The Jogja Notify - Menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya orang-orang akan berlomba untuk melaksanakan ibadah kurban. Jumhur ulama berpendapat jika kurban hukumnya adalah sunnah muakad, atau sangat dianjurkan bagi yang mampu.
Amalan yang Pahalanya Setara Berkurban
مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي
السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ
الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ
الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ
الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ
الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ
الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ
الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا
جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ
Artinya: "Barang siapa yang berangkat salat Jumat pada jam pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta. Barang siapa yang berangkat pada jam kedua, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor sapi. Barang siapa yang berangkat pada jam ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan kambing yang bertanduk.
Barang siapa yang berangkat pada jam keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam. Dan barang siapa yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan dia berkurban sebutir telur. Apabila imam keluar (memulai khutbah), maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah diangkat, dan para malaikat berkumpul di dekat mimbar untuk mendengarkan zikir.
Barang siapa yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak
salatnya dan tidak mendapatkan keutamaan apapun." (HR Bukhari dan Muslim)
Maksud dari jam pertama adalah sampai terbitnya matahari. Kemudian, jam kedua
sampai matahari meninggi. Lalu, jam ketiga berlangsung hingga cahaya matahari
menyebar. Jam keempat dan kelima sesudah waktu dhuha yang paling tinggi (akhir)
hingga tergelincirnya matahari.
Keutamaan Berkurban
Meski demikian, amalan yang pahalanya setara kurban tersebut tidak menggantikan perintah untuk berkurban. Sebab, bagi yang mampu tetap dianjurkan untuk melaksanakan ibadah kurban. Perintah kurban sendiri disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Allah SWT berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan
berkurbanlah!" (QS Al Kautsar: 2)
Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 34, yang artinya:
"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami
syariatkan menyembelih kurban, supaya mereka menyebut nama Allah SWT terhadap
binatang ternak yang telah direzekikan Allah SWT kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan
berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah."
(QS. Al-Hajj: 34).
Manfaat Berkurban
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Melansir dari baznas.go.id, kurban (qurban) sendiri berasal dari Bahasa Arab
'Qariba' yang bermakna mendekatkan atau dekat. Hal tersebut dapat diartikan,
menyembelih hewan bertujuan untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Sekaligus
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sebagaimana yang tercantum dalam QS.
Al-Maidah ayat 27 yang artinya,
"Sesungguhnya Allah SWT hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang
bertakwa." (QS. Al-Maidah:
27).
2. Sebagai penebus dosa
Melakukan kurban atau berkurban dapat dimaknai sebagai penebus dosa. Ini
menjadi salah satu manfaat berkurban bagi umat Islam. Sebagaimana yang
disebutkan dalam salah satu hadis yang berbunyi:
"Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya
tetesan darahnya yang pertama itu adalah pengampunan bagimu atas dosa-dosamu
yang telah lalu." (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban)
3. Sebagai ungkapan syukur
Manfaat berkurban bagi umat Islam
selanjutnya adalah sebagai ungkapan rasa syukur. Sebagai umat Islam, saat
mendapatkan rezeki sebaiknya dibarengi dengan rasa syukur kepada Allah SWT.
Tak haya itu saja, perlu diingat jika rezeki yang didapat juga terdapat hak
orang lain yang membutuhkan. Karenanya, dianjurkan berkurban bagi umat Islam
yang mampu sebagai tanda kasih sayang dengan saling berbagi ke sesama.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-Kautsar ayat 1 dan 2,
"Sungguh, Kami telah memberimu telaga kautsar, maka laksanakanlah sholat
karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah)." (QS. Al-Kautsar: 1 dan 2)
4. Menyucikan diri & harta benda
Manfaat berkurban berikutnya adalah menyucikan diri dan harta benda. Tidak disangka, berkurban menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk menyucikan diri dan harta benda yang dimiliki. Berkurban diibaratkan seperti membilas segala rezeki yang diperoleh.
Di mana bertujuan untuk terhindar dari penyakit hari seperti iri, dengki, tamak dan pelit. Bukan hanya itu, berkurban dengan ikhlas juga akan memberikan keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT atas segala sesuatunya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar