Responsive Ad Slot

Seraut Wajah Ella

Tidak ada komentar

Sabtu, 05 Oktober 2019












aku pernah punya teman perempuan




anaknya cantik berwajah oriental


menatap indah parasnya aku tak tahan


apalagi kulitnya putih bodinya sintal






namanya ella, katanya orang jawa tulen




tapi sepintas seperti keturunan tionghoa


matanya menyipit, senyum manisnya paten


belum pernah aku lihat gadis secantik dia






ella adalah teman sekelasku dulu semasa sma




bangku tempat duduknyapun tepat didepanku


karena sering bercanda lama lama aku suka


sifatnya yang manja membuatku makin rindu






tapi sayangnya aku ini seorang lelaki pemalu




meski aku naksir dia, tapi malu mengatakannya


jadi aku hanya bisa menyimpan didalam kalbu


padahal dibenakku tak pernah bisa melupakannya






sepanjang malam aku terbayang wajahnya




matanya berbinar seindah bintang kejora


rambutnya yang hitam lebat terurai di bahu


aku melamun seandainya dia menjadi pacarku






terbersit satu cara agar dia bisa mengerti




bahwa sebenarnya aku telah lama jatuh hati


suatu ketika aku pinjam saja buku tulisnya


alasannya aku ingin menyalin rumus fisika






aku senang karna langkah pertamaku berhasil




membawa pulang sebuah buku catatan fisikanya


masih didalam tas dan tak pernah aku ambil


sebab memang ada sesuatu yang sudah terencana






malam hari dikamar aku menulis selembar surat




kucari kata mutiara dari koran dan majalah top


agar tulisanku indah dan dia tersanjung berat


sebentar selesai, surat itu kumasukkan amplop






amplop itu lalu kuselipkan disela buku fisika




besok pagi sampai disekolah langsung aku kasih


malam itu aku jadi tak bisa tidur memikirkannya


hatiku gelisah menunggu apa yang akan terjadi






keesokannya rencanaku berjalan dengan sukses




suratku terkirim sempurna tanpa ada yang tahu


sekarang giliranku jadi seperti orang stress


menunggu jawaban dari seseorang yang aku rindu






dua hari kemudian benar juga dia menemuiku




sambil menenteng sebuah buku di tangannya


kuyakin ada selembar surat balasan untukku


didalam kamar mandi sekolah aku membacanya






aku tak sabar untuk membaca semua isi suratnya




tapi apa yang ditulisnya sangat menyakitkan hati


dia minta maaf karna sudah dijodohkan oleh ibunya


meraka akan segera menikah setelah lulus nanti






lemas rasanya kedua kakiku membaca isi surat




bila tahu begitu, aku jadi tak mau membacanya


tapi apa boleh buat, lebih baik segera kucatat


daripada membuatku tersiksa memendam cinta






akupun tak bisa berbuat apa apa lagi




sekedar mencintai tanpa bisa memiliki


tapi walau bagaimana, raisya gadis pujaanku


aku tetap cinta dia, meski dia bukan milikku..




.oOo.


KETIKA MALAM TELAH DATANG

Tidak ada komentar











saat kata kurajut dengan sayang,




biarkan mengalir tanpa penghalang


melahirkan makna berjuta impian


mengiringi senja yang temaram






saat puisi kusulam dengan rindu,




menghentakkan seluruh bara di kalbu


walau asa mendayu-dayu


walaupun malam hadir dalam sendu






saat nyanyian kurenda dengan asmara,




menuangkan irama penuh dengan rasa


menumpahkan segala sesak di dada


di tepian malam yang masih merana






saat cerita kutisik dengan cinta,




kisahkan angan lukiskan cita


walau dirimu ada di seberang sana


ku tetap merintih, memohon kata






semua kata,




semua puisi,


semua nyanyian,


semua cerita,




hanya untukmu, insan yang ku rindu…


.oOo.


Inilah Trend Busana Muslim 2015

Tidak ada komentar

Jumat, 14 November 2014

Awal bulan november ini telah resmi dibuka Jakarta Fashion Week, JFW merupakan ajang fashion terbesar di Asia tenggara. JFW tahun ini adalah kali ke-7 Femina Group mengadakan pagelaran busana akbar tersebut. Jakarta Fashion Week 2015 menampilkan berbagai model busana lokal terbaru dan dari desainer internasional untuk 88 kali pertunjukan yang akan berlangsung 7 hari kedepan. Jangan lewatkan momen besar ini, update lah setiap hari dalam minggu ini hingga tanggal 7 November.

Upacara pembukaan JFW dihadiri oleh Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., ia mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung dan mengapresiasi lahirnya para desainer muda dan diharapakan untuk terus mengembangkan kemampuannya untuk tetap berkarya. Sementara itu, menteri perdagangan, Rahmat Gobel, juga menyuarakan dukungannya kepada Femina Group atas even JFW yang telah banyak memberikan hasil yang positif untuk perkembangan fashion di tanah air.
JFW tahun ini mengusung tema “Setting Fashion Future”, pengenalan produk teranyar dari desainer dalam negeri terhadap pasar global menjadi target utama ditahun ini. Dalyanta mengatakan, “Melalui berbagai program pengembangan bisnis dari tahun ke tahun, JFW tetap konsisten membantu para desainer untuk memperkenalkan karya-karya mereka untuk diterima di pasar global. Harapan lainnya ialah agar masyarakat Indonesia akan lebih mencintai produk dalam negeri.”


Trend busana muslim 2015 masih banyak spekulasi karena JFW belum rampung sehingga masih sedikit sulit untuk memastikannya. Namun dari segi warna, banyak desainer mengatakan warna hijau tosca akan menjadi trend di tahun depan termasuk trend busana muslim 2015. Akan tetapi jika kita mengacu pada isi buku “Re+Habitat” yang disusun oleh beberpa pakar fashion beberapa waktu lalu, ada beberapa kesimpulan yang dapat kita tarik untuk memprediksi trend busana muslim 2015, berikut point-pointnya:

- Trend Alliance

Desainer terkenal Dina Midiani mengatakan trend alliance diprediksi akan ikut menghiasi trend busana tahun 2015-2016. Trend alliance adalah perpaduan antara model modern dan tradisional yang dimodifikasi hingga menghasilkan busana yang simple dan elegan. Trend busana muslim 2015 akan didominasi oleh motif-motif batik.

- Trend Biometik

Trend biometik ialah model busana yang mengandung unsur alam, khususnya alam serta akosistem yang hampir punah. Trend biometik ini terinspirasi dari banyaknya hutan dan lingkungan yang sudah rusak di Indonesia. Implementasi tema ini akan disajikan dalam warna, motif dan gambar. Trend busana muslim 2015 akan cukup dipengaruhi oleh tema unik ini.

- Trend Androit

Tema anyar ini lahir terinspirasi dari pesatnya perkembangan dunia gadjet di Indonesia sepanjang tahun ini, dari mulai smartphone dan sebagainya. Tema androit ini juga memungkinkan untuk memberi style baru terhadap trend busana muslim 2015.

- Trend Veracious

Veracious menghadirkan busana modern yang mengusung unsur-unsur primitif atau tradisional. Busana modern tidak hanya pakaian dengan look blink-blink mewah. Kali ini kesan modern akan dihasilkan dari unsur primitif itu sendiri dan tentu saja akan menambah nilai unik. Veracious akan ikut meramaikan Trend busana muslim 2015.

- Trend  Hijau Tosca

Hijau tosca adalah warna yang diprediksi akan mendominasi trend fashion tahu 2015 mendatang. Hal ini  bukan hanya prediksi dalam negeri, tapi juga banyak desainer mancanegara yang memaparkan prediksi ini. Warna hijau tosca akan mengambil bagian besar untuk trend busan muslim 2015.

Sunrise di Merapi Luar Biasa Menakjubkan

Tidak ada komentar

Selasa, 04 November 2014

Menikmati matahari terbit dari gunung api paling aktif di negeri ini, serta menengok langsung kawah Merapi yang selalu bergolak menjadi pengalaman wajib seumur hidup.

Berkunjung di kaki Merapi bertepatan dengan usainya ritual sadranan. Selama beberapa hari diadakannya ritual tersebut base camp ditutup sehingga para pendaki tidak diperkenankan transit melainkan bisa langsung melakukan pendakian. Hal ini dikarenakan base camp Barameru yang juga merupakan kediaman Mbah Min disediakan untuk menjamu para tamu dari dusun tetangga. Tradisi sadranan memang tak bisa dilepaskan dari masyarakat lereng Merapi; ritual ini digelar setiap tahun menjelang bulan Ramadhan untuk menghormati leluhur, juga sebagai sarana mengikat persaudaraan.

Gunung Merapi yang berada dalam satu garis lurus dengan Keraton Jogja dan Samudera Hindia memegang posisi penting dalam masyarakat Jawa. Hal ini dipercaya sebagai suatu trinitas kosmologi yang mempunyai hubungan erat satu sama lain. Merapi sebagai api, Laut Selatan perlambang air, sementara Keraton adalah penyeimbangnya. Malam ini kami berangkat untuk mendaki sang unsur api, Merapi.

Kami mengambil rute pendakian jalur sisi Utara, yaitu via Dusun Plalangan, Desa Jlatah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Plalangan adalah dusun terakhir bila kita akan melakukan pendakian melalui jalur Selo. Untuk sampai ke sini kita bisa naik angkutan umum dari arah Jogja ke Magelang; turunlah di Blabak lalu lanjutkan naik mini bus jurusan Selo. Untuk mencapai BASE CAMP BARAMERU (MBAH MIN) kita harus berjalan kaki melewati jalan aspal menanjak karena tak ada angkutan umum yang lewat kampung ini. Bila ingin lebih mudah kita bisa menyewa mobil untuk mengantar langsung hingga base camp, tarifnya sekitar Rp 800.000 untuk mengantar dan menjemput dari Jogja. Sebenarnya masih ada jalur lain seperti jalur Deles ataupun Babadan. Namun, rutenya relatif lebih sulit sehingga jalur Selo menjadi favorit para pendaki hingga kini. Sementara itu, jalur Selatan via Dusun Kaliadem sudah tidak bisa dilalui pasca erupsi besar tahun 2010 silam.

Di base camp kita bisa beristirahat dan bermalam, tak ada tarif baku, sepantasnya saja. Pengunjung dikenai tarif Rp 35.000, sudah termasuk makan 3 porsi. Pendakian kali ini kami ditemani Gimar, seorang ayah muda berusia 22 tahun yang juga merupakan anak bungsu dari Mbah Min. Sehari-harinya Gimar adalah petani dan penjaga pos pendaftaran pendakian. Bila ada pendaki yang perlu bantuannya, Gimar bisa menjadiporter ataupun guide. Jika memerlukan, sampaikan saja pada Mbah Min, maka beliau akan mencarikannya. Tarif untuk porter berkisar Rp 125.000 sementara untuk guide Rp 300.000. Siapkan air secukupnya karena kita tak akan menemui mata air selama perjalanan hingga ke puncak. Jangan lupa membawa jaket bila tak ingin membeku disergap dingin udara gunung.

Lama perjalanan normal mendaki Merapi hingga puncak sekitar 5-6 jam. Empat hingga lima jam pertama dihabiskan melewati base camp hingga pos 3 atau Pasar Bubrah, selanjutnya perjalanan selama sekitar satu jam dari Pasar Bubrah ke puncak. Namun kali ini  berangkat lebih awal karena berencana untuk camping dan mencari spot terbaik untuk menikmati sunrise. Pukul 19.30 kami berangkat. Perjalanan dimulai dengan tanjakan aspal hingga New Selo, selanjutnya berganti dengan jalan setapak melewati ladang tembakau dan kubis milik penduduk. 

Setelah berjalan selama kurang lebih 1 jam, gapura selamat datang akan menyambut. Sekitar sejam perjalanan dari gapura melewati hutan pinus, kita akan sampai di Pos 1. Dari Pos 1 menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan medan terjal yang menguras tenaga. Rute Pos 2 ke Pos 3 atau Pasar Bubrah relatif lebih mudah meskipun tetap dipenuhi batu. Tak ada penerangan selama perjalanan, jadi pastikan headlamp dalam kondisi prima.

Dalam gelap, bukan berarti tak ada pemandangan yang tak bisa dinikmati. Suasana damai begitu terasa; sayup-sayup terdengar bunyi gamelan dari acara ketoprak yang digelar warga, mengiringi setiap langkah menapaki kerasnya batu sisa-sisa muntahan kawah. Angin pun tak mau ketinggalan dalam pertunjukan, disapanya pohon-pohon agar ikut bersuara, semakin menambah hawa magis Merapi. Saat berhenti sejenak untuk melepas lelah, terlihat di bawah awan ribuan lampu bagaikan kerajaan kunang-kunang. Cobalah menengadah ke atas, jutaan bintang memenuhi langit kelam, seperti taburan serbuk peri yang berkilauan.

Tak terasa kami hampir sampai di Pasar Bubrah, namun kami sengaja tidak segera mendatanginya. Kami putuskan untuk mendirikan tenda di balik sebuah batu besar demi berlindung dari kencangnya angin malam itu. Dari tempat menggelar tenda ini, pemandangan rupawan yang telah kami cicipi tadi bisa lebih puas dinikmati. Seolah berada di dunia lain ketika di bawah kaki terlihat ribuan lampu kota, sedangkan mendongak ke atas para penghuni galaksi Bima Sakti tampak jelas.

Saat mentari datang esok paginya, semua berubah. Gemerlap bintang digantikan cahaya keemasan muncul dari balik Gunung Lawu di sisi Timur, membuat tanah yang kami pijak bak permadani bersulam benang emas dari Persia. Gunung Merbabu dengan tenang duduk di sisi Utara, sementara tiga bersaudara Gunung Slamet, Sumbing, dan Sindoro masih sedikit tertutup kabut di sebelah Barat bagaikan komplek piramida Giza di Mesir. Menikmati suasana Merapi seperti ini seolah mempertanyakan keganasannya yang legendaris, sejenak lupa bahwa gunung ini pernah menelan ribuan nyawa, mengubur peradaban, mengusir Kerajaan Mataram Kuno hingga ke Timur Pulau Jawa.

Kini waktunya melanjutkan perjalanan ke puncak, melewati Pasar Bubrah yang 8000 tahun silam adalah kawah Merapi. Rute penuh pasir dan batu menjadi pilihan satu-satunya, tak ada jalan lain. Pasir dan kerikil tak cukup kuat menahan pijakan, menarik kaki untuk terus-terusan merosot. Magma beku dari erupsi terakhir juga masih terlalu labil hingga harus ekstra hati-hati memilih batu yang tepat, memaksa kita harus merangkak untuk bisa maju selangkah demi selangkah. Setelah sekitar 1 jam, bau belerang menghampiri hidung kami. Berdiri di bibir kawah dari gunung paling aktif di negeri ini tentu sebuah pengalaman tak terlupa, 2914 meter tingginya dari permukaan laut. Pemandangan dari sini tak kalah spektakuler, sehingga perjalanan penuh perjuangan serasa tak berbekas, hilang entah ditelan siapa. Kami sudah di puncak Merapi.

Puncak Merapi ini juga merupakan spot favorit para pendaki untuk menikmati sunrise. Hanya saja, tempat yang sempit dan curam menyulitkan para pemburu gambar untuk bisa berpindah-pindah mencari sudut terbaik, apalagi untuk meletakkan tripod. Sebelum siang datang, kami segera turun. Perjalanan pulang ke base camp memakan waktu sekitar 4 jam. Disinari cahaya matahari, terlihat lahan penduduk di lereng gunung. Kawasan ini adalah daerah subur berkat abu vulkanik yang rutin dikeluarkan kawah Merapi. Sesungguhnya Merapi tak pernah marah; dia hanya menyeimbangkan diri, membagi apa yang dimilikinya untuk alam di sekitarnya.





Jogja : Perkembangan Wisata Belum Merata di Indonesia

Tidak ada komentar

Sabtu, 18 Oktober 2014


Distribusi pariwisata di Indonesia masih belum merata. Penyebab tidak meratanya distribusi wisata tersebut dikarenakan konsentrasi wisatawan juga tidak menyebar, khususnya untuk wisatawan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan peneliti pariwisata, Ani Wijayanti dalam diskusi ‘Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata di Indonesia’ yang digelar di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) di kampus setempat, Jumat (17/10/2014).

“Distribusi perkembangan pariwisata tidak merata ada di tingkat provinsi, sebagaimana penelitian yang dilakukan. Secara geografis konsentrasi wisatawan tetap berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali,” ungkapnya.
Data dari penelitian yang dilakukannya, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak 5.033 juta orang (2002) dan naik menjadi 8.044 juta orang (2012). Tren tersebut juga diikuti oleh jumlah devisa negara yang naik dari 4.305 milyar dolar pada 2002 menjadi 9.120 milyar dolar di 2012.

Ani berharap agar perkembangan potensi pariwisata tersebut akhirnya bisa berdampak pada pemetaan di semua daerah. “Perencana di tingkat provinsi dan pusat sebaiknya menggunakan realitas siklus hidup setiap destinasi, sebagai basis perumusan kebijakan pengembangan destinasi, agar perkembangan pariwisata bisa lebih merata,” katanya. 

Pantai Lembupurwo Mulai Dipasarkan

Tidak ada komentar

Jumat, 03 Oktober 2014


Dijadikannya Pantai Lembupurwo di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen sebagai obyek survei biro-biro jasa wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta setahun terakhir ini berdampak positif bagi arus kunjungan wisatawan ke kawasan ini. Semula pantai ini hanya dikunjungi wisatawan asal wilayah Kebumen bagian timur saja, namun kini kawasan berpasir bersih berlaguna indah ini kian sering dikunjungi wisatawan luar kota.

Selain menyusuri gumuk pasir sepanjang 3 kilometer, pengunjung juga bisa melihat debur  ombak Samudera Indonesia dari tepi pantainya yang berupa hutan tanaman payau serta cemara udang.

"Dampak mulai dipasarkannya pantai ini, selain wisatawan biasa juga pada hari-hari tertentu banyak warga yang akan menikah berfoto di sini," ungkap Ketua Kelompok Tani (Klomtan) Cemara, Cokroaminoto di Pantai Lembupurwo, Jumat (03/10/2014).

Klomtan Cemara bersama dengan Pemerintah Desa Lembupurwo saat ini giat mengelola kawasan pantai di bagian timur Kebumen ini sebagai obyek kunjungan wisatawan. Selain menjaga kebersihan pantai, melakukan penanaman serta perawatan aneka tanaman para anggota klomtan ini juga membuat beberapa fasilitas seperti jamban dan jembatan bambu sepanjang 30 meter sebagai sarana pengunjung melewati hutan bakau. Adapun Pemerintah Desa Lembupurwo membangun gapura masuk ke obyek wisata dan mengatur pedagang-pedagang makanan di kawasan gumuk pasir.

Aku Tak Ingin Membebani Orang Lain

Tidak ada komentar

Jumat, 05 September 2014

Marjudi sedang jemput anaknya sekolah.
MUSIBAH gempa bumi 2006 memang sudah mengubah jalan hidupnya. Aktivitasnya tidak selincah dulu. Untuk sekedar 'beringsut' dari sudut ke bagian rumahnya pun harus dibantu kursi roda. Namun kondisi memperihatinkan itu tidak membuat Marjudi terpuruk hidupnya. Warga Dusun Gondosuli RT 02 Desa Sriharjo ini tetap semangat dalam menjalani takdirnya. Meski kadang batinnya getir jika ingat  kelumpuhan yang dialaminya itu.                  

Lelaki kelahiran Bantul 13 Mei 1971 itu kini fokus mengurus rumah sambil setiap hari antar jemput putrinya yang duduk di bangku sekolah dasar. Marjudi merasa bersyukur masih diberi umur panjang oleh Allah SWT. Sehingga bersama Rusmiyati istrinya bisa mengasuh dan mendidik dua buah hatinya, masing-masing Huda Al Farizi Wasis Nugroho dan Lintang. 

Lalaki bersahaja itu berujar, apa yang dialami harus diterima dengan ikhlas. "Semua ini cobaan dari Allah, jika tidak ikhlas, beban hidup ini akan terasa berat," ujarnya lirih. 
Kini sambil menjaga putrinya, hari-harinya disibukkan dengan budi daya ayam kampung dan ayam ketawa di sisi timur rumahnya. Marjudi mengungkapkan, meski dalam kondisi lumpuh namun sangat bersyukur dua anaknya mau menerima apa adanya. Bahkan Lintang yang kini duduk di kelas 2 SD tetap percaya diri. 

Dengan fakta tersebut, sebagai orangtua semakin yakin akan masa depan anaknya. Sehingga diapun sangat mengutamakan. Karena diakui atau tidak, proses pendidikan sangat menentukan masa depan seseorang. "Harus saya tunjukkan kepada anak-anak, meski  mengalami keterbatasan harus semangat dan pantang menyerah," ujarnya.

Keseharian Marjudi kini juga diisi dengan urusan rumah, termasuk mencuci, memasak dan sebagainya. Karena istrinya kini bekerja di sebuah industri pembuat kerupuk di tetangga dusun. Menurutnya seseorang yang mengalami keterbatasan fisik tidak bisa dijadikan alasan untuk meminta iba dari orang lain. “Janga sampai, meski kita tidak sempurna terus menjadi beban hidup orang lain,” kata Marjudi.

Setiap Wanita Begitu Cantik dan Berharga

Tidak ada komentar

Rabu, 03 September 2014


Seperti apakah definisi cantik yang sebenarnya itu Pemirsa? Sampai detik ini belum ada suatu definisi yang pasti tentang kecantikan. Cantik adalah sesuatu yang subyektif dan relatif. Jika cantik hanya diukur dari fisik saja maka pemikiran orang-orang tersebut sangatlah dangkal.

Cantik yang sebenarnya berasal dari hati Ladies. Jika Anda cantik dari hati maka aura yang akan terpancar pada wajah juga cantik. Lagipula segala sesuatu yang berbau fisik akan hilang atau rusak dimakan waktu. Namun kecantikan dari hati tidak akan pernah lekang oleh waktu.

Seperti petikan lirik dari lagu Christina Aguilera yang berjudul beautiful, "You are beautiful in every single way
Yes, words can't bring you down". Jangan pernah biarkan perkataan orang lain membuat Anda tidak percaya diri.

Seperti deretan kata indah yang dilantunkan oleh Colbie Caillat, "Take your make-up off, let your hair down, take a breath, look into the mirror, at yourself, don't you like you? Cause I like you". Cintailah diri Anda sendiri. Anda begitu cantik dan sempurna serta tidak kekurangan suatu apapun. Bersyukurlah, tersenyumlah dan tanamkan pada diri Anda bahwa "Aku cantik dan aku bahagia." Seize the day Pemirsa.

Manusia Bagaikan Terbuat dari Gelas-gelas Kaca.

Tidak ada komentar

Senin, 01 September 2014

Memiliki rival adalah hal yang biasa. Begitu banyak karakter Anda temui setiap hari. Ada yang bisa menguatkan, namun banyak yang mencoba menjatuhkan. Bukan kejam, namun hukum bersaing tak akan pernah pudar.

Mungkin saat ini Anda bertemu seseorang yang menjengkelkan di kantor. Dengan kuteks merahnya, dan sikap centilnya mencoba menekan Anda. Menjauhkan Anda dari pujian. Memojokkan Anda agar dicela.

Bukan tidak mungkin hal itu terjadi. Gosip-gosip mulai ditebarkan agar Anda terjerat jaringnya. Kasak kusuk dihembuskan agar Anda merasa gerah dan marah.

Tenang saja....jangan emosi dulu. Hal itu tak akan bertahan lama. Biarkan nyala lilin kecil di dalam hati Anda menerangi kedamaian di dalam diri. Jangan biarkan apinya membesar dan membakar hati Anda yang damai.

Manusia bagaikan terbuat dari gelas-gelas kaca. Ketika matahari santer bersinar, ia akan bercahaya. Namun ketika kegelapan datang, dan tak ada sinar lain apa yang akan menyinarinya? Tidak ada. Karena sinar itu akan terpancar dari hatinya. Jika saja, hati yang dimiliki masih ada lilin kecil yang tak padam dan tak berkobar.


Video dibawah ini tak ada hubungannya dengan konten diatas...tetapi perlu dilihat....

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde