- Mungkin kisahku ini tak akan sebagus para penulis lain yang sering membagi kisahnya di situs ini. Kisah yang aku alami agak rumit, bahkan aku bingung dari mana harus memulai.
Aku adalah seorang laki-laki k0nyol yang jatuh cinta tapi tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, tak tahu bagaimana cara mendapatkannya, bahkan aku tak tahu mengapa rasa itu tumbuh tanpa aku sadari.
Gadis itu bernama Jihan, siswi baru di sekolahku. Dia mengubah hidupku. Mengajarkanku apa artinya cinta tanpa kebersamaan. Sejak dia hadir di kelas, aku tak merasakan apapun ketika di sekelilingku mengelu-elukannya karena k3cantikan wajahnya.
Selang beberapa bulan aku dan dia mulai berteman, tak jarang dia memintaku mengomentari foto hasil huntingnya. Kami memiliki hobi yang sama, mengagumi keindahan alam dan mengabadikannya.
Aku merasa nyaman dengannya.. Sangat.. Sangat nyaman.
Dari semua siswa laki-laki di kelas, mungkin hanya aku yang paling dekat dengannya. Dia sering meminta bantuanku dan aku senang membantunya. Bahkan ketika teman-temanku menyebut aku b4bunya.
Aku tak masalah dengan semua itu, Selama dia senang apapun akan aku lakukan.
Mungkin dari sinilah rasa itu bermula. Rasa dimana aku mulai takut tak bisa melihat wajahnya.
Hubungan kami memang hanya sebatas teman, tapi ternyata hal itu menyulut cemburu di hati pacarku. Entah gosip apa yang beredar hingga dia tidak mnyukai Jihan dan menyuruhku menjauhinya.
Kabar itu sampai ke telinganya, tanpa aku menjauh, dia telah menghindari aku terlebih dahulu. Sikapnya dingin.. Tanpa sepatah kata di kelas pada hari itu.
Aku tak tahu akan begini jadinya. Aku merasa sangat bersalah padanya, karena aku dia dibenci.
Semenjak itu, aku kian merasa jauh darinya, Aku bahkan tak berani menatapnya. Aku hanya sesekali meliriknya sekedar melihat raut apa yang ada di wajahnya.
Dulu kami beberapa kali chatting di jejaring Facebook. Sekedar membahas foto hasil huntingnya atau menertawakan fotoku yang disebutnya lucu.
Sebuah hal k0nyol yang sering membuatku tersenyum di dalam lamunan. Kini semuanya berlalu, bahkan Akun Facebook ku pun sudah tidak berteman dengannya.
Ya, semuanya dilakukan oleh pacarku. Dia memblokir akun Jihan dari pertemananku.
Hari kian berlalu, setelah ulangan semester selesai barulah aku tahu, Jihan akan kembali pindah sekolah. Entah apa yang pertama kali aku rasakan ketika aku mengetahui hal itu.
Sedih, kecewa. Sejak saat itu aku sudah tak bisa mengingkarinya, Tentang perasaanku.
Jika ternyata aku mencintainya melebihi pacarku. Bukannya aku ingin membagi cinta atau tak setia, Aku hanya merasa nyaman dengannya. Melihat dia tersenyum ceria tanpa dia tau perasaanku yang sebenarnya, Kebahagiaannya, mungkin itulah impianku.
Tahun ajaran baru, dimana aku bukan lagi anak kelas satu.. Tanpa dia disini bagai kebahagiaan yang pergi. Aku sering merindukannya
Berharap dan berfikir apakah dia baik-baik saja disana. Dia pergi dengan menyisakan kenangan di hatiku. Dia satu-satunya wanita yang benar-benar membuat nyaman hatiku. Bukan cinta biasa. Aku ingin memiliki perasaan ini dengan atau tanpa dia disini.
Aku sadar siapa aku. Harta dan wajahku terlalu terbatas untuk gadis sesempurna dia. Tetapi setidaknya rasa ini mampu kubanggakan karena kesuciannya. Tak tahu sampai mana aku mampu bertahan. Setidaknya aku sudah mencoba dan berdoa agar suatu saat kita bertemu tanpa sengaja
Jika benar dia jodohku mungkin aku akan menjadi laki-laki pertama yang mendapatkan bahagia melalui bidadari dunia.
Seberapa tak pantasnya aku untuknya, Setidaknya aku pernah tahu bahwa aku adalah orang yang paling menyayanginya di muka bumi. Hingga saat ini.
Setahun sudah dia pergi dan cintaku tak terkikis meskipun tanpa melihatnya
Jihan.. kau adalah sumber inspirasi dalam hidupku. Tak perduli betapa sakitnya aku. Yang kutahu aku mencintaimu bukan karena k3cantikan atau kekayaanmu. Tapi karena hatiku nyaman ketika aku melihatmu.
Ini adalah rasa terindah dalam hidupku, Aku tak tahu kemana mencurahnya agar aku tak terlalu gelisah memendamnya. Mereka tak akan mengerti tentang aku
Untuk teman-teman yang sudi membaca cerita ini, jika kalian memiliki seseorang yang membuat kalian merasa tenang dan nyaman, alangkah baiknya jika kalian mengungkapkannya..
Jangan pernah bayangkan apa dan bagaimana akhirnya karena mengungkapkan perasaan kalian padanya itu sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa kalian menyayanginya.
Tanpa harus memilikinya. Dan tanpa harus bersamanya.
Kalian tetap bisa melindungi dan mengitarinya dengan doa kalian kepada yang Maha kuasa. Ingatlah, waktu tak akan menunggu.***
Tidak ada komentar
Posting Komentar