The Jogja Notify - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berseteru dengan politisi senior Amien Rais. Saling tuding dan tuduh tidak dapat dihindarkan kala itu.
Perseteruan itu berawal dari pengusutan kasus dana nonbudgeter Departemen Kelautan dan Perikanan era pemerintahan Megawati oleh KPK. Menteri KKP era Megawati, Rokhmin Dahuri pun diperiksa KPK. Dalam persidangan, Rokhmin menuding para menteri sebelumnya juga terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Bahkan, kata Rokhmin banyak pihak terlibat termasuk politisi dan pemerintah.
Rokhmin juga mengaku memiliki bukti tanda terima tertulis bahwa tim sukses semua calon presiden saat Pilpres 2004, termasuk SBY dan Amien Rais menerima dana nonbudgeter DKP. Amien saat itu mengakui tudingan Rokhmin dan siap bertanggungjawab. Namun, Amien meminta semua calon presiden menunjukkan sikap yang sama. Bahkan dia menuding ada capres di 2004 yang menerima bantuan dari Pemerintah Amerika.
Karena merasa dipojokkan, SBY membuka suara. SBY membantah keras tudingan Amien sambil mengecam sepak terjang mantan ketua MPR itu.
"Selama 2,5 tahun memimpin, saya terus menahan diri dan tidak ingin menanggapi komentar, kecaman, serangan, dengan kata-kata, bahkan tindakan memperolok-olok oleh Saudara Amien Rais di berbagai forum dan kegiatan publik," kata SBY di hadapan wartawan saat itu seperti ditulis dalam buku Dari Soekarno Sampai SBY: Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa
karya Tjipta Lesmana.
"Tuduhan itu sungguh keterlaluan, fitnah yang kejam. Tidak ada satu dolar AS pun diterima pasangan SBY-JK yang dikatakan dari Washington," kata SBY yang tidak dapat menyembunyikan amarahnya.
Dari Yogyakarta, Amien Rais bereaksi. Amien menyatakan tidak takut dengan ancaman SBY. Amien akan menggunakan forum yang sama agar semua permasalahan yang terkait dengan aliran dana nonbudgeter DKP menjadi terang.
Jumat 25 Mei 2007, SBY menggelar jumpa pers menyatakan siap berseteru dengan Amien. Malamnya, Amien siap menerima tantangan SBY.
Namun, dua hari kemudian, terjadi pertemuan rahasia antara SBY dengan Amien di ruang tunggu VIP bandara Halim Perdanakusuma. Tampaknya, para pembantu keduanya tak ingin perseteruan kian memanjang karena bisa berdampak pada situasi politik. Akhirnya diaturlah pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung 12 menit tersebut, kedua sepakat hentikan pertikaian. Keduanya sepakat menyerahkan kasus tersebut kepada KPK.
Amien lebih banyak bungkam usai pertemuan. Entah apa yang sesungguhnya terjadi dalam waktu 12 menit tersebut. Hanya SBY dan Amien yang tahu isi pertemuan itu. Kasus tersebut pun akhirnya surut dan lenyap tidak melebar terlalu jauh.
Tidak ada komentar
Posting Komentar