Tiga hari setelah mengobati herpes yang dialaminya, Tati (26) tiba-tiba merasa kaku di wajah bagian kanan hingga bibirnya tertarik ke kiri seperti orang yang terkena stroke. Setelah periksa ke dokter, ia didiagnosis dengan bell's palsy.
"Awalnya saya nggak takut dan merasa kena stroke, cuma aneh aja kok muka bagian kanan kaku banget. Terus periksa ke dokter dan saya dibilang kena bell's palsy. Setelah dikasih obat dan fisioterapi dua kali, perlahan-lahan udah mendingan," tutur Tati.
Setelah diberi obat oral dan menjalani fisioterapi dua kali, kondisi Tati sudah lebih baik. Namun, ia tetap harus bed rest selama dua minggu. Menurut dokter yang menangani, bell's palsy yang dialami Tati berkaitan erat dengan herpes yang dideritanya.
Sebelumnya, Tati memang terkena herpes akibat kamar kostnya yang dinilai karyawan swasta di Jakarta ini cukup jorok. Nah, selain bibirnya yang tertarik ke arah kiri, selama terkena bell's palsy, Tati juga mengaku tak bisa berbicara, hidungnya tak bisa kembang kempis, dan sulit makan.
"Saya minum pake sedotan, makan juga bubur dan sedikit-sedikit. Lidah saya nggak bisa merasa. Wajah terasa kaku tapi kalau disentuh sakit. Mata juga susah kedip kan, jadinya merah dan belekan gini tapi tiap malam saya tetesin obat mata. Sekarang sih udah mendingan bisa merem," tutur wanita berambut panjang ini.
Untuk menghindari iritasi pada mata agar tidak makin parah, kini saat keluar rumah Tati selalu menggunakan kacamata. Dikatakan dr Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M.Pd.Ked dari RS Cipto Mangunkusumo, bell's palsy bisa terjadi karena udara dingin dan paling sering disebabkan karena herpes zoster.
"Bisa terjadi karena infeksi virus herpes zoster. Akibat adanya infeksi sehingga timbul inflamasi. Nah, kaku pada satu sisi wajah terjadi karena selubung sarafnya membengkak. Biasanya dalam waktu 2-3 minggu setelah diobati pasien sudah pulih," papar dr Fitri.
Semakin cepat diobati, maka waktu pemulihan pasien pun lebih cepat. Untuk pengobatan bell's palsy, biasanya pasien akan diberi obat oral berupa kortikosteroid yang dibarengi dengan fisioterapi atau akupuntur untuk mengembalikan lagi fungsi otot-otot di salah satu sisi wajah yang kaku.
"Bell's palsy bisa juga karena dingin akibat tidur dengan AC yang terlalu nyentrong (menyorot) di satu sisi aja. Atau tidur di lantai dengan satu sisi wajah menempel di lantai, kan dingin itu. Yang pasti bell's palsy ini berbeda dengan gejala stroke," tutur dr Fitri.
"Awalnya saya nggak takut dan merasa kena stroke, cuma aneh aja kok muka bagian kanan kaku banget. Terus periksa ke dokter dan saya dibilang kena bell's palsy. Setelah dikasih obat dan fisioterapi dua kali, perlahan-lahan udah mendingan," tutur Tati.
Setelah diberi obat oral dan menjalani fisioterapi dua kali, kondisi Tati sudah lebih baik. Namun, ia tetap harus bed rest selama dua minggu. Menurut dokter yang menangani, bell's palsy yang dialami Tati berkaitan erat dengan herpes yang dideritanya.
pengobatan dengan akupunktur |
"Saya minum pake sedotan, makan juga bubur dan sedikit-sedikit. Lidah saya nggak bisa merasa. Wajah terasa kaku tapi kalau disentuh sakit. Mata juga susah kedip kan, jadinya merah dan belekan gini tapi tiap malam saya tetesin obat mata. Sekarang sih udah mendingan bisa merem," tutur wanita berambut panjang ini.
Untuk menghindari iritasi pada mata agar tidak makin parah, kini saat keluar rumah Tati selalu menggunakan kacamata. Dikatakan dr Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M.Pd.Ked dari RS Cipto Mangunkusumo, bell's palsy bisa terjadi karena udara dingin dan paling sering disebabkan karena herpes zoster.
"Bisa terjadi karena infeksi virus herpes zoster. Akibat adanya infeksi sehingga timbul inflamasi. Nah, kaku pada satu sisi wajah terjadi karena selubung sarafnya membengkak. Biasanya dalam waktu 2-3 minggu setelah diobati pasien sudah pulih," papar dr Fitri.
Semakin cepat diobati, maka waktu pemulihan pasien pun lebih cepat. Untuk pengobatan bell's palsy, biasanya pasien akan diberi obat oral berupa kortikosteroid yang dibarengi dengan fisioterapi atau akupuntur untuk mengembalikan lagi fungsi otot-otot di salah satu sisi wajah yang kaku.
"Bell's palsy bisa juga karena dingin akibat tidur dengan AC yang terlalu nyentrong (menyorot) di satu sisi aja. Atau tidur di lantai dengan satu sisi wajah menempel di lantai, kan dingin itu. Yang pasti bell's palsy ini berbeda dengan gejala stroke," tutur dr Fitri.
Tidak ada komentar
Posting Komentar