The Jogja Notify - Beras merupakan bahan pangan utama di Indonesia dan berbagai negara Asia lainnya. Umumnya kita disarankan untuk membersihkan beras sebelum dimasak, tapi sebetulnya apa alasannya?
Ahli kuliner mengklaim mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi zat tepung pada beras yang dapat kita lihat pada warna buram air pencucian beras.
Bagaimanapun, studi menyatakan air cucian beras yang berwarna buram bebas dari zat tepung akibat proses penggilingan beras.
Dilansir laman IFL Science, orang-orang kuliner biasanya merekomendasi pencucian beras jika kita menginginkan nasi yang tidak lengket.
Juga ada faktor-faktor lain di balik pencucian beras, mulai dari tipe beras, budaya, peringatan kesehatan dari pemerintah setempat, dan juga waktu yang dimiliki pemasak beras.
Baru-baru ini ada studi yang membandingkan dampak pencucian beras terhadap tingkat kelengketan dan kekerasan beras ketan, beras biasa, dan beras jasmine dari pemasok yang sama.
Beras-beras ini kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok: tidak dicuci sama sekali, dicuci tiga kali, dan dicuci 10 kali.
Studi ini menemukan pencucian beras sama sekali tidak memengaruhi tingkat kelengketan atau kekerasan dari beras.
Peneliti dari studi ini menyatakan tingkat kelengketan beras tidak dipengaruhi oleh zat tepung pada permukaan beras, amilosa, melainkan disebabkan oleh pati amilopektin dari proses pemasakan beras.
Tiap dari beras yang diteliti menghasilkan tingkat amilopektin yang berbeda. Beras ketan merupakan yang terlengket, sedangkan beras biasa dan jasmine tidak lengket dan lebih keras.
Umumnya, pencucian beras bertujuan untuk membersihkan beras dari partikel debu, serangga, bebatuan kecil, dan kepingan sekam dari proses penggilingan beras.
Di beberapa negara di dunia, beras tidak diproses secara rumit, yang membuat proses pencucian beras menjadi penting bagi beberapa orang.
Dengan meningkatnya penggunaan plastik pada rantai suplai makanan, mikroplastik telah ditemukan pada makanan kita, termasuk beras. Proses pencucian diketahui dapat membilas hingga 20 persen plastik pada beras.
Tidak membunuh bakteri
Padi juga diketahui dapat menyerap zat arsenik, yang kemudian dibawa oleh beras. Mencuci beras diketahui dapat membilas hingga 90 persen arsenik yang bioaccessible.
Bagaimanapun, mencuci beras juga diketahui dapat membilas beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti tembaga, besi, seng dan vanadium.
Perlu dicatat pencucian beras tidak memiliki pengaruh terhadap pembunuhan bakteri pada beras. Bakteri pada beras hanya dapat mati melalui proses pemasakan beras pada temperatur tinggi.
Pencucian beras tidak dapat membunuh patogen Bacillus cereus, sehingga penting untuk tidak membiarkan nasi masak atau yang agak berair untuk dibiarkan lama, karena patogen ini aktif pada temperatur ruangan dan dapat memproduksi toksin yang berbahaya bagi kesehatan pencernaan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar