- Aku salah mencintai orang. Setelah keperawananku hilang, pria yang kucintai itu pergi meninggalkanku. Aku yang bingung dengan masa depanku akhirnya nekat menjebak seorang pria lugu yang mengaku mencintaiku sejak lama. Sekarang kami sudah menikah meski dalam hati rasa bersalah itu tetap ada.
Kisah ini bermula ketika aku baru masuk kuliah tahun 2017 yang silam. Ketika itu aku masih berpacaran dengan Risya (yang pasti nama samaran). Aku sangat mencintai dia meskipun aku tau dia pernah menikah siri dengan perempuan yang dihamilinya ketika SMA dulu.
Bodohnya aku, karena rasa sayang kepadanya yang besar, aku juga memberikan perawanku kepadanya. Tapi dia tidak pernah mau mengakuinya dan bahkan mengatakan bahwa dia tidak merasakan itu terjadi.
Laki-laki bajingan memang dia itu, selang tahun ke-4 kami berpacaran dia memutuskanku dengan alasan yang tak masuk akal, “kakak sepupunya ingin agar aku putus dengan Risya”. Aku tak bisa menerima ini semua, aku frustrasi.. sial!!! gerutuku dalam hati.
''Setelah kehormatanku kau ambil kau malah pergi meninggalkan aku''!!
Tak lama putus, aku mendengar kabar bahwa dia jadian tengan teman sekelasnya di kampus. Aku semakin putus adsa, hingga satu waktu ada laki-laki lugu yang mencintaiku dan akupun mendekatinya.
Ternyata laki-laki itu sudah jatuh cinta kepadaku sejak kami pertama kali bertemu, tahun 2014 yang silam. Tanpa pikir panjang aku pun menerimanya. Selama berpacaran aku selalu mendekatinya dan menggodanya agar dia mau berhubungan lebih jauh denganku.
Pancinganku berhasil, akhirnya dia tergoda dan masuk dalam jebakanku. Kami berhubungan intim selayaknya suami istri, seolah-olah dia yang memulai dan memaksa. Aku masih sempat menangkap rona penyesalan dan ketakutan dalam matanya.
Dia laki-laki yang lugu yang tak pernah berhubungan dengan perempuan manapun sebelum aku. Saat itu setelah semuanya terjadi, aku bilang kepadanya bahwa perawanku sudah diambil olehnya, dan dia percaya! Dia juga berjanji akan bertanggung jawab dan menikahiku.
Setahun berlalu kami berpacaran dan kami tetap berhubungan badan sampai akhirnya dia menikahiku. Tepatnya 5 bulan yang lalu. Di malam pertama aku bersamanya, aku merasa canggung karena rasa bersalahku telah menjebaknya.
Hingga saat ini rahasia itu hanya aku yang tahu, tentu saja Risya, mantanku yang merenggut keperawananku juga tahu.. maafkan aku suamiku sudah membohongimu.
Pesanku untuk pembaca The Jogja Notify, jangan serahkan mahkotamu kepada orang yang belum tentu akan menikahimu. Kelak kamu pasti akan menyesal seumur hidupmu jika mendapatkan suami yang baik yang telah kau bohongi. Perbuatan itu akan selalu menghantuimu seperti yang kurasakan.
Ya, hingga saat ini rasa bersalah itu tetap ada, maafkan aku suamiku. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar