- Cacing purba yang hidup pada zaman mammoth berbulu telah berhasil dihidupkan kembali. Cacing tersebut ditemukan di Siberia, Rusia. Menurut New York Times, sepasang cacing gelang yang sangat kecil tersebut diperkirakan berusia 46.000 tahun. Ditemukan terbungkus dalam permafrost Siberia. Permafrost sendiri merupakan lapisan tanah beku yang berada di dalam tanah dan berada di bawah suhu 0 derajat.
Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal peer-reviewe PLOS Genetics yang menawarkan wawasan baru tentang bagaimana cacing dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem untuk jangka waktu yang lama.
"Ribuan tahun kemudian cacing-cacing tersebut akan mencair dari es dan hidup kembali, yang berarti bahwa kehidupan dapat dihentikan hampir tanpa batas waktu," tulis jurnal tersebut.
Pada 2018, seorang ilmuan dari Institue of Physicochemical and Biological Problems in Soil Science RAS di Rusia, Anastasia Shatilovich, mencairkan dua cacing betina dari lubang fosil yang digali oleh para penjual di Kutub Utara.
Menurut berita dari Max Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetic di Jerman, Cacing yang terkubur sekitar 130 kaki di Permafrost dihidupkan kembali setelah memasukkannya ke dalam air. Dengan menggunakan penanggalan radiokarbon, para peneliti menentukan bahwa spesimen tersebut dibekukan antara 45.839 dan 47.769 tahun yang lalu, selama Pleistosen akhir.
Cacing yang panjangnya satu milimeter mampu menahan suhu rendah yang ekstrem dengan memasuki keadaan tidak aktif atau cryptobiosis. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar