Riset tersebut dilakukan oleh The College of Wooster dengan melibatkan 21 responden pria. Para pria ini kemudian diminta melakukan masturbasi saat menonton tujuh film dewasa. Enam film porno pertama yang diputar menampilkan aktris dan aktor yang sama. Sedangkan film yang ketujuh dibintangi aktor dan aktris berbeda.
Selama mengikuti riset yang berlangsung 48 jam, responden dilarang minum minuman beralkohol dan melakukan aktivitas seksual kecuali sesuai permintaan para peneliti. Apa hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychological Science pada Juni 2015 ini?
Para ilmuwan menemukan terjadi peningkatan tajam baik itu dalam volume ejakulasi dan jumlah sperma yang keluar ketika pria melakukan masturbasi setelah menonton tujuh film dewasa. Para pria ini juga mengalami ejakulasi lebih cepat saat menonton video-video porno tersebut.
Seperti dikutip Huffington Post, hasil riset ini bukan berarti bahwa pria sudah diprogram untuk selingkuh, sehingga lebih bergairah saat melakukan aktivitas seks bukan dengan pasangannya. Namun penelitian ini memang mengungkapkan bahwa pria kini lebih mudah untuk bercinta dengan wanita yang bukan pasangannya.
Menurut Dr. Laura K. Sirot, asisten profesor biologi yang juga pimpinan riset, penelitian dia dan timnya bisa memberikan pencerahan dalam hal evolusi biologi. Riset bisa menjadi petunjuk untuk pengobatan dan pendeteksian masalah ketidaksuburan pada pria.
Rekan peneliti Dr. Laura yaitu Paul N. Joseph mengatakan, ketika pria berkonsultasi ke dokter mengenai masalah kesuburan, mereka akan diminta memberikan contoh sperma. Contoh sperma tersebut biasanya didapat pada saat itu juga dengan meminta si pria masturbasi sambil menonton atau membaca pornografi.
"Ejakulasi yang terjadi di klinik (coli) kesuburan ini bisa menghasilkan kualitas sperma yang lebih baik, sehingga menyembunyikan masalah kesuburan yang sebenarnya," ujar Paul.
Tidak ada komentar
Posting Komentar