- Prancis menangguhkan bantuan pembangunan dan keuangannya kepada Burkina Faso, setelah negara itu memberikan dukungannya terhadap kudeta militer Niger.
Meskipun alasan penangguhan bantuan tersebut tidak dijelaskan secara rinci, namun pernyataan singkat itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Prancis pada Minggu (6/8), setelah Burkina Faso secara terbuka menyampaikan solidaritasnya kepada junta Niger.
Seperti dimuat TRT World, Senin (7/8), bantuan pembangunan yang disediakan oleh Prancis untuk Burkina Faso diperkirakan mencapai angka yang besar, yaitu sekitar 530 juta dolar (Rp 8 triliun), dan dukungan anggaran pada 2022 sebesar 14,30 juta dolar (Rp 217 miliar ).
Dukungan yang diberikan Burkina Faso, Mali, dan Guinea, kepada militer yang menggulingkan Presiden terpilih Mohamed Bazoum telah menyebabkan meningkatnya ketegangan dan perpecahan di kawasan tersebut.
Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), menuntut agar para pemimpin kudeta mengembalikan Presiden Bazoum dalam waktu tujuh hari atau junta Niger akan menghadapi ancaman intervensi militer paksa.
Kementerian Luar Negeri Prancis dengan tegas mengumumkan dukungan mereka terhadap upaya ECOWAS untuk mengembalikan Presiden Bazoum ke kekuasaan.
Untuk itu, negara tersebut mulai menangguhkan bantuan mereka kepada negara yang mendukung kudeta itu, seperti Burkina Faso, yang telah menjadi titik perhatian di tengah ketegangan politik dan ketidakstabilan di kawasan Afrika Barat. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar