Ketika berbincang dengan Wolipop mengenai pengalaman modeling internasional pertamanya, Gani mengaku senang. Meski sempat tidak dapat kerja selama dua minggu pertama, ia merasa bangga karena sudah melakukan pemotretan untuk beberapa majalah dan brand ternama.
Meski begitu, modeling di skala internasional bukan hal yang mudah dilakukan. Gani tentu menemukan beberapa tantangan selama dua bulan belakangan. Salah satunya karena faktor fisik.
"Mungkin tantangannya tinggi badan. Karena orang Asia tinggi badannya sering kalah dengan orang Eropa. Dari segi postur badan terus tulang pipi juga. Susahnya di situ," ungkap Gani di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Wanita bertinggi badan 173 cm itu memang pernah menemukan hambatan berkaitan dengan penampilan fisiknya. Model yang sedang berada di Indonesia untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan tersebut sempat ditolak casting di London hanya karena berwajah oriental. Meski begitu, ia tidak merasa minder.
"Sebenarnya kalau casting mereka cari yang cocok dengan brand mereka. Mungkin kalau aku gagal casting berarti tidak cocok saja dan akhirnya aku dapat beberapa job di majalah-majalah besar," ungkapnya lagi.
Gani menambahkan jika modeling di London memang berbeda dengan di Indonesia. Di sana, brand serta majalah tidak hanya mencari model runway berparasg rupawan. Dibutuhkan pula kemampuan berpose dan berekspresi unik.
"Kalo di sana mereka mencari yang unik dan aneh. Kalau di sini kan kebanyakan kalau foto-foto masih bisa yang cantik dengan pose yang biasa dan makeup yang cantik. Kalau di sana kadang nggak makeup sama sekali. Terus kadang diminta untuk berekspresi dengan muka aneh," cerita Gani.
Tidak ada komentar
Posting Komentar