michelle Kraskin. Sebagian besar penelitian menunjukkan jika Anda tertular dalam waktu 48 jam, Anda memiliki peluang terbaik untuk pulih," katanya.

Perawatan RSHL dapat melibatkan steroid dosis tinggi, tetapi terkadang kondisinya hilang tanpa perawatan apa pun.

Dalam kasus Chen, dokternya mengatakan stres karena bekerja lembur dan kurang tidur menyebabkan kasus ini. Dokter mengatakan istirahat akan segera memulihkan pendengaran wanita itu.



*** Yobel Nathania 


Reaksi NasDem Ketika Anies Bertemu Ganjar saat Ibadah Haji

Tidak ada komentar



- Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertemu ketika sedang ibadah haji di Arab Saudi. Partai NasDem menyambut baik pertemuan tersebut.

Plt Sekjen Partai NasDem Hermawi mengatakan sudah seharusnya sesama anak bangsa menjalin silaturahmi meski berbeda arah politik.

"Itu pertemuan yang menyejukkan, dan emang demikianlah seharusnya sesama anak bangsa harus terus merajuk silaturahmi," ujar Taslim kepada wartawan, Selasa (27/6).

Taslim mengatakan seluruh pendukung Ganjar dan Anies harus meneladani junjungannya. Hal ini demi terus menjaga silaturahmi meski berbeda sikap politik.

"Pertemuan itu sebaiknya bisa ditindaklanjuti di antara tokoh-tokoh pendukung keduanya," ujar Hermawi.

Beredar foto bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bertemu saat melaksanakan ibadah haji. Foto tersebut diunggah di akun instagram pribadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa @suharsomonoarfa.

Dalam foto tersebut, tampak Anies dan Ganjar memakai baju ihram di sebuah ruang tempat makan. Bukan cuma Anies dan Ganjar, Suharso Monoarfa juga hadir di tengah mereka.

Terlihat, Anies bergandengan tangan dengan sang istri sambil berdiri yakni Fery Farhati Ganis. Sedangkan, sebelah kanan Anies ada Suharso.

Ganjar terlihat duduk bersama istrinya Siti Atiqoh Supriyanti yang memakai baju jubah warna hitam. Sementara, sebelah istri Ganjar ada seorang wanita juga duduk memakai baju putih.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan foto tersebut. Dia mengatakan, Anies dan Ganjar bertemu saat makan siang, di Mina, Makkah, Arab Saudi, pada Senin (26/6).

"Iya benar (foto Anies dan Ganjar bertemu). Itu makan siang bareng, sebelahan meja di Mina Hospitality Palace. Fasilitas Kerajaan di Mina," kata Herzaky saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/6).

Herzaky menegaskan, pertemuan Anies dan Ganjar bukanlah pertemuan yang direncanakan.

"Bukan pertemuan yang direncanakan," ucapnya.


SBY Khawatir Jokowi Terlibat Penjegalan Anies Baswedan

Tidak ada komentar



- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap sejumlah keluh kesah terhadap Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024, termasuk soal Anies Baswedan dan Demokrat. Keluh kesah itu dia tuangkan dalam sebuah buku.

SBY menilai tak masalah jika ada anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak suka dengan Anies Baswedan. Menurut SBY, tidak ada yang boleh melarang dan tak menyalahkan Jokowi jika memang benar tidak suka dengan Anies Baswedan.

"Jikalau Presiden Jokowi juga bekerja secara politik agar Pak Anies tidak bisa menjadi capres dalam Pilpres 2024 mendatang itupun tidak melanggar hukum. Karenanya, tidak salah kalau pihak beliau mengatakan bahwa langkah-langkah itu tidak melanggar undang-undang. Ya politik memang begitu," kata SBY dalam buku 'Presiden 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi' karya SBY halaman 13 dikutip merdeka.com, Senin (26/6).

SBY melanjutkan, yang menjadi persoalan adalah apabila cara yang dipilih oleh pihak Jokowi untuk mencegah Anies menjadi capres itu bertentangan dengan etika seorang Presiden dan apalagi kalau masuk ke wilayah penyalahgunaan kekuasaan.

"Misalnya, dicari-cari kesalahan Anies Baswedan secara hukum, dan akhirnya dijadikan tersangka atas pelanggaran hukum tertentu. Kalau memang secara hukum Anies terbukti bersalah, rakyat bagaimanapun mesti menerimanya," katanya.

Tetapi, lanjutnya, kalau sebenarnya tidak bisa dibuktikan secara hukum bahwa ia bersalah, maka hal ini akan menjadi kasus yang serius. Namun, SBY tidak ingin membahas dampak secara sosial, politik dan keamanan jika itu terjadi.

"Saya hanya ingin menyoroti dari sisi etika dan hukum. Kalau memaksakan seseorang untuk menjadi tersangka pelanggaran hukum, padahal tidak bisa dibuktikan secara mengesankan (no strong evidence), ini sebuah penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power)," katanya.

Apalagi, kata dia, utamanya kalau memang ada tangan-tangan kekuasaan yang bermain. Masalah akan menjadi sangat serius kalau secara pribadi Presiden Jokowi memang terlibat dalam hal ini.

"Sebagai seorang sahabat, saya sungguh berharap beliau tidak melakukannya," katanya.

SBY juga melihat ada berbagai macam upaya menggagalkan niat dan rencana Anies Baswedan maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Salah satunya, kata SBY, dengan 'mengamputasi' salah satu dari parpol yang hendak mencalonkan Anies.

"Kalau salah satu dari 3 parpol yang bakal mengusung Anies Baswedan sebagai capres tidak lagi memberikan dukungannya, bakal bubarlah koalisi yang tengah 'in the making' ini," kata SBY.

Caranya, kata SBY, pertama, melalui kerja politik agar salah satu partai atau lebih membatalkan pencalonannya terhadap Anies. Atau yang kedua, sebuah partai dikerjain sehingga tak lagi bisa mencalonkan seseorang menjadi capres.

"Kalau menggagalkan koalisi pengusung Anies ini karena hasil kerja politik, saya tidak punya komentar," katanya.

"Tetapi, kalau sebuah partai sengaja dikerjain agar tak lagi bisa mencalonkan Anies, seperti dugaan banyak kalangan atas PK Moeldoko (Kepala Staf Presiden Jokowi) yang masih berstatus aktif, maka ini juga sebuah masalah yang serius yang dampaknya sangat besar," imbuhnya.

Maksud SBY, dampak yang besar itu bukan hanya bagi Partai Demokrat. Tetapi , SBY menduga terhadap pihak yang tengah berkuasa.

"Kalau yang ingin menggagalkan Demokrat untuk mendukung Anies ini memang nekat,
gelap mata dan ingin memamerkan kekuasaan yang dimilikinya saya duga akan menjadi perhatian yang luar biasa dari masyarakat luas," tuturnya.

Selebihnya, SBY meminta mempelajari sejarah politik di berbagai negara, termasuk di Indonesia sendiri. Sejarah selalu mengabadikan berbagai cerita tentang solidaritas dan perlawanan rakyat terhadap kekuasaan yang dinilai sangat tidak adil dan menindas.

SBY menilai upaya Moeldoko ingin mengambil alih Demokrat lewat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung ditentang mayoritas rakyat. Menurut SBY, dari akal sehat dan isi proses hukum yang telah berjalan selama ini juga keabsahan serta cara-cara Moeldoko ingin mengambil alih Partai Demokrat dari kepemimpinan yang sah, tidak dipenuhinya syarat untuk sebuah KLB.

"Tidak ada jalan bagi Moeldoko untuk dibenarkan dan dimenangkan dalam pengadilan yang benar dan adil," kata SBY.

SBY masih percaya Mahkamah Agung sebagai simbol benteng kebenaran dan keadilan di negara kita akan tetap amanah, memiliki hati nurani dan akal sehat. Juga menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, dan memberikan putusan yang benar dan adil.

"Rasa percaya saya kepada MA dan jajaran pengadilan dalam naungannya juga dilatarbelakangi oleh keseluruhan proses pengadilan yang digelar selama ini yang saya nilai kredibel dan adil," katanya.

Saya ingin menyampaikan kepada Mahkamah Agung, rakyat Indonesia bahkan masyarakat internasional, akan mengikuti proses pengambilan putusan yang dilakukan oleh MA," imbuhnya.

SBY melihat alasan dunia peduli karena perlakuan pihak yang tengah berkuasa terhadap seorang mantan Presiden selalu menarik perhatian dunia.

"Memang tidak sedikit informasi yang saya dapatkan, dan saya belum bisa melakukan konfirmasi terhadap kebenaran informasi itu, bahwa katanya ada tekanan terhadap MA untuk memenangkan KSP Moeldoko," katanya.

Jika benar memang ada tekanan dari pihak-pihak tertentu atau dari orang kuat, SBY berharap MA tidak serta merta mempercayainya. SBY sangat ingat apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua Umum Partai Demokrat di Istana Bogor, tanggal 9 Maret 2021 sekitar pukul 20.00 WIB.

Waktu itu Ketua Umum Partai Demokrat AHY diundang oleh Pak Jokowi ke Istana Bogor. Dengan didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Jokowi menjelaskan soal sikap Moeldoko.

"Secara panjang lebar bahwa intinya beliau 'tidak tahu menahu' atas apa yang dilakukan oleh Moeldoko. Memang ini berbeda dari apa yang dibangun oleh Moeldoko dan para pelaku KLB, bahwa rencana pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah itu mendapatkan 'blessing' dari beliau," tuturnya.

"Sama halnya dengan komentar berbagai kalangan di dalam dan di luar negeri yang menyangsikan jika Pak Jokowi benar-benar tidak tahu. Tetapi, posisi Partai Demokrat, termasuk saya, tetap memercayai dan memegang apa yang disampaikan Pak Jokowi tersebut sebagai kebenaran (truth)," tutupnya. ***



SBY Urungkan Niat Pulang ke Pacitan

Tidak ada komentar



- Pak SBY berbelok 180 derajat:  keluar dari mimpi (politik) menuju ke realitas (politik). Pak SBY agaknya sadar, beliau tidak bisa naik kereta bersama-sama Pak Jokowi dan Bu Mega, kecuali dalam mimpi saja. Beliau sejatinya memang  duduk di moda yang lain.

Politik itu memang permainan tanda, semacam “perselingkuhan bahasa”. Dengan itu realitas dibelokkan ke lorong gelap demokrasi. Lihatlah, saat seseorang mengatakan “A”, ia nyaris selalu tidak berarti “A”. Alibinya, komunikasi dalam politik tidak berada di ranah praksis, melainkan di arasy signifikasi. Tidak ada kesalahan komunikasi di situ, yang ada hanyalah perbedaan interpretasi.

Dengan dalil tersebut, politik dikonstruksi sebagai dunia yang lentur. Politik adalah sebuah pasal karet. Para pelakunya lantas mengatakan, politik itu dinamis, he he he.

Begitulah, mimpi Pak SBY untuk pulang ke Pacitan pun urung. Alih-alih pulang kampung, Pak SBY justru putar balik ke Stasiun Solo Balapan. Segera ambil tiket kereta dan bergegas kembali ke Jakarta.

Pak SBY berbelok 180 derajat:  keluar dari mimpi (politik) menuju ke realitas (politik). Pak SBY agaknya sadar, beliau tidak bisa naik kereta bersama-sama Pak Jokowi dan Bu Mega, kecuali dalam mimpi saja. Beliau sejatinya memang  duduk di moda yang lain.

Mengelap mimpinya sedemikian, Pak SBY meluncur di atas pena, menerbitkan buku. Tipis dan boleh dibilang prematur untuk sebuah buku: 27 halaman. Tapi, situasi tampaknya memaksa Pak SBY untuk melakukan operasi sesar. Bukan saatnya menunggu hingga hamil tua.

Buku itu, sebelum dibaca sudah terbaca. Setidaknya kita bisa menangkap tendensi politik pada judul dan covernya. Ia menyatukan dua kode sekaligus: verbal dan visual. Linguistic messages dan visual messages-nya membangun kekuatan pesan: ini soal penting dan mendesak.

Isinya mengeksplisitkan kode tersebut:  kritik tajam, tapi santun:  Ironi. Saya angkat topi.

Referensinya, kata beliau, diambil dari perbincangan di media dus dari sumber yang bisa dipercaya.  Cerdas.

Dengan cara itu kiranya pembaca bisa menangkap pesan: bahwa rumor di media itu benar adanya.

Sebagai sesama penulis, saya mengapresiasi buku tersebut, menikmati gayanya. Dalam sepak bola, itu identik dengan tendangan “balik bandung”: menghadap ke daerah kawan, tapi bola meluncur ke pertahanan lawan. Buku ini untuk Partai Demokrat, katanya, tapi isinya untuk Pak Jokowi, juga PDI.

Saya berharap Pak SBY tetap berada di situ dengan sikap itu. [ *** ]







*Acep Iwan Saidi (AIS) adalah essais, kritikus sastra dan pengajar di ITB


Calon Presiden dan Tanah Untuk Rakyat

Tidak ada komentar



- Ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia sudah menjadi perbincangan lama. Hal ini bersifat struktural, maksudnya hanya segelintir orang menguasai puluhan juta hektare lahan. Di perkotaan dan di luar perkotaan nasibnya sama. Segelintir orang ini berkonspirasi dengan kekuasaan lokal maupun nasional mengatur kepemilikan tersebut.

Namun, menariknya, beberapa hari ini kita terguncang dengan isu pemerintah akan memutihkan penguasaan ilegal 3,3 juta ha lahan di tengah hutan. (lihat detik.com, 23/6/23). Bukannya negara merampas kembali miliknya, menghukum perampas tanah dan menegakkan kedaulatan rakyat di atas tanah tersebut, malah pemerintah mengatakan bahwa pemutihan itu adalah kondisi terpaksa. Juga, katanya, akan lebih baik buat kepastian usaha dan pembayaran pajak. Sambil merujuk pasal-pasal dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Asa rakyat telah hilang dalam era Jokowi ini. Nawacita dan revolusi mental plus istilah Gotong Royong sekedar jargon untuk memuliakan visi misi kampanye. Namun, setelah sembilan tahun, harapan tinggal harapan.

Karenanya kita harus serius melihat visi dan janji calon presiden ke depan. Apakah mereka punya komitmen tinggi dalam memberikan kemakmuran bagi semua rakyat. Bisakan mereka kelak mengikuti jejak pendiri bangsa, melaksanakan land reform?

Prabowo Subianto

Kita mulai dengan Prabowo.  Prabowo Subianto, Antaranews, 29/9/10, dalam “Prabowo: Tanah dan Laut Hanya Untuk Rakyat”, mengatakan “Jadi, kalau kekayaan keduanya itu (tanah dan laut) kini terbalik kemudian dinikmati oleh segelintir pihak tanpa memberi peluang mensejahterakan rakyat, hal itu sama artinya mengkhianati UUD 1945, sekaligus memberangus berbagai peraturan yang kita buat lainnya, termasuk merusak harapan dan moral rakyat untuk dapat hidup lebih baik”. Itu dari mulut Prabowo sendiri.

Sembilan tahun kemudian dalam debat kampanye 2019, Prabowo mengatakan pada Jokowi bahwa dia siap menyerahkan semua tanahnya asal untuk kepentingan negara. Tanah Prabowo saat itu tercatat 340.000 Ha, di Kaltim dan Aceh. Prabowo menyatakan ini setelah disindir Jokowi sebagai Landlord (tuan tanah) dalam debat, sebagai balasan kritik Prabowo mempersoalkan ketimpangan kepemilikan lahan di era Jokowi jilid satu.

Kini Prabowo telah menjadi penguasa. Soal mimpinya dahulu tentang mengambil tanah-tanah terlantar dan membagi untuk rakyat, kelak jika berkuasa, akhirnya hanya mimpi di siang bolong. Partainya pun tidak berdengung lagi soal tanah untuk rakyat. Partai ini bahkan pendukung UU Omnibus Law yang memberi power bagi oligarki menguasai berbagai kekayaan alam kita. Siapa pun orang baik, ketika masuk dalam rezim Jokowi, kelihatannya akan berubah.

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo tidak membantah dirinya terlibat dalam pembuatan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Hal itu berbeda dengan Anies Baswedan. Ketika pemerintah pusat mengklaim seluruh gubernur dilibatkan dalam proses penyusunan UU itu, Anies membantah terlibat.

Seperti dalam kasus rencana pemutihan 3,3 juta ha lahan sawit ilegal yang kita singgung di atas, omnibus law cipta kerja yang jadi rujukan LBP, memberi kepastian pada kita bahwa UU ini memang dirancang untuk melemahkan negara dan memperkuat oligarki. Kehadiran UU itu adalah untuk membangun negara  korporatokrasi. Negara di mana korporasi besar berkuasa. Dalam istilah Marxian, itu disebutkan negara sebagai proxy kapitalis.

Ganjar dan partainya adalah pendukung UU Omnibus Law.

Dalam wilayah kegubernurannya, Ganjar tercatat tidak memihak rakyat dalam kasus tanah Wadas, dan Kendeng. (Lihat: pinterpolitik.com/in-depth/wadas-kendeng-mampu-jegal-ganjar/?amp=1). Ganjar bahkan tidak memihak rakyat ketika aparat menangkapi dan membantai rakyat Wadas ketika dipaksa digusur.

Mentor Ganjar, Megawati Sukarnoputri sendiri tidak mempunyai pemihakan pada isu tanah rakyat. Ketika Mega pidato dalam acara Bulan Besar Bung Karno, 24/6/23 lalu, Megawati tidak sedikit pun mengkritik rencana pemerintah memberikan 3,3 juta lahan kepada segelintir orang kaya. Padahal pada pidatonya, dia menyinggung bahwa negara kita kaya raya tapi tidak terjadi pemerataan. Harusnya Mega seperti bapaknya, meminta tanah 3,3 juta itu untuk Land reform. Diberikan pada petani-petani sawit.

Dengan membahas isu tanah untuk rakyat adalah satu contoh untuk faham, bahwa rezim ini tidak pro rakyat. Janji Nawacita lebih banyak menghasilkan sertifikasi lahan. Memang ada juga membagikan lahan hutan  dalam konteks “TORA”, alias Hutan Sosial. Namun, itu jauh dari pengertian Land reform, di mana lahan-lahan terlantar dan lahan yang dikuasai secara ilegal dalam jutaan hektare seyogyanya langsung diambil negara. Negara harus kuat berhadapan dengan mafia-mafia tanah yang sok jagoan berkuasa secara ilegal.

Berharap pada capres Anies


Capres Anies Baswedan dalam visinya tentang negara dan rakyat jelas, yakni untuk apa ada negara kalau rakyat tidak bisa memiliki tanah. Hal ini menjadi tagline dalam wawancara eksklusif Anies Baswedan oleh Karni Ilyas dalam ILC dua bulan lalu. Dalam wawancara itu Anies memperkuat posisinya dengan kasus “Tanah Merah, Tanah Bukit Duri dan Tanah Aquarium” serta lainnya di mana Anies berpihak pada rakyat. Dalam hal reklamasi Jakarta juga, Anies menunjukkan bahwa negara harus mengatur swasta alias konglomerat pemilik konsesi reklamasi, bukan sebaliknya.

Memang, dalam berbagai dilema pembangunan, antara “Growth oriented” versus “share prosperity” tidak gampang menyelesaikannya, baik secara teknokrasi maupun dominasi. Jika negara dominan terhadap pengusaha, perlu ketajaman strategi dan aksi untuk membuat pembangunan berjalan untuk mempertahankan pertumbuhan (growth). Sialnya, seringkali penguasa beralibi bahwa pertumbuhan adalah segala-galanya, sehingga mengorbankan nasib rakyat dan lingkungan hidup.

Lebih kacau lagi, dalam kasus-kasus yang terjadi di era Jokowi, seperti baru-baru ini, kekayaan alam nikel kita diekspor secara ilegal ke Cina dalam jumlah 5 juta ton, yang diungkapkan KPK. Begitu juga soal lahan 3,3 juta ha ilegal yang sudah kita bahas. Tentu ini karena kekuasaannya Jokowi didominasi pengusaha. Khususnya karena pengusaha tersebut merangkap sebagai penguasa. Seperti pengakuan Jokowi di hadapan calon investor Singapura beberapa hari lalu, “You know, I am also bussinessman“, kata Jokowi di hadapan mereka.

Berharap pada Anies Baswedan tentunya berharap mengembalikan negara pada fungsi fundamentalnya, yakni memihak rakyat yang belum sejahtera. Dalam hal kekayaan alam, bagaimana memberikan akses sebesar-besarnya pada UMKM dan koperasi, agar penyebaran aset negara terjadi, sehingga produktifitas rakyat merata.

Penutup

Tanah untuk rakyat adalah sebuah isu besar bangsa ini. Memang tanah bukan satu-satunya aset strategis dalam dunia modern sekarang ini. Namun, sementara ini kekayaan negara masih terletak pada tanah dan isinya tersebut. Jadi kita harus fokus pada isu tanah untuk cita-cita keadilan sosial.

Dari tiga capres yang ada saat ini, hanya Anies Baswedan yang mempunyai visi tanah untuk rakyat. Bahkan Anies sering berseberangan dengan cukong cukong dan pengusaha dalam membela rakyat yang digusur.

Kita tentu berharap pertentangan Anies untuk menghadirkan negara dominan terhadap cukong maupun pengusaha dapat terwujud. Hal ini tentu berat, sebab, misalnya, Indonesia membutuhkan waktu 350 tahun mengusir oligarki VOC dari Indonesia. Namun, kita tidak boleh lelah berjuang. Bersama Anies Baswedan kita tetap melangkah, memenangkan hak-hak rakyat di tanah airnya sendiri. Itu kewajiban historis kita menjaga arah bangsa ini. [  ]

Bukannya negara merampas kembali miliknya, menghukum perampas tanah dan menegakkan kedaulatan rakyat di atas tanah tersebut, malah pemerintah mengatakan bahwa pemutihan itu adalah kondisi terpaksa. Juga, katanya, akan lebih baik buat kepastian usaha dan pembayaran pajak. Sambil merujuk pasal-pasal dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja.








*Dr. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle


Tips Mengolah Daging Kurban agar Lebih Empuk dan Tidak Berbau Prengus

Tidak ada komentar



Umat Muslim akan merayakan Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 mendatang. Jelang Idul Adha atau hari raya kurban, ketahui beberapa hal terkait cara mengolah daging kurban agar lebih empuk dan tidak berbau prengus.

Corporate Chef dari Artisan Kuliner Group Chef Rizqi Pradana menyebut bila daging kurban mau dimasak sup atau gulai, sebelumnya daging direbus paling tidak 2--3 kali. "Di-blanch, kasih jahe, cengkeh, kayu manis. Kalau rebus daging dari air dingin," kata Chef Rizqi ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Juni 2023.

Ia menambahkan alasan merebus daging kurban dengan air dingin. "Kalau dari air panas, langsung pori-pori (daging) tertutup. Kita merebus daging maksudnya membuang kotoran dan aroma. Jadi, pakai air dingin agar keluar kotoran dan bau," lanjutnya.

Chef Rizqi mengungkapkan proses selanjutnya adalah membuang air rebusan tersebut dan lakukan proses yang sama sekitar 2--3 kali dengan waktu yang singkat. "Tidak boleh lama, masak dua menit, mendidih, sudah langsung diganti," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam merebus, ada dua tipe, yakni blanch dan boil. Untuk boil, prosesnya cukup lama, sedangkan blanch prosesnya hanya sebentar.

"Rebus dari air dingin biar bau dan darah yang kotor, terutama hewan kurban, bisa bersih," tambahnya. Apabila daging kurban ingin dimasak menjadi sate, penting untuk mendiamkan dahulu daging tersebut. 

Marinasi

"Kita diamkan daging, marinai dengan rempah. Kalau mau empuk kasih daun pepaya di bawah, remas-remas daun pepaya, dan masukkan ke kulkas dua jam, baru buat sate," terang Chef Rizqi.

Bumbu untuk memarinasi daging, dikatakan Chef Rizqi terdiri atas bumbu putih, seperti bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Untuk daging kurban dapat diberi kapulaga, kayu manis, cengkeh untuk mengurangi aroma prengus.

"Cuci dengan air dingin, jangan langsung di air keran untuk menghilangkan amis, bisa geprek jahe," kata Chef Rizqi.

Untuk daging domba untuk kurban, dikatakan Chef Rizqi, paling mudah diolah menjadi sate. "Tapihewan kurban yang dipotong, dimasak dan langsung dimakan, sudah pasti keras," terangnya.

"Biar enggak keras, dimarinasi bumbu putih. Kalau marinasi daging jangan pakai garam dulu dan beri garam di akhir saja," ungkapnya.

Chef Rizqi menjelaskan lagi, "Kalau mau bikin sup, gulai, tongseng, daging kurban direbus dengan rempah-rempah dan air dingin."

Resep Sop Kambing Betawi
Resep kreasi Anna Marbun dari Cookpad.

Bahan-bahan:
1,5 liter air bersih secukupnya

Beberapa tomat segar, dipotong-potong

1 liter susu full cream

1 buah jeruk limau

Emping goreng

Daun bawang

Daun seledri

Daun salam

4 lembar daun jeruk purut

1/2 bungkus MSG (opsional)

2 sdm minyak sayur untuk menumis

2 batang serai

5 cm lengkuas

Bawang goreng secukupnya

1 sdt merica bubuk

Kecap manis secukupnya

Garam secukupnya

Wortel secukupnya (dipotong-potong)

Kentang secukupnya (dipotong-potong)

 

Bumbu halus:
6 siung bawang putih

6 siung bawang merah

4 cm kayu manis

3 butir cengkeh

3 cm jahe

5 butir kemiri

3 buah kapulaga

1 sdm merica

1 butir biji pala

 

Langkah pembuatan:
  • Potong daging kambing kecil-kecil.
  • Masak satu liter air dan setelah air mendidih masukan daging kambing. Setelah kira-kira 15 menit, buanglah rebusan air ini untuk mengurangi atau menghilangkan bau pada kambing dan juga lemak.
  • Rebus lagi daging dengan dua liter air hingga daging empuk
  • Ambil 1 liter air rebusan kuah kambing dan campurkan susu full cream. Setelah itu, masukkan di sini daun salam dan juga daun jeruk. Masukan juga sereh dan langkuas yang telah dimemarkan terlebih dulu.
  • Bumbu yang telah dihaluskan, silakan ditumis dengan minyak sayur atau zaitun sampai matang dan harum
  • Terakhir, masukkan hasil tumisan bumbu tadi ke dalam rebusan, tomat dan campuran susu. Aduk-aduk hingga rata betul. Apabila sudah tercampur dan daging kambing sudah benar-benar empuk, siap dihidangkan.


Resep Sate Maranggi

Bahan-bahan:
500 gr daging kambing atau sapi, potong-potong

Bumbu halus:
 5 siung bawang merah

2 siung bawang putih

2 ruas lengkuas, cincang kecil agar mudah dihaluskan

2 ruas kencur

1/2 sdt merica bubuk

1 sdm ketumbar

1 ruas jahe

1 buah cabai merah besar, buang bijinya


Bumbu marinade:
4 sdm kecap manis

3 butir asam jawa, seduh dengan sedikit air panas ambil airnya saja

1/2 sdt garam


Acar:
2 buah tomat merah, potong dadu

3 siung bawang merah, potong-potong

5 buah cabai rawit, potong-potong

1 sdt cuka makan

Garam secukupnya

Gula secukupnya


Langkah pembuatan:
  • Tusuk-tusuk daging pada tusuk satai.
  • Campurkan bumbu halus dan marinade. Rendam satai ke dalam bumbu, biarkan kurang lebih 15 menit.
  • Siapkan panggangan. Panggang satai hingga matang.


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde