penampilannya lugu matanya sedikit sayu
seharian bekerja diladang dibawah terik
kulitnya legam tapi masih nampak cantik
menanam benih padi diatas tanah basah
sambil tersenyum bercanda dengan temannya
bosan bergelut tanaman dan lumpur sawah
ingin mengadu nasib dia pergi ke jakarta
sampai dikota murni menuju ke sebuah rumah
disana banyak temannya yang sudah menunggu
kedatangannya disambut dengan riang gembira
lama tak bertemu mereka saling melepas rindu
bersama teman temannya murni bercerita
kabar terakhir dari kampung halamannya
disampaikannya rasa ingin bekerja dikota
tak mau pilih pilih asal dia bisa kerja
ada seorang teman menawarinya bekerja
di rumah makan jepang di sekitar melawai
tak berpikir panjang murnipun bersedia
asal kerja jadi pelayan restoranpun jadi
murni mulai bekerja melayani tamu restoran
berangkat sore hari pulang larut malam
wajahnya nampak cantik setelah berdandan
bedak putih menyamar kulitnya yang kelam
pada suatu malam murni diajak teman
menemani seorang tamu keluar restoran
tak tau apa yang akan dilakukan nanti
karna percaya teman murnipun menuruti
sesaat kemudian murni berada di mobil mewah
membawanya ke sebuah hotel berbintang lima
murni jadi bingung bertanya kepada temannya
untuk apa mereka malam malam pergi kesana
seakan terbujuk rayuan murni masuk kekamar
sejenak bercakap bersama seorang lelaki
temannya itu kemudian pamit mau keluar
tinggal lelaki itu berdua dengan murni
lelaki itu lalu mengajaknya tidur diranjang
seketika murnipun terkejut bukan kepalang
murni sama sekali tak pernah menyangka
ternyata disuruh melayani nafsu bejatnya
murni meronta saat lelaki itu mencoba meniduri
tak mau dipaksa diapun berusaha melepaskan diri
lelaki itu semakin beringas nampak mulai tak sabar
beruntunglah dia berhasil lepas dan berlari keluar
sambil menangis tersedu murni mencari temannya
diruang lobby temannya terkejut melihatnya
murni tak mau bicara ingin diantar pulang
seakan trauma melihat pria hidung belang
sampai dirumah semalaman tak bisa tidur
hidup di jakarta tak seindah harapannya
tapi didalam hati dia masih bisa bersyukur
bagaimanapun juga Tuhan masih melindunginya
esok hari murni sudah berangkat pergi
ke kampung halamannya dia pulang kembali
lebih baik bekerja disawah menanam padi
daripada hidup dijakarta menjual diri
.oOo.
Tidak ada komentar
Posting Komentar