Responsive Ad Slot

Latest

Relationship

Viral Medsos : Kenali Bahaya Chroming Atau Kebiasaan Menghirup Senyawa Kimia Berbahaya

Minggu, 04 Juni 2023

/ by Jogjanesia


Jagat medsos atau dunia maya sempat dihebohkan dengan tren viral chroming challenge. Imbas fenomena ini, seorang remaja berusia 13 tahun asal Australia, Esra Haynes harus merenggang nyawa usai mengalami serangan jantung dan kerusakan otak. Gadis itu meninggal dunia usai menghirup bahan kimia berbahaya yang ada dalam kaleng deodoran.

Menurut Royal Children's Hospital of Melbourne, chroming didefinisikan sebagai praktik menghirup zat beracun untuk mendapatkan sensasi mabuk. Zat beracun ini kerap ditemui dalam kaleng aerosol, cat, spidol, cat kuku, lem atau bensin.

Senyawa kimia yang ada dalam zat beracun itu juga akrab disebut Inhalasin atau inlahan. Penyalahgunaan Inhalasin kini sudah sangat mengkhawatirkan lantaran semakin sering diakses oleh kalangan anak muda. Jika tak diawasi, penyalahgunaan Inhalasin dapat menjadi pintu masuk terhadap pemakaian narkoba.

Hal itu senada dengan American Addiction Centers yang mengklaim chroming sudah menjadi tren yang umum bagi kalangan Gen Z. New York Post juga melaporkan tingkat eksperimen chroming di retan usia 16 hingga 24 tahun telah meroket sejak pandemi.

Esra Haynes, gadis Australia yang tewas akibat melakukan chroming chalenge


Oleh sebab itu, para peneliti mengimbau agar masyarakat menghindari praktik chroming atau kebiasaan menghirup senyawa kimia dari bahan-bahan beracun. Pasalnya, bila dibiarkan terlalu lama akan berpotensi menyebabkan kematian.

Selain kematian, beberapa bahaya yang disebabkan oleh chroming atau kebiasaan menghirup senyawa kimia juga telah dirangkumkan The Jogja Notify:

1. Gangguan Pernapasan

Bahaya pertama yang menghantui imbas chroming adalah gangguan pernapasan. Pasalnya, hal pertama yang dilakukan ketika chroming adalah menghirup. Itu artinya, senyawa kimia akan bersentuhan langsung dengan hidung, tenggorokan dan paru-paru.

Menghirup zat kimia dalam jumlah yang berlebih berpotensi membuat hidung, tenggorokan dan paru-paru mengalami iritasi. Jika terus berlanjut, ini bisa menyebabkan sesak napas dan kehilangan kesadaran.

2. Merusak Fungsi Organ Dalam

Lebih parahnya lagi, chroming memberi ancaman besar bagi sistem organ dalam manusia. Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya mengatakan kebiasaan menghirup senyawa kimia berpotensi merusak para-paru, jantung, otak, hati dan ginjal.

"Saat aroma bensin dihirup mengalir dari paru-paru menuju ke jantung yakni sistem peredaran darah dan menuju ke otak, secara otomatis bahan kimia beracun yang dihirup akan merusak paru-paru, jantung, otak, hati dan ginjal," kata Ira Purnama.

3. Muncul Sensasi Fly / Halusinasi

Aktivitas chroming biasanya membuat pelakunya mengalami sensasi fly atau euphoria. Seiring dengan sensasi fly dan euphoria ini, gejala lain seperti halusinasi, vertigo, kurangnya kontrol tubuh, dan lainnya juga seringkali muncul.

National Post mengklaim efek chroming nyaris sama dengan sensasi mabuk karena alkohol. Sensasi nge-fly ini bisa bertahan selama 45 menit, bergantung banyaknya Inhalasi yang dihirup.

4. Aktivitas Otak Melambat

Kondisi serius lainnya yang disebabkan oleh chroming adalah kerusakan sistem otak. Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya mengatakan kebiasaan menghirup senyawa kimia lambat laun akan mengakibatkan melambatnya aktivitas dan fungsi otak yang kemudian menyebabkan kerusakan secara permanen.

"Jika dilakukan secara terus menerus, maka akan merusak saraf mengakibatkan penurunan kemampuan bicara, penurunan ingatan, berpikir lambat, disorientasi, agresif, halusinasi, hilang kesadaran, kejang hingga kematian," terang Ira.

5. Serangan Jantung

Chroming berpotensi menyebabkan serangan jantung seperti yang dialami oleh gadis 13 tahun asal Australia. Hal ini karena chroming menyebabkan aliran oksigen ke otak terhambat sehingga respirator jantung ikut terganggu.

Selain itu, denyut jantung juga akan meningkat ketika senyawa kimia mulai masuk ke dalam organ tubuh. Kondisi yang memaksa jantung berdetak dengan cepat dan tak menentu inilah yang berisiko memicu serangan jantung.

6. Uring-Uringan / Emosi Tak Stabil

Selain kurasakan sistem organ, chroming juga berpotensi menyebabkan depresi atau emosi tak stabil. Seringkali, pelaku chroming menghirup senyawa kimia guna mendapat sensasi nyaman dan tenang. Usai sensasi chroming hilang, mereka akan berubah menjadi cepat emosi atau uring-uringan.

Hal ini juga terjadi ketika pelaku chroming yang sudah kecanduan dilarang menghirup senyawa kimia. Mereka akan marah ketika keinginan untuk mendapatkan sensasi nge-fly dihalang-halangi. Bila sudah begitu, pelaku bisa menjadi depresi dan merugikan orang sekitar.

7. Otot Melemah / Lumpuh

Beberapa jenis Inhalasin mengandung bahan yang bekerja untuk memperlebar pembuluh darah dan melemaskan otot. Selain itu, efek chroming juga kerap menyebabkan mati rasa. Tak khayal, chroming dapat melemahkan aktivitas otot.

Terparah, pelaku terancam mengalami kelumpuhan karena chroming. Pasalnya, senyawa beracun yang dihirup berpotensi merusak sum-sum tulang, menyebabkan kejang, serta kehilangan koordinasi organ tubuh.

8. Kematian Mendadak

Terakhir, hal yang paling berbahaya dari efek chroming adalah kematian secara mendadak. The National Institute of Health mengatakan beberapa senyawa beracun mampu membuat jantung berhenti berdetak dan mati lemas. Bahkan kematian mendadak karena chroming bisa terjadi dalam hitungan detik.

"Penyalahgunaan inhalansia berpotensi mengakibatkan kematian yang tidak terduga. Sindrom kematian mengendus mendada dapat terjadi hanya setelah satu sesi chroming," kata The National Institute of Health.

Nah, itu dia 8 bahaya yang berpotensi muncul akibat tren chroming. Semoga artikel di atas mampu membuat sobat WowKeren lebih waspada ya. Sobat semua juga bisa membantu mengingatkan bila ada orang sekitar yang mengikuti tren chroming.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde