beribu kata maaf tlah terucap dibibirmu yang manja
namun itu hanyalah sekedar hiasan yang kau pajang
kau terus lakukan itu lagi dan lagi
kau terus lukai hatiku lagi dan lagi
namun itu hanyalah sekedar hiasan yang kau pajang
kau terus lakukan itu lagi dan lagi
kau terus lukai hatiku lagi dan lagi
tidakkah kau lihat betapa jantungku telah banyak berlobang
sebagai bekas luka tikaman pisaumu yang tajam menghunjam
kau cincang hati ini hingga tersemburat di dinding
kau hancurkan batin ini menjadi berkeping keping
sebagai bekas luka tikaman pisaumu yang tajam menghunjam
kau cincang hati ini hingga tersemburat di dinding
kau hancurkan batin ini menjadi berkeping keping
kering airmata bagaikan dicekam musim kemarau panjang
hening sepi malam berlalu sendiri tanpa hadirnya bintang
engkau yang kuharap berada di dekatku saat aku bimbang
sampai hatimu tinggalkan bunga layu sebelum berkembang
hening sepi malam berlalu sendiri tanpa hadirnya bintang
engkau yang kuharap berada di dekatku saat aku bimbang
sampai hatimu tinggalkan bunga layu sebelum berkembang
dari kejauhan kulihat bibirmu menebar senyum mesra
didalam pelukan seorang pria yang tak pernah kukenal
ditengah riuh canda tawamu berdua disebongkah sofa
geram rasa bergolak didada membuat nafasku tersengal
ditengah riuh canda tawamu berdua disebongkah sofa
geram rasa bergolak didada membuat nafasku tersengal
namun aku masih terdiam bagai batu karang yang kokoh
sebagai lelaki mungkin aku seorang manusia yang bodoh
meski hujan badai terus datang menghempas perasaanku
tapi mengapa ku masih berdiri disini termangu menatapmu
apakah mungkin karena aku ini pemilik cinta yang tak biasa
meski kau berulangkali menyayat hati
namun cintaku ini tak kan pernah pergi
bila memang biduk cinta ini tak mampu
untuk sejenak berlabuh didermaga hatimu
aku tak mengapa asalkan dirimu bahagia
biarlah kupendam asa yang masih tersisa
kowe wis nglarani atiku..
aku rapopo, wong ayu..
kowe wis ono sing duwe..
aku rapopo, wong ayu
tenan, aku rapopo..
aku rapopo, wong ayu..
bening airmata
kembali mengalir
demi sebuah makna cinta
yang tak pernah berakhir....
***
terjemahan bahasa jawa :
kowe wis nglarani atiku.. = kamu sudah menyakiti hatiku
aku rapopo, wong ayu.. = aku tidak apa apa, orang cantik
kowe wis ono sing duwe.. = kamu sudah ada yang punya
aku rapopo, wong ayu = aku tidak apa apa, orang cantik
tenan, aku rapopo.. = sungguh, aku tidak apa apa
aku rapopo, wong ayu.. = aku tidak apa apa , orang cantik..
Tidak ada komentar
Posting Komentar