7 Perjuangan Paling Mulia Seorang Ibu Dalam Hidup Kita
Pertama, Ibunda adalah
orang pertama yang berani memberikan nyawanya untuk kita. Tahukah kita bahwa
ibu merupakan satu satunya orang yang terbukti mau mempertaruhkan segenap
hidupnya demi kebahagiaan kita. Saat kita berada dalam kandungan maka tiap
langkahnya begitu hati-hati, kata-katanya dijaga dan ada berjuta perlakuan
istimewa lainnya.
Saat hari kelahiran telah mendekat, ibunda makin kepayahan
dan hampir saja tak bisa bergerak, siang malam yang ada dalam pikirannya
hanyalah kita…! Beliau tak pernah memikirkan dirinya, yang dipikirkan cuma keselamatan
dan kebahagiaan calon buah hati yang telah diamanatkan oleh ALLAH SWT.
Ketika saat untuk
melahirkan datang… ia pun bertekad untuk melakukan hal terbaik, ia rela
meninggalkan dunia ini asal sang buah hati bisa lahir dengan selamat. Segenap
hidup dan matinya telah dipasrahkan kepada ALLAH SWT, baginya dirinya tak
begitu penting asal janin yang dikandungnya kelak bisa bahagia di dunia ini.
Sungguh perjuangan dan saat-saat ibu mengalami hal ini tak pernah boleh kita
lupakan, karena belum ada manusia lain yang bisa melakukan ini selain ibu kita.
Kedua, Mengasuh anak dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Jika kita kehilangan inspirasi atau motivasi
dalam mencintai seseorang maka belajarlah pada sang ibunda tercinta. Ibu adalah
sosok teladan yang bisa kita jadikan sebagai sumber kekuatan dalam membina
ketulusan cinta. Apa yang ibunda lakukan bukan karena harta, tetapi beliau
memberikan cinta hanya karena kita ingin bahagia, sukses dan selalu berdaya
dalam menghadapi segala situasi.
Dengan bekal cinta dan kasih bunda yang tulus
maka seorang anak akan berkembang dan maju sebagai manusia yang kuat dan
berguna bagi orang lain. Anak-anak yang dibesarkan dengan rasa cinta akan punya
toleransi yang tinggi dan jauh dari sikap angkuh, tidak sombong dan tak banyak
mengeluh ketika menghadapi kesulitan.
Ketiga, Ibunda rela tinggal
digubug derita asal sang anak bisa hidup layak. Kita sering mendapati bagaimana
orang yang sangat sukses tetapi begitu rendah hati. Ia sangat pandai menghargai
semua orang, bahkan kepada pengemis pun dia begitu baik sikapnya. Kita pasti
bisa membayangkan betapa baiknya orang tadi, kalau pada peminta-minta saja
sangat santun maka kita tak perlu bertanya bagaimana sikap dia ke sesama.
Suatu
hari sebagian orang pun bertanya mengapa ia bisa melakukan hal ini? Maka dengan
nada rendah hati ia menjawab jika hal itu terinspirasi dari sang ibunda,
bagaimana dulu orang tuanya hidup dalam kekurangan secara ekonomi, tetapi
mereka tak pernah lupa untuk menyiapkan hal-hal penting hingga dirinya bisa
tinggal di istana dan mencapai kesuksesan seperti sekarang.
Keempat, Ibunda rela
menjadi budak sang anak… Tampaknya hal ini kadang kita lupakan, kita kadang tak
sadar kalau terlalu sering memerintah kepada ibu yang telah melahirkan kita
dengan taruhan nyawanya. Seberat apapun perintah itu selalu dijalankan oleh ibunda,
beliau melakukan dengan hati yang ikhlas karena rasa cintanya yang demikian
tinggi kepada anak-anaknya. Hal-hal seerti ini memang kadang baru disadari oleh
sang anak ketika beliau telah pergi untuk selama-lamanya.
Apakah ibunda
mengeluh ketika mendapat perintah dari anaknya ? Ternyata tidak, beliau
menanggapinya dengan senyuman, menjalankan perintah itu dengan semangat dan
ketika semua perintah telah dijalankan beliau pun tidak kecewa karena tak
pernah mendapat ucapan terima kasih dari kita. Sungguh…hal-hal ini jangan
pernah kita lupakan…, catat baik-baik dalam hati dan pikiran kita , karena itu
akan sangat berguna dalam hidup kita.
Kelima, kesabaran tanpa
batas seorang ibunda yang dibentak anaknya. Memang keterlaluan jika anak yang
telah dikandung, diasuh dan dibesarkan berani membentak ibundanya. Cuek bebek
dan main kasar dengan ibunda merupakan cermin hati yang keras, meski ibunda
sakit mendapat perlakuan yang tak semestinya tetapi beliau tetap mau memaafkan
kesalahan anak-anaknya. Rasa sakitnya hanya sementara, ia anggap itu hanya luka
kecil yang akan sembuh dengan sendirinya.
Kalau diibaratkan maka kesabaran sang
bunda itu bagaikan samudera yang luas, sementara tindakan anak yang kejam
kepada bunda laksana bangkai-bangkai berbau busuk yang dilempar ke tengah
lautan, namun kita tahu bangkai itu tak akan membuat samudera hati bunda berbau
busuk, justeru bangkai itu lama kelamaan akan lenyap dengan sendirinya lewat
doa tulus sang ibunda.
Keenam, Doa tulus sang
Ibunda yang tak pernah berhenti. Mungkin harus kita akui jika seorang anak
sering lupa untuk mendoakan ibundanya, namun tidak demikian dengan ibunda,
beliau selalu berdoa untuk kebaikan kita, senakal apapun dan sekejam apapun
maka ibunda tetap menggantungkan harapan baik kepada kita.
Beliau tak pernah
lelah dan tak pernah bosan untuk menasehati kita, mungkin kelak kita akan
sangat menyesal ketika kita ingat bagaimana kita selalu membantah tiap nasehat
baik yang diberikan oleh ibunda. Kita akan rindu saat saat dinasehati oleh sang
bunda, kita pun mengejar bayang-bayang sang bunda, namun sayang bayang-bayang
itu tak mungkin lagi kembali dalam hidup ini..
Ketujuh,… Kita adalah hasil
perjuangan ibunda. Mungkin kini kita begitu gagah, teramat hebat di depan orang
lain hingga tak ada satupun yang bisa mengalahkan kita, tetapi jangan pernah
lupa masih ada yang lebih hebat dari kita. Beliau mungkin saja tak bisa
membaca, tidak lebih pintar dari kita, atau mungkin tak secantik puteri dunia,
tetapi beliau inilah yang telah diberi kepercayaan oleh ALLAH SWT untuk
menjadikan kita hingga seperti sekarang.
Dialah Ibunda kita… yang akan
meningggalkan kita atau kini bisa saja telah tiada. Bagi kita yang kini masih
hidup bersama ibunda maka mari kita perbaiki bersama sikap-sikap yang tak
semestinya, karena jika tidak maka kita pasti akan menjadi orang-orang yang
paling menyesal dikemudian hari. Insya ALLAH kita semua bisa menjadi orang yang
lebih baik dan lebih lembut sikapnya kepada ibunda kita tercinta. Amin..
Pertama, Ibunda adalah
orang pertama yang berani memberikan nyawanya untuk kita. Tahukah kita bahwa
ibu merupakan satu satunya orang yang terbukti mau mempertaruhkan segenap
hidupnya demi kebahagiaan kita. Saat kita berada dalam kandungan maka tiap
langkahnya begitu hati-hati, kata-katanya dijaga dan ada berjuta perlakuan
istimewa lainnya.
Saat hari kelahiran telah mendekat, ibunda makin kepayahan
dan hampir saja tak bisa bergerak, siang malam yang ada dalam pikirannya
hanyalah kita…! Beliau tak pernah memikirkan dirinya, yang dipikirkan cuma keselamatan
dan kebahagiaan calon buah hati yang telah diamanatkan oleh ALLAH SWT.
Ketika saat untuk
melahirkan datang… ia pun bertekad untuk melakukan hal terbaik, ia rela
meninggalkan dunia ini asal sang buah hati bisa lahir dengan selamat. Segenap
hidup dan matinya telah dipasrahkan kepada ALLAH SWT, baginya dirinya tak
begitu penting asal janin yang dikandungnya kelak bisa bahagia di dunia ini.
Sungguh perjuangan dan saat-saat ibu mengalami hal ini tak pernah boleh kita
lupakan, karena belum ada manusia lain yang bisa melakukan ini selain ibu kita.
Kedua, Mengasuh anak dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Jika kita kehilangan inspirasi atau motivasi
dalam mencintai seseorang maka belajarlah pada sang ibunda tercinta. Ibu adalah
sosok teladan yang bisa kita jadikan sebagai sumber kekuatan dalam membina
ketulusan cinta. Apa yang ibunda lakukan bukan karena harta, tetapi beliau
memberikan cinta hanya karena kita ingin bahagia, sukses dan selalu berdaya
dalam menghadapi segala situasi.
Dengan bekal cinta dan kasih bunda yang tulus
maka seorang anak akan berkembang dan maju sebagai manusia yang kuat dan
berguna bagi orang lain. Anak-anak yang dibesarkan dengan rasa cinta akan punya
toleransi yang tinggi dan jauh dari sikap angkuh, tidak sombong dan tak banyak
mengeluh ketika menghadapi kesulitan.
Ketiga, Ibunda rela tinggal
digubug derita asal sang anak bisa hidup layak. Kita sering mendapati bagaimana
orang yang sangat sukses tetapi begitu rendah hati. Ia sangat pandai menghargai
semua orang, bahkan kepada pengemis pun dia begitu baik sikapnya. Kita pasti
bisa membayangkan betapa baiknya orang tadi, kalau pada peminta-minta saja
sangat santun maka kita tak perlu bertanya bagaimana sikap dia ke sesama.
Suatu
hari sebagian orang pun bertanya mengapa ia bisa melakukan hal ini? Maka dengan
nada rendah hati ia menjawab jika hal itu terinspirasi dari sang ibunda,
bagaimana dulu orang tuanya hidup dalam kekurangan secara ekonomi, tetapi
mereka tak pernah lupa untuk menyiapkan hal-hal penting hingga dirinya bisa
tinggal di istana dan mencapai kesuksesan seperti sekarang.
Keempat, Ibunda rela
menjadi budak sang anak… Tampaknya hal ini kadang kita lupakan, kita kadang tak
sadar kalau terlalu sering memerintah kepada ibu yang telah melahirkan kita
dengan taruhan nyawanya. Seberat apapun perintah itu selalu dijalankan oleh ibunda,
beliau melakukan dengan hati yang ikhlas karena rasa cintanya yang demikian
tinggi kepada anak-anaknya. Hal-hal seerti ini memang kadang baru disadari oleh
sang anak ketika beliau telah pergi untuk selama-lamanya.
Apakah ibunda
mengeluh ketika mendapat perintah dari anaknya ? Ternyata tidak, beliau
menanggapinya dengan senyuman, menjalankan perintah itu dengan semangat dan
ketika semua perintah telah dijalankan beliau pun tidak kecewa karena tak
pernah mendapat ucapan terima kasih dari kita. Sungguh…hal-hal ini jangan
pernah kita lupakan…, catat baik-baik dalam hati dan pikiran kita , karena itu
akan sangat berguna dalam hidup kita.
Kelima, kesabaran tanpa
batas seorang ibunda yang dibentak anaknya. Memang keterlaluan jika anak yang
telah dikandung, diasuh dan dibesarkan berani membentak ibundanya. Cuek bebek
dan main kasar dengan ibunda merupakan cermin hati yang keras, meski ibunda
sakit mendapat perlakuan yang tak semestinya tetapi beliau tetap mau memaafkan
kesalahan anak-anaknya. Rasa sakitnya hanya sementara, ia anggap itu hanya luka
kecil yang akan sembuh dengan sendirinya.
Kalau diibaratkan maka kesabaran sang
bunda itu bagaikan samudera yang luas, sementara tindakan anak yang kejam
kepada bunda laksana bangkai-bangkai berbau busuk yang dilempar ke tengah
lautan, namun kita tahu bangkai itu tak akan membuat samudera hati bunda berbau
busuk, justeru bangkai itu lama kelamaan akan lenyap dengan sendirinya lewat
doa tulus sang ibunda.
Keenam, Doa tulus sang
Ibunda yang tak pernah berhenti. Mungkin harus kita akui jika seorang anak
sering lupa untuk mendoakan ibundanya, namun tidak demikian dengan ibunda,
beliau selalu berdoa untuk kebaikan kita, senakal apapun dan sekejam apapun
maka ibunda tetap menggantungkan harapan baik kepada kita.
Beliau tak pernah
lelah dan tak pernah bosan untuk menasehati kita, mungkin kelak kita akan
sangat menyesal ketika kita ingat bagaimana kita selalu membantah tiap nasehat
baik yang diberikan oleh ibunda. Kita akan rindu saat saat dinasehati oleh sang
bunda, kita pun mengejar bayang-bayang sang bunda, namun sayang bayang-bayang
itu tak mungkin lagi kembali dalam hidup ini..
Ketujuh,… Kita adalah hasil
perjuangan ibunda. Mungkin kini kita begitu gagah, teramat hebat di depan orang
lain hingga tak ada satupun yang bisa mengalahkan kita, tetapi jangan pernah
lupa masih ada yang lebih hebat dari kita. Beliau mungkin saja tak bisa
membaca, tidak lebih pintar dari kita, atau mungkin tak secantik puteri dunia,
tetapi beliau inilah yang telah diberi kepercayaan oleh ALLAH SWT untuk
menjadikan kita hingga seperti sekarang.
Dialah Ibunda kita… yang akan
meningggalkan kita atau kini bisa saja telah tiada. Bagi kita yang kini masih
hidup bersama ibunda maka mari kita perbaiki bersama sikap-sikap yang tak
semestinya, karena jika tidak maka kita pasti akan menjadi orang-orang yang
paling menyesal dikemudian hari. Insya ALLAH kita semua bisa menjadi orang yang
lebih baik dan lebih lembut sikapnya kepada ibunda kita tercinta. Amin..
Tidak ada komentar
Posting Komentar