The Jogja Notify - Penyakit rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies, terutama anjing. Rabies juga dapat menyebar kepada anak-anak maupun dewasa, dan menimbulkan sejumlah gejala yang perlu diwaspadai. Kita akan membahas secara lengkap tentang penyakit rabies, gejalanya, penanganan yang tepat, serta cara pencegahannya.
Gejala Rabies pada Manusia
Rabies memiliki beberapa gejala umum yang dapat menjadi petunjuk adanya infeksi pada manusia. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain adalah rasa lesu, demam, dan sakit tenggorokan yang berkepanjangan. Selain itu, penderita juga dapat mengalami kondisi seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat berlebihan, dan air mata menetes.
Menurut Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, seorang ahli infeksi dan penyakit tropis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, gejala-gejala ini bisa semakin parah seiring berjalannya waktu. Penderita akan mengalami gejala tambahan seperti hidrofobia (takut terhadap air), takut terhadap udara, dan cahaya. Bahkan, ketika terkena air atau udara, penderita akan merasa seperti tercekik dan mengalami kesulitan bernapas.
Pentingnya Penanganan Medis yang Cepat
Apabila seseorang terkena gigitan yang diduga berasal dari hewan yang terinfeksi rabies, tindakan medis harus segera dilakukan. Dr. Novie menyarankan untuk mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, kemudian melaporkan ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center terdekat. Langkah ini penting untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat, seperti pemberian vaksin atau serum anti-rabies.
Dalam hal ini, Dr. Novie menjelaskan bahwa penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi jumlah virus rabies dalam tubuh secara signifikan. Dengan demikian, tingkat keparahan penyakit rabies pun dapat berkurang. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan tindakan penanganan medis yang diperlukan setelah terkena gigitan hewan yang diduga terinfeksi rabies.
Gejala Rabies pada Hewan
Selain manusia, hewan peliharaan seperti anjing juga dapat terinfeksi rabies. Mengenali gejala rabies pada hewan sangat penting agar langkah-langkah pencegahan dapat segera dilakukan. Dr. Novie menjelaskan bahwa anjing yang terinfeksi rabies akan menunjukkan gejala fisik seperti air liur berlebihan, hidung kering, dan ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang.
Perilaku anjing yang terinfeksi juga akan berubah. Mereka sering menghindar, mudah terkejut, dan tidak patuh terhadap perintah. Anjing dengan rabies juga akan mengalami fotofobia atau takut terhadap cahaya matahari. Akibatnya, mereka cenderung menghabiskan waktu sendirian di tempat yang gelap.
Selain itu, anjing yang terinfeksi rabies juga cenderung kehilangan nafsu makan dan minum karena merasa tidak nyaman saat melakukannya. Mereka akan berperilaku liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu atau batu. Secara bertahap, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari setelah gejala pertama muncul.
Pencegahan Rabies
Meskipun rabies merupakan penyakit yang mematikan, tetapi kita dapat mencegahnya dengan beberapa cara. Dr. Novie menegaskan bahwa pencegahan terbaik adalah sebelum gejala rabies muncul. Jika seseorang terkena gigitan hewan yang diduga terinfeksi rabies, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Laporkan ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center terdekat.
Dapatkan penanganan medis yang tepat, seperti vaksinasi atau pemberian serum anti-rabies. Selain itu, pencegahan rabies pada hewan peliharaan juga sangat penting. Pastikan anjing atau hewan peliharaan lainnya mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan. Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau yang tidak dikenal, dan jaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menarik hewan-hewan yang berpotensi membawa virus rabies (*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar