- Kita bukan roman picisan novel sastra
bukan romeo juliet dengan semua cinta bodoh matinya
bukan pula layla majnun yang menjelma melata
mereka adalah kisah cinta tak berdaya
mereka tenggelam dalam air mata
kita bukan fatwa rukun nikah tanpa cinta
bukan poligami tanpa persetujuan istri (eits, jangan sensi, ini kan puisi)
bukan pula stempel KUA atau lembaran kertas administrasi
yang demikian hanya cinta tak bernyawa
lalu mati di keringnya sahara
kepadamulah aku terjauh melangkah
ingin ku sapa namamu dengan yang terindah; cinta, sayang dan halilah
tapi, hanya kepada waktu aku mengalah
aku tertahan titah Ilah
hingga jemari bertaut di akad nikah
saat itu aku sabdakan padamu
cinta kita yaitu…
hitam putih dan warna pelangi dunia
mata air, sungai, telaga, danau dan samudra
dalamnya palung dan tingginya gunung
dua kutub yang bertemu hangat katulistiwa
hamparan bumi dan bentangan langit
adalah cinta kita;
cinta kita yaitu…
menatap maju dan bercermin masa lalu
'apa adanya' untuk menjadi 'sesuatu'
pahit manis dan semua rasa kehidupan
tegar dan kokoh sebuah pergerakan
sempurnanya islam iman dan ihsan
adalah cinta kita;
demi . . .
pena kering yang menggoreskan cipta
dan sebelum semua terlahir di dunia
di lauhul mahfudz kita telah bersama
''al-faqiir ila hubbi rabbi''
Tidak ada komentar
Posting Komentar